Roseanne Evan, wanita pebisnis yang namanya sudah tersohor di kalangan elit di beberapa negera, wanita yang memiliki pengaruh luar biasa, single parent yang ditinggal mati suaminya yang diam-diam tergabung dalam kelompok Shadow Ekonomi, berjalan tegap di kantor sang putri. Langkah kakinya mantab menandakan bahwa dia adalah wanita tangguh dan percaya diri.
Diikuti oleh bodyguard dan asistennya, Rose menuju ruang kerja putrinya. Namun belum sampai di tujuan dia dihentikan oleh sekertaris putrinya, dia memberitahu bahwa Freen sedang keluar untuk makan siang.
Rose mengangguk kemudian memutuskan untuk menunggu di ruang kerjanya.Rose memperhatikan sekeliling ruang kerja putrinya lalu membuka salah satu laci. Dia tertegun ketika menemukan beberapa lembar foto Becky yang sepertinya diambil secara diam-diam.
Rose langsung menutup kembali laci tadi lalu duduk di kursi kebesaran Freen."Mom?"
Rose mengangkat wajah ketika mendengar suara Freen.
"Hi. Kamu dari mana?"
"Kenapa tidak mengabari jika akan berkunjung, Mom jadi tidak perlu menungguku."
"Tenang saja. Aku juga belum lama."
Freen menempati kursi di seberang ibunya.
"Bagaimana kabarmu?" tanya Rose, karena memang sudah satu bulan lebih mereka tidak bertemu. Rose sering bepergian keluar negeri.
"Aku baik. Bagaimana denganmu?"
"Well, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Ngomong-ngomong kamu dari mana?"
"Aku makan siang dengan Becky."
"Ah, anak itu. Bagaimana kondisinya sekarang?"
"Masih sama seperti dulu. Tapi sebentar lagi dia akan lulus."
Rose mengangguk. Dia memperhatikan wajah putrinya yang tiba-tiba berubah menjadi sendu.
"Freen, biasakan untuk jangan membuat orang lain bisa membaca ekpresimu."
"Ha?" Freen mengerutkan keningnya, bingung dengan ucapan ibunya.
"Kamu membuat orang lain mudah membaca suasana hatimu dan juga pikiranmu. Itu tidak baik untuk dirimu sendiri, kamu bisa dimanfaatkan oleh rival bisnismu."
"Maksud Mom apa?"
"Ah lupakan. Lalu apa rencana anak itu?"
"Aku membuatnya mendapatkan tempat di Jeon Austin."
"Hmm. Kamu memberi terlalu banyak untuknya."
"Itu tidak sebanding." Freen menghentikan kalimatnya. Mendadak mimik wajahnya berubah menjadi sendu.
"Ngomong-ngomong ada urusan apa Mom datang?" Freen mengalihkan topik.
"Tidak ada. Hanya mengunjungi putriku yang sudah lama tak kulihat."
Freen tersenyum tipis.
"Bagaimana pekerjaanmu?" Rose bertanya.
"Aku baru saja berinvestasi di perusahaan digital provider. Mereka memberiku keuntungan 50%."
"Kamu tidak ingin mengembangkan bisnismu lagi. Membangun resort, hotel, cafe mungkin."
Freen menggeleng. Aku tidak ingin waktuku habis untuk mengurus semua itu. Investasi adalah pekerjaan yang paling mudah. Biarkan orang lain yang bekerja aku tinggal menikmati keuntungannya.
"Tapi suatu saat kamu akan mengurus semua kerajaan bisnisku."
"Berikan saja kepada pengikut setiamu, Mom, aku benar-benar tidak tertarik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite the stars
Fanfictiongosah ada deskripsi ya, Mari ngeteh kalo pengen di spill 😁😁, cuma kalo yg ini gaakan ada moment kocak kayak dibuku sebelumnya. karakter Sapalocha disini beda dari karakter2 yg sebelumnya, begitu juga Nong Bell. Disini dia berubah jadi gadis tanggu...