Bab 6 | Minum obat

1.7K 78 6
                                    

"Bagaimana perasaan kamu,apa merasa baik?" Yuliana bertanya, memastikan keadaan anaknya.

"Ya ma,Zayyan baik-baik saja"

"Hanya-" Zayyan tidak melanjutkan bicaranya, sepertinya tidak terlalu penting untuk dikatakan.

"Apa, lanjutkan" Valent bicara.

"Lutut Zayyan terasa sakit,tapi sepertinya tidak apa. Hanya sedikit"

Yuliana menarik celana Zayyan dari bawah sampai atas lutut. Ternyata lutut kanan anaknya memar,tampak merah keunguan.

Kondisi fisik Zayyan dari lahir memang lemah. Bahkan saat lahir dirinya diprediksi tidak akan bertahan lama. Namun, keajaiban itu nyata. Zayyan masih bisa bernafas Sampai sekarang,tumbuh menjadi remaja tampan dikeluarga Adelard.

Hanya terluka sedikit saja dapat berakibat fatal. Karena itu Zayyan butuh perlindungan lebih agar terhindar dari hal berbahaya.

Contoh kecilnya jatuh, yang baru saja ia alami.

Kondisi fisik Zayyan yang lemah menjadi salah satu dari sekian alasan lainnya mengapa keluarganya sangat Posesif pada dirinya.

"Ah,ya ampun. Mari mama obati" Yuliana menatap serius lutut Zayyan.

"Jika ada apa-apa katakan langsung saja Zayyan" papanya berdiri, mendekat kearahnya.

"kami semua sangat menyayangi kamu, jangan membuat kami khawatir"

Mengusap lembut lutut anaknya kemudian tersenyum.

"Em,ya pa" Zayyan balas tersenyum.

Senyum hangat papanya tidak pernah gagal membuat hatinya merasa tenang. Rasa takut yang tadi ia rasakan hilang seketika melihat senyuman sang papa.

Jujur, Zayyan juga sangat,sangat, seribu sangat menyayangi keluarganya. Walaupun sikap keluarganya seperti itu dirinya juga tahu apa yang keluarganya lakukan pastinya demi kebaikan dirinya sendiri.

"Setelah lutut kamu diobati beristirahat dan tidurlah"

Tidur lagi?dirinya sudah cukup tidur hari ini bahkan lebih,dan sekarang tidur lagi?

"Zayyan tadi sudah tidur pa"

"Jadilah anak penurut Zayyan" Damar berkata lembut namun terasa mengancam.

"Zayyan ingin menghabiskan waktu bersama papa"

"Baiklah, tapi tidurlah dulu" Damar membantu anaknya berbaring.

Yuliana yang sedari tadi mengobati luka dilutut Zayyan tampak sudah selesai. Dengan perlahan dan hati-hati Yuliana mengobati luka anaknya hingga rasa sakit tidak terasa sedikitpun.

Zayyan memejamkan mata, berusaha untuk tidur,namun sia-sia. Dirinya sudah terlalu banyak tidur hari ini.

Baiklah,mungkin Pura-pura tidur merupakan rencana bagus.

Damar yang tahu anaknya hanya berpura-pura tidur, mengambil sesuatu dari dalam nakas dekat ranjang Zayyan.

Ya,itu obat tidur.

Zayyan mengintip sedikit ditengah matanya yang masih terpejam,tahu apa yang papanya ambil,dirinya langsung menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

Ketahuan!

Bagaimana bisa papanya tahu.

"Valent" panggil Damar.

Hanya dengan sekali ucap, Valent paham apa yang dimaksud papanya.

Membuka selimut Zayyan paksa,Damar memegang kedua pergelangan tangan anaknya dengan satu tangan. Menariknya keatas kepala.

"Pa,Zayyan tidak mau" berontak Zayyan.

"Ma, tolong ma" dirinya meminta pertolongan, berharap mamanya mau membantunya.

Yuliana tidak bisa membantu,hanya memerhatikan, berharap anak dan suaminya tidak terlalu kasar pada Zayyan.

