Bab 2 | Sarapan

1.9K 101 0
                                    

Selagi Zayyan mandi, Valent membuka lemari memilih pakaian yang mana yang akan dikenakan adiknya.

Koas putih lengan panjang, ditutupi hoodie tebal biru muda dengan celana hitam panjang menjadi pilihannya. Mengingat sekarang ini musim hujan jadi harus memakai pakaian yang 'agak' tebal.

Salah satu dari sekian banyaknya aturan yang harus dipatuhi adalah pakaian yang dikenakan Zayyan harus tebal,menutupi seluruh badannya,Walapun cuaca panas sekalipun.

Bukan tanpa alasan,karena Zayyan memang rentan terhadap dingin.

Baju berlengan panjang,Hoodie,sweater, cardigan serta jaket adalah pakaian Zayyan sedari kecil. Tidak pernah dirinya mengenakan pakaian sebahu atau celana selutut kecuali karena alasan tertentu.

Setelah membersihkan diri, waktunya Zayyan memulai sarapan pagi. Dibantu beberapa pembantu dan asisten pribadi yang menyiapkan menu makanannya di kamar Zayyan.

Tentu ditemani oleh Valent,kakak tertuanya dan mamanya.

Oatmeal dengan beberapa macam buah-buahan menjadi menu sarapan terlambatnya hari ini.

Cukup enak, daripada salad kemarin yang dirinya makan. Sayur-sayuran segar yang langsung Zayyan makan mentah.

Uh,dirinya tidak ingin mengingat rasanya.

Menu makanan Zayyan pastinya telah diatur. Mulai dari sarapan,makan siang,makan malam,camilan dan lain sebagainya. Ia tidak bisa menolak apa yang telah ditetapkan.

"Kakak tidak sarapan?" tanya Zayyan ditengah acara sarapannya.

Melihat kakaknya hanya minum kopi setelah bangun dari tidur tadi.

"Tidak,kakak akan makan nanti. Habiskan makananmu terlebih dahulu,lalu bicara." Tegas Valent.

"Makan dulu ya,sayang" ucap Yuliana dengan suara lembut.

"Makanlah pelan-pelan,tidak usah terburu-buru"

"Baik kak,ma"

Tiba-tiba Zayyan teringat sesuatu yang sempat ia lupa tanyakan.

"Ah,Kenapa kakak dirum-" Zayyan berkata cepat,dengan mulut yang masih terisi.

"Uhk! Uhuk-uhuk" Zayyan terbatuk,tersedak makanannya sendiri.

"Sayang!" Yuliana berteriak panik.

"Astaga Zayyan!" dengan cepat Valent beranjak mendekati adiknya.

Menepuk-nepuk punggung adiknya pelan,dirasa tidak berhasil Valent menambah tenaganya,menepuknya kembali agak keras.

"Muntah kan!" Perintah Valent,kini dirinya mulai emosi karena kelakuan adiknya.

"Uh,uhuk!" Akhirnya oatmeal beserta buah strawberry yang masih agak utuh keluar dari mulut Zayyan.

Yuliana dengan cekatan mengambil air putih,kemudian menyerahkannya ke Zayyan.

"Minum pelan-pelan sayang" sembari mengelus punggung anaknya.

"Apa kata kakak tadi!dengarkan dan patuhi apa yang kakak perintahkan!"

"Mulai besok menu sarapan kamu diganti dengan bubur" ucap Valent dingin.

"Astaga kak,Zayyan hanya tersedak,itu bukan masalah serius"

"Setidaknya habiskan makananmu dahulu,sudah kakak peringatkan tadi" ekspresinya tidak berubah

"Iya kak,Zayyan minta maaf. Tapi,mohon menu sarapannya jangan digant-"

"Tidak"

"Ma" Zayyan meminta pembelaan pada mamanya.

"Sudah-sudah,dengarkan apa yang dikatakan kakakmu. Itu juga demi kebaikan mu." Yuliana setuju dengan Valent

"Huft" Zayyan menghela nafas kasar.

Awal paginya tidak baik-baik saja untuk hari ini,ya setidaknya kakaknya dirumah jadi dirinya tidak merasa bosan seperti biasanya.

Setelah menghabiskan sarapannya yang sedikit terkendala akibat iklan tersedak,dirinya kemudian meminum vitamin yang biasanya rutin dikonsumsi setiap hari.

💠_______💠

"Kak" Zayyan membuka pembicaraan.

Sedari tadi suasana terasa sangat canggung.

Hanya terdengar suara TV besar dihadapan mereka. Sekarang ini, duo kakak beradik itu sedang berada di ruang keluarga, Menghabiskan waktu bersama setelah selesai sarapan.

Hening.

Sepertinya Valent masih agak marah mengingat kejadian tadi.

"Hm?" Valent menanggapi agak lambat.

"Apa kakak masih marah?maafkan Zayyan kak. Tidak akan Zayyan ulang lagi." Kata Zayyan memelas.

Dirinya tidak ingin didiami oleh kakaknya, jarang-jarang anggota keluarga berada dirumah. Jadi ia ingin memanfaatkan waktunya sebaik mungkin.

Zayyan tidak diperbolehkan keluar dari mansion. Kecuali ada alasan tertentu, jikapun boleh itu dirinya harus memohon-mohon.

Berada dalam rumah besar seluas dua stadion lapangan sepakbola benar-benar membosankan. Tidak ada yang bisa diajak bermain membuat Zayyan bisa-bisa stres.

Dan sekarang kakaknya tepat disampingnya ,malah mendiaminya hanya karena masalah sepele?

"Baiklah,kakak tidak marah. Tapi ada syaratnya"

"Em,apa itu?"

💠_______💠           

Oke,mari kita memasuki fakta-fakta menarik tentang cerita Zayyan.

#3 sebenarnya dalam pembuatan karakter Zayyan, namanya bukan Zayyan ya.

Tapi "Ozi" hehe. Karena aku pengen namanya terlihat imut dan lucu tetapi temenku nyaranin pake nama Zayyan (⁠^⁠^⁠)

Ozi,Zizi,Zayyan,3 nama itu rencananya adalah nama tokoh utama.

Menurut kalian bagus yang mana?(⁠^⁠^⁠)

#4 Zayyan sebenarnya tidak masalah dengan makanan vegetarian,hanya saja kalau dimakan terus-menerus tanpa dibumbui ya ia ngerasa agak eneg.

Coba kita tanya Zayyan langsung aja ya.

🥑 : "menurut kamu gimana salad yang biasa kamu makan?"

Zayyan : "Oke-oke saja menurut ku. Cuma, rasanya seperti makan rumput"

"Kok tau? memangnya sudah pernah makan rumput" -author dalam hati.

Bersambung...

ZAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang