Dua hari setelah kasus salah tangkap Malik sebuah mobil sedan hitam berhenti tepat didepan Kafe dan seseorang turun dari sana orang itu masuk kedalam Kafe lalu menghampiriku yang sedang duduk santai menunggu pelanggan. Dia Malik temanku.
"Gen kedatanganku disini untuk mengucapkan terima kasih secara langsung. "
"Tidak usah repot repot datang kemari."
"Tidak apa-apa. Sebenarnya hari ini aku ada kasus dan harus menyelidikinya bersama om Don. "
"Yasudah pergilah kasihan dia terlalu lama menunggu. "
"Baiklah."Aku pergi kedapur untuk membuat teh hangat tanpa gula. Lalu kembali ke meja duduk sembari merenungi sesuatu, entah kenapa pikiranku pagi ini benar-benar acak-acakan apa mungkin karena mimpiku. Ah kasus kemarin saja benar-benar membuatku berpikir seperti ini apakah masih banyak orang diluar sana yang tidak bisa tersentuh oleh hukum jika aku bertemu dengan orang seperti itu lagi bagaimana apa yang harus aku lakukan. Jika bertemu teman yang baik pasti akan menolongku.
"Dor... (Suara Lena mengagetkanku) Genta jangan kebanyakan melamun nanti kesambet. "
"Ah iya iya aku sampai tidak sadar kau datang. "
"Mikirin apa sih sampai segitunya? "
"Aku memikirkan mimpiku, didalam mimpiku itu aku melihat seekor kucing yang takut dengan tikus yang semakin banyak dan aku tidak bisa menolongnya karena ada dinding kaca yang menghalangi. "
"Apa maksudnya? "
"Mungkin aku masih terpikirkan kasus kemarin, dimana tikus itu adalah orang-orang yang tidak bisa tersentuh hukum jadi dia bebas melakukan apa saja dan aku tidak bisa berbuat apa-apa."
"Jadi apa yang kamu pikirkan? "
"Cobra kenapa dia tidak bisa tersentuh hukum hanya beberapa polisi saja yang mengetahuinya apalagi masyarakat tidak ada yang tahu. "
"Yang aku tahu Cobra itu adalah pembunuh bayaran, kamu bisa menyuruh mereka apa saja pembunuhan, jual beli barang ilegal, dan melakukan pengeboman. ""Sudahlah terkadang pemikiranmu itu bisa membunuhmu. "
"Aku pesan Cappucino saja. "
"Tidak makan? "
"Tidak aku sudah sarapan kebetulan temanku mengirimku makanan. Setengah jam lagi juga aku harus pergi ada kerjaan. "
"Sebentar aku buatkan. "
Saat aku akan pergi membuatkan pesanan tiba-tiba handphoneku berdering.
"Dan bisakah kau buatkan pesanan. "
"Ya sebentar. "Aku mengangkat telpon itu dan terdengar suara wanita tua berbicara. Setelah beberapa menit berbicara aku menutup telponnya.
"Semuanya aku duluan ada kerjaan. "
"Ya hati-hati. ""Dan kau beruntung ya punya pegawai seperti Genta beres-beres bisa masak bisa. "
"Sebenarnya beres-beres itu tugasku. Aku menjadi kasir dan beres-beres sementara Genta melayani pelanggan dan memasak tapi dia selalu membantuku pagi-pagi padahal aku tidak menyuruhnya. "
"Begitu yah dia memang orang yang aneh. Kebanyakan orang tidak akan melakukan pekerjaan orang lain. "
"Ya kecuali dengan upah tambahan tapi setiap hari gajian dia selalu menolak bonus dariku dan berkata aku tidak perlu itu untukmu saja aku sudah punya dari kasus. "
"Biarkan saja, kamu suka kopi tidak Dan?"
"Tidak terlalu suka. "Sore hari pada pukul 15.00 aku bertemu dengan Lena yang sedang berjalan dengan temannya di Sudirman.
"Gen sedang apa kamu disini? "
"Baru selesai bekerja kasus yang tadi pagi. "
"Oh kasus apa? "
"Menyelidiki seorang pria paruh baya yang suka berjudi. Istrinya menelponku untuk menyelidiki uangnya yang selalu menghilang ternyata dipakai suaminya berjudi. Kamu sendiri sedang apa? "
"Sama aku juga baru selesai bekerja. Eh iya ini temanku Mutiara namanya. "
"Hai."
"Oh jadi ini Genta yang kamu ceritakan, Gen katanya Lena ingin mengajakmu pergi ke..... " Lena menutup mulutnya sembari berbisik padanya "shutttt jangan. ""Jangan apa Lena? "
"Katanya mau dinner. "
"Eh apa ngak ngak... "
"Yasudah nanti malam aku jemput saja kebetulan ada sesuatu yang ingin aku bicarakan. "
"Ini kesempatan bagus kan Len. "
Aku pergi duluan menggunakan taksi meninggalkan Lena yang terlihat sangat bete. Aku pulang dan kembali melanjutkan pekerjaanku di kafe, saat aku masuk terlihat ada beberapa pelanggan yang sedang melihat lihat menu.
"Kebetulan kau datang Gen ada pelanggan. "
"Pesan apa? "
"Lemon tea 1, jus alpukat 1,jus jambu 1, mie goreng 1,nasi goreng 2."
"Mas pasword wi-fi nya apa? "
"Itu ada tulisannya ditembok. "
"Oke makasih mas. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Genta Absinthe
Ficção GeralGenta adalah seorang Detektif swasta. Dia mencoba menyelidiki berbagai kasus kriminal termasuk kasus kematian orang tuanya. Dia juga berurusan dengan organisasi misterius bernama Cobra. Apakah Genta dapat menyelesaikan kasusnya dan mengungkapkan ke...