22

57 5 0
                                        

Silahkan tekan tanda vote (⭐) jika berminat 😉
Happy reading...

─────────────────────────

"Sella!." Ucap Belva yang heboh saat memasuki ruang inap Sella.

"Hai...!!" ucap Sella tak kalah antusias, kini tenaganya sudah mulai kembali.

"Gimana keadaan kamu? Aku takut banget waktu liat kondisi kamu kemarin." Ucap Belva.

"Aku udah gapapa kok, emang lukanya masih suka sakit kadang-kadang, hehe." Jawab Sella.

"Lain kali lo jangan nekat deh, kasian nih temen gue sampe nangis mulu." Timbal Daniel dengan nada bercanda.

"Heh, lo bisa gak jangan cepu?!." Kesel Zen saat mendengar ucapan Daniel.

"Kalian harus tau berapa kali Zen nangis kenceng di hadapan aku, itu fenomena yang sangat langka bukan?." Sella semakin meledek Zen.

"Sayanggg...!." Zen merengek karena malu dengan tingkahnya sendiri.

"Ulululu...kakak sepupu aku lucu banget sih...!" Ucap Belva sambil mencubit pipi Zen.

Semuanya hanya tertawa melihat wajah Zen yang sudah memerah karena malu.

"Ya udah sana kamu pulang dulu, kan sekarang Belva sama Daniel ada disini." Ucap Sella pada Zen.

"Oke sayang, gue titip Sella ya guys." Ucap Zen sebelum ini pergi.

"Kecil itu mah, selamat istirahat kak Zen." Ucap Belva.

"Kalian kalau mau tinggalin aku juga gapapa kok, siapa tau kalian mau nge-date 'kan?." Goda Sella pada Belva dan Daniel.

"Nggak kok, masa kita tinggalin kamu sendiri disini." Ucap Belva cepat.

Sedangkan Daniel hanya tersenyum, apa yang bisa ia harapkan dari Belva. Tapi Daniel belum mau menyerah.

Belva merasakan kepalanya sedikit pusing, sepertinya penyakitnya kambuh. Belva sadar ini akan menjadi masalah jika Sella dan Daniel menyadari penyakitnya, jadi Belva pun izin untuk pergi ke toilet.

"Calon kakak ipar, bagaimana kabar hubunganmu dan Belva?." Tanya Sella penasaran setelah Belva pergi ke toilet.

"Ya begitulah, gue masih berjuang buat dapetin hati temen lo itu." Ucap Daniel.

"Semangat adik ipar! Aku akan selalu mendukung kalian berdua!." Ucap Sella memberi semangat pada Daniel.

Daniel tertawa karena melihat ekspresi Sella yang terlihat sangat ambisius saat memberi semangat padanya.

"Sebenernya gue rasa Belva lagi nyembunyiin sesuatu, tapi dia selalu menghindar setiap gue tanya." Ucap Daniel yang curhat pada Sella.

"Iyakah? Padahal Belva paling benci dengan kebohongan. Kalaupun iya dia bohong, pasti ada alasannya 'kan?." Ucap Sella.

"Bener juga sih...gue harap dia gak nyimpen beban pikirannya sendiri."

"Makanya adik ipar tuh harus pepet Belva teruss! Jangan kasi kendor, oke?!."

"Iya, iya, ini gue juga lagi usaha."

Sunshine | Hyunjin YejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang