Kakakku membangunkanku kupikir kita sudah sampai ternyata kita beristirahat dulu. Dimana kita sekarang apa masih jauh? Tanyaku.
"Ya beristirahat dulu sebentar tanganku pegal mengemudi dijalan tol menurutku lebih melelahkan dari pada dijalan biasa meskipun waktu bisa menjadi lebih cepat. "
"Baiklah tidur juga bisa membuatku menjadi lapar kita makan dulu. "Aku duduk dan memesan makanan dan minumannya teh panas benar-benar terasa nikmat dan membuat perutku kenyang. Kata kakakku aku itu seperti pengangguran yang enak setelah tidur makan dan yang membayar adalah kakakku.
Aku melihat sekeliling dan melihat temanku Marcel sedang duduk bersama dengan seorang gadis. Aku mendatanginya untuk menyapa.
"Marcel haii sudah lama tidak bertemu." Ucapku sambil menjabat tangannya.
"Gen, aku sudah dengar dari Dan bahwa kau pergi ke Bandung. Oh iya ini adikku. "Aku Lina Athaya."
"Aku Genta Absinthe seorang detektif, aku tidak pernah tahu kau punya adik dimana dia tinggal? "
"Sejak kecil dia tinggal di London jadi kau pasti belum pernah bertemu. Dan profesi adikku sama sepertimu Gen dia seorang detektif swasta. "
"Ooo woww, kau habis darimana Marcel? "
"Kuliah. Aku kuliah di Bandung sesekali aku pulang. "Aku memanggil Kakakku yang sedang duduk dimeja kami untuk bergabung dengan Marcel. Setelah kami makan aku memutuskan untuk mencari udara segar diluar tepatnya diparkiran. Tempat yang luas ini hanya diisi oleh mobil dan motor. Setelah makan memang enaknya memakan cemilan manis menurutku jadi aku mengambil permen disaku kemudian mengunyahnya. Kakakku datang dan memperingatiku untuk tidak terlalu banyak memakan permen agar gigiku tidak rusak. Aku hanya bisa tertawa mendengarnya aku bukan anak kecil lagi.
"Itu permen karet Gen? "
"Bukan ini permen kopi.kenapa? "
"Tidak jika itu permen karet jangan dibuang sembarangan."
"Kalau itu aku sudah tahu.""Hahahahah" Kakakku tertawa sembari menyulutkan api di rokoknya.
"Apa tidak apa-apa kau merokok? "
"Tidak apa apa ini kan ruangan terbuka dan aku sedang tidak bertugas."Aku melihat seorang wanita membuka pintu sebuah mobil sedan berwarna hitam seketika dia menjerit dengan kencang. Aku dan kakakku yang khawatir langsung mendatanginya.
"Ada apa? " Kataku tetapi dia hanya menunjuk dan menangis, disana ada seorang pria yang sedang tertidur dikursi pengemudi. Aku mengecek denyut nadinya ternyata dia sudah tewas dia memakai turtleneck jadi aku mengecek lehernya ternyata ada bekas cekikan dari tali yang kecil.
"Apa kau temannya? " Tanya kakakku.
"Aku pacarnya dan orang yang parkir disebelah kanan mobil ini adalah temannya.
" Kalian pergi bersama tapi mobilnya berpisah ada berapa orang? "
"3 aku, pacarku, dan yang satu lagi teman kami. Kami memang suka berkendara jadi menggunakan mobil masing-masing. "Tak lama kemudian polisi datang restoran yang ramai oleh pengunjung itu pun kini penuh dengan kecemasan. Marcel dan adiknya yang mendengar berita langsung pergi keluar. Garis polisi dipasang dan semuanya mulai menyelidiki kami mulai dari seorang pria yang menjadi teman mereka namanya adalah Firman Saputra dia baru saja keluar dari toilet karena toilet restoran penuh jadi dia pergi mencari toilet umum.
Setelah kakakku menanyakan kepada forensik dia sudah meninggal 30 menit yang lalu. "Kau sebagai pacarnya apa yang kau lakukan? " Tanya kakakku.
"Aku memesan makanan untuk mereka."
Selagi Xander menginterogasi mereka Genta tanpa banyak basa basi menyelinap dan melihat lihat isi mobil korban.
"Hahhhh isi dari mobil ini tidak ada barang yang spesial sama sekali."
"Genta apakah korban seorang perokok berat lihatlah dikaca pengemudi ada lubang kecil sepertinya dia tipe orang yang suka merokok saat berkendara tetapi malas untuk membuka kaca. Mungkin dia tidak suka angin."
"Iya dia memang perokok berat aku sudah melihat isi laci dasbor mobilnya itu penuh dengan puntung rokok. Lina aku ingin bertanya siapakah nama pacar dari korban dan siapa nama korban? "
"Kau tidak menyimak nama pacarnya Nadin Amelia dan nama korban Dika Mahardika." Jawab Lina dengan nada yang penuh keanehan. "Kau benar-benar detektif yang grasak grusuk. "
"Kau tidak mengerti cara bekerjaku. Itu tidak terlalu penting yang penting adalah bukti dan kasus nya. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Genta Absinthe
Ficción GeneralGenta adalah seorang Detektif swasta. Dia mencoba menyelidiki berbagai kasus kriminal termasuk kasus kematian orang tuanya. Dia juga berurusan dengan organisasi misterius bernama Cobra. Apakah Genta dapat menyelesaikan kasusnya dan mengungkapkan ke...