KERAS KEPALA
~~~~~~~Pagi ini, seperti yang dilakukan kemarin. Aileen memasak makanan untuk sarapan pagi ini, walaupun akhirnya ia yang akan memakan masakannya ini sendirian.
Tetapi dengan percaya diri, Aileen. menyiapkan bekal untuk Xavier dan Bastian. Dengan bekal minum kopi hangat untuk Xavier dan susu hangat untuk Bastian.
Dengan masih menggunakan celemek, tiba-tiba Xavier datang, dengan pakaian kantornya berjalan menuruni tangga, dan hendak meminum kopi di pagi hari. Namun dengan cepat Aileen mencegahnya.
"Jangan minum kopi kalau habis bangun tidur, gak baik tau buat kesehatan. Gimana kalau minum teh anget aja? Aku bikinin, mau?" tanya Aileen dengan menarik tangan Xavier untuk duduk di kursi makan.
"Terserah." ujar Xavier, dengan nada yang sedikit jutek pada Aileen.
Aileen merasa tidak enak pada Xavier "Kamu marah ya?" tanya Aileen dengan takut.
"Aku bawain bekal buat kamu sama Bastian, dan di bekal minum kamu aku isi kopi anget disana. Waktu di kantor kamu bisa minum kopinya." jelas Aileen, dengan mengaduk teh hangat yang ia buat.
"Maaf ya, buat kali ini aja. Besok-besok terserah kamu aja deh mau minum kopi atau apapun itu." Aileen menaruh secangkir teh hangat di hadapan Xavier.
Saat melihat Bastian yang menuruni tangga, Aileen langsung menghampiri anak itu dan menyodorkan bekal untuk Bastian.
"Tian, aku bikinin bekal buat kamu. " ucap Aileen, dengan senyumannya yang lebar "Nanti di sekolah bisa kamu makan bareng teman-teman kamu."
Bastian hanya meliriknya sekilas "Tian tau pasti bekalnya udah dikasih racun kan, supaya Tian meninggal?" ujar Bastian yang seketika membuat Aileen terkejut.
Bastian melempar kasar tas bekal itu hingga terjatuh ke lantai, bersamaan dengan Aileen yang ikut tersungkur karena dorongan kuat dari anak itu. Untung saja tutup bekal yang dibuat Aileen kuat, jadi isi yang ada di dalamnya tidak berhamburan keluar.
"BASTIAN!" Xavier berteriak dan mendekat ke arah anak itu "Pergi ke mobil sekarang, dan berangkat bersama Paman Anton. Jangan membuat keributan di pagi hari Bastian." ujar Xavier.
Bastian yang kesal berlari meninggalkan Xavier, dan memutuskan untuk segera pergi ke sekolah tanpa ingin membuat keributan lagi.
Xavier dengan cepat membantu Aileen untuk bangkit, ketika melihat lelaki itu memegang perutnya yang terasa nyeri.
Aileen melepaskan tangan Xavier dari pinggangnya "Aku gapapa." ujar Aileen, lelaki itu memilih untuk mengambil bekal yang dibuatnya untuk Bastian dan mengeluarkan semua isinya.
Saat hendak mengeluarkan bekal yang ia siapkan untuk Xavier, Xavier dengan cepat menahannya "Saya bawa bekalnya, jangan di keluarin."
Xavier mengambil bekal itu, dan memberikan Aileen sebuah kartu "Jika kamu ingin beli sesuatu, bayarlah pakai kartu itu. Saya gak punya uang tunai untuk saat ini."
Aileen menolak kartu itu "Gak usah, hari ini aku udah mulai kerja. Maaf ngerepotin kamu."
Xavier mengerutkan keningnya "Siapa yang mengizinkan mu untuk bekerja?" tanya Xavier.
Aileen hanya mampu menundukkan kepalanya, ketika melihat sorot mata tajam dari Xavier.
"Saya suami kamu sekarang, dan kamu harus meminta izin soal apapun itu pada saya Aileen. Dan saya tidak mengizinkanmu untuk bekerja, terima kartu ini dan diam di rumah." Xavier menaruh kartu tersebut di atas meja makan.
"Aku ini pembantu kamu ya?" tanya Aileen, ketika Xavier hendak meninggalkan ruang makan.
Xavier membalikkan badannya "Maksud kamu?"

KAMU SEDANG MEMBACA
AILEEN [ON GOING]
De Todo⛔Penulis sedang hiatus dalam beberapa bulan kedepan dikarenakan sibuk bekerja ⚠️BOYS LOVE ⚠️GAY ⚠️HOMO ⚠️COWOKxCOWOK Aileen Goketsu, laki-laki berumur 21 Tahun. Yang baru saja lulus dari seleksi untuk bekerja di sebuah perusahaan di Korea Selatan. S...