Story bonus | Family Adelard Time

928 46 9
                                    

Tok tok tok

Tok tok tok

Suara ketukan pintu terdengar berulang kali dari luar kamar.

Pintu kayu besar dengan ukiran indah nan rumit itu perlahan terbuka, menampilkan isi penghuni kamar.

Yuliana dengan mata sayu membuka pintu, mencari tahu siapa pelaku yang telah membangunkannya dipagi buta ini.

Apakah hantu?arwah penasaran?

Ternyata Zayyan.

Ya,tentu saja. Jika dipikir-pikir siapa lagi yang berani mengganggu waktu tidur seorang kepala keluarga Adelard beserta istrinya. Di pagi buta pula.

"Ma,mama" panggil Zayyan antusias.

"Ya sayang,kenapa kamu bangun sepagi ini?" Yuliana mengusap rambut Zayyan lembut.

"Ayo ma,Zayyan sudah tidak sabar" menaut tangan Yuliana, menggoyang-goyangkan ria.

"Ini masih pagi Zayyan" balas Yuliana menguap.

"Tapi Zayyan sudah tidak sabar" ulangnya lagi.

Sebenarnya, hari ini keluarga Adelard berencana akan menghabiskan waktu bersama setelah sekian lama. Bukan karena mereka tidak mau mengambil cuti, tapi sulit sekali untuk mencuri waktu libur apalagi mengambil cuti. Sangat jarang keluarga terpandang ini untuk membentuk formasi lengkap.

Karena itu Zayyan sangat menanti-nantikan hari dimana mereka bisa berkumpul bersama lagi.

"Baiklah,tapi ini masih terlalu pagi. Ayo masuk,dingin" menggandeng tangan putranya, menuntun masuk kedalam.

Terlihat Damar tengah bersandar di papan ranjang,tidak terlihat mengantuk namun jelas ia terbangun dari tidur nyenyaknya karena ulah Zayyan.

"Pa" panggil Zayyan

"Hm" Damar hanya menanggapi dengan deheman.

"Eng,ayo" kini Zayyan mulai merengek.

Damar paham,bukan hal bagus kalau Zayyan sudah merengek, apalagi ini masih terlalu pagi.

Sekarang ini baru pukul 02.45,tidak ingin dibuat pusing,Damar harus memutar otak guna membujuk putra kesayangannya.

"Papa mengerti kamu sudah tidak sabar. Tapi ini masih pagi" Damar berbicara lembut dengan suara khas orang bangun tidur.

Bibir Zayyan memanjang 2 cm kedepan.
Kira-kira sepanjang itu jika diukur dengan penggaris. Tapi siapa yang mengukurnya?entahlah.

Cemberut mendengar jawaban dari papanya. Dirinya tidak bisa menunggu lebih lama. Inginnya sekarang.

"Ayo tidur bersama dengan papa dan mama" ajak Damar,mengpuk-puk ranjang. Memberi tanda ikut tidur di sebelahnya.

Mulut Zayyan maju lagi, bertambah 0,5 cm.

"Bagaimana kalau nanti ice cream,mau?" Damar memberi penawaran.

Alisnya terangkat, merasa tertarik. Tapi, dirinya tetap teguh dengan pendiriannya.

"Dengan rasa strawberry"

Zayyan mulai menelan ludah,sudah lama dirinya tidak makan ice cream. di kepalanya terbayang betapa segar dan manisnya makanan tersebut ketika menyentuh indra perasanya.

"2 cup" jari Damar membentuk huruf V.

"Baiklah" Zayyan menyerah, pikirannya sekarang teralihkan oleh makanan manis nan lembut tersebut.

Segera ia menaiki ranjang berukuran king size tersebut dan merebahkan tubuhnya di samping Damar.

Mengatur posisi senyaman mungkin. Menggunakan lengan papanya sebagai bantalan. Damar menyelimuti tubuh Zayyan dengan selimut agar hangat. Yuliana ikut menyusul menaiki ranjang. Kini Zayyan berada ditengah,di capit Damar dan Yuliana.

ZAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang