ZAYYAN

Bab 12 | Hanya Mencoba

Setelah kejadian terbentur ranjang kemarin,Damar menambah keketatan dalam menjaga Zayyan. Hanya bisa pasrah. Sering kali kesal. Sebab Sam sedikit-sedikit bertanya tentang hal yang tidak penting dan selalu mengecek kondisinya.

Tapi jujur,rasanya memang masih terasa nyut-nyutan. Seingatnya tidak terlalu parah kemarin, apakah memang tubuhnya selemah itu.

Zayyan telah menyelesaikan sarapan paginya. Bubur dicampur dengan jagung manis menjadi menu makanannya. Tidak buruk,karena ia suka biji-bijian berwarna kuning itu.

Setelah sarapan pagi,ia bingung akan melakukan apa. Melukis? sedang tidak mood, terlalu pagi untuk mengawali dengan melukis. Tidak lama ia baru mandi,nanti akan kotor lagi terkena cat.

Zayyan lalu memilih jalan-jalan mengitari dalam rumah saja, tepatnya mansion. Melihat lukisan hasil karyanya terpajang apik membuat rasa bangga tersendiri. Tanpa sadar tersenyum.

Belum lama kaki itu melangkah entah kenapa sudah merasa pegal. hanya dengan melihat,Sam paham, menyarankan untuk kembali saja ke kamarnya, istirahat.

Jelas Zayyan menolak. Sudah tidak diperbolehkan keluar dari mansion malah disuruh kembali ke kamarnya.

Ia bersusah payah menaati rentetan aturan yang dibuat untuk tidak terkurung disana. Sam malah berbicara seenaknya. Zayyan melototi Sam,lucu.

Jadi Zayyan memutuskan ke perpustakaan saja. Berniat mengambil beberapa buku untuk dibaca,sudah lama juga tidak membaca buku.

Memasuki perpustakaan, langsung disuguhi dengan pemandangan buku yang tak terhitung jumlahnya.

Ruangannya sangat luas, bertingkat dengan rak buku berjajar disepanjang ruangan,tertata rapi. Damar sendiri lah yang mendesain perpustakaan ini hingga terlihat megah.

Zayyan kemudian menyusuri tempat bagian favoritnya,Novel. Setelah melihat dan memilih mana yang menurutnya cukup menarik,Zayyan mengambil 2 buku dengan cover bernuansa Novel fantasi.