"Diam dan jadilah anak penurut"

Valent mengambil satu tablet obat tidur,memasukkannya kemulut sang adik. Zayyan yang tentunya tidak mau menutup mulutnya rapat-rapat, tidak menyerah walau kedua tangannya sudah tidak dapat digerakkan.

Susah juga ternyata,Damar mempunyai ide bagus. Tidak buruk untuk di coba.

"Zayyan,putra kesayangan papa" Damar berkata lembut

"Sebenarnya saat pulang tadi,papa membawakan sesuatu untuk kamu"

Perhatian Zayyan teralih oleh ucapan papanya barusan. Memerhatikan ucapan Damar dengan mata penasaran.

Bagus! sepertinya ide Damar akan berhasil.

"Papa membawa macaron kesukaan kamu,tentu dengan warna biru dan isian coklat tebal didalamnya"

Wah,macaron adalah kesukaan Zayyan apalagi dengan warna biru.

Berhasil!

Zayyan lengah. Tidak menyia-nyiakan kesempatan,Valent memasukkan ibu jarinya kedalam mulut Zayyan disusul jari telunjuknya.

Membuka mulut Zayyan dengan paksa. Zayyan yang sadar menggelangkan kepalanya kekanan dan kekiri. Dicegah oleh Damar tangan satunya ia gunakan untuk memegang pipi anaknya berusaha sebisa mungkin tidak melukai Zayyan.

Akhirnya mulut Zayyan sedikit terbuka,walau sedikit tapi bisa untuk memasukkan satu tablet obat tidur yang kecil.

Obat tidur berhasil masuk kedalam mulut Zayyan,agar tidak dimuntahkan oleh Zayyan Valent membekap mulutnya sampai pil itu benar-benar tertelan.

glek

Zayyan dengan tatapan kesal melihat papa dan kakaknya yang tersenyum puas.

Dengan cepat rasa kantuk mulai datang,obatnya cepat sekali bereaksi. Tidak lama Zayyan terlelap tidur.

Valent,Damar dan Yuliana berdiri di dekat ranjang,mengelilingi Zayyan yang sudah tertidur dengan nafas teratur.

"Kita harus menjaga Zayyan bagaimana pun caranya" ucap Damar sembari mengelus rambut anaknya

"Pasti"

Mengecup kening Zayyan bergantian, kemudian membenarkan selimut Zayyan.

"Baik, mari biarkan Zayyan istirahat"

Satu persatu mereka keluar dari kamar Zayyan.

"Sam" panggil Damar.

"Jaga Zayyan,jangan biarkan dia sampai turun dari ranjang" Damar memberi perintah.

"Baik tuan besar" Sam membungkuk memberi hormat kemudian masuk ke kamar Zayyan.

                       💠______💠

Waduh,cuma nidurin Zayyan aja sampe 1 Chapter. Maaf ya semuanya kalo alurnya terasa lambat(⁠-⁠_⁠-⁠;⁠)

Aku agak bingung mikir alurnya dan juga masih belajar buat alur yang lebih baik & menarik.

Cerita Zayyan aku buat alurnya lambat supaya bisa memperkenalkan karekter tokohnya dengan baik tapi jadi gini,agak bosen ya kayanya hehe(⁠ ̄⁠ヘ⁠ ̄⁠;⁠)

Sekali lagi maaf ya, kedepannya akan berusaha sebaik mungkin dan terus berkembang.

Baik,mari kita masuki fakta-fakta menarik tentang cerita Zayyan ini. Seperti biasa

#11 Nama lengkap Damar adalah Damar Wijaya Adelard.

Damar dalam bahasa Jawa, artinya Yang menerangi keluarga.

Seperti namanya,tujuan diberikan nama Damar agar dirinya mampu memimpin dan menjadi cahaya untuk menerangi keluarganya,intinya merujuk ke hal yang baik.

Semoga paham ya^⁠_⁠^

Ada yang pengen jadi anaknya pak Damar ngga nih kira-kira disini?

Bersambung...

ZAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang