Becky terus murung sepanjang makan malam berlangsung bersama Mind. Pengacara muda itu memaksa Becky makan malam untuk merayakan kemenangan mereka setelah sidang keputusan kasus gugatannya.
Dan sepertinya Mind mempersiapkan dengan sungguh-sungguh di mana dia sudah reservasi di hotel mewah. Dia juga meminta Becky untuk memakai gaun formal.
"Beck, jangan murung terus. Kita sedang merayakan kemenangan kita," ucap Mind untuk yang kesekian Kali. Dia merasa Becky tidak menghargai dirinya.
Dia sebenarnya sudah kesal melihat tingkah Becky tapi dia jelas tidak mungkin bersikap kasar kepadanya.
"Eh maaf. Aku sedikit tidak enak badan. Bisakah kita pulang sekarang?" pinta Becky.
"Kenapa tidak bilang dari tadi. Kalau begitu ayo kita pulang sekarang."
Mind langsung merangkul pinggang Becky meski gadis itu menolak tapi dia tetap memaksa melakukannya, dengan alasan takut gadis itu jatuh. Akhirnya Becky mengalah.
Becky sengaja meminta Mind mengantarnya ke flat lamanya agar rekannya ini tidak tahu apartment yang diberikan Freen untuknya.
Sesampainya di tujuan, Mind juga memaksa ingin menginap karena khawatir. Becky sampai ingin menangis karena tidak berhasil mengusir Mind padahal flatnya hanya memiliki satu kamar.
"Pulanglah Mind. Aku hanya memiliki satu kamar."
"Apa masalahnya? Aku bisa tidur denganmu?"
Mind berpura-pura tidak paham keinginan Becky. Dia akan melakukan apapun agar bisa lebih dekat dengan gadis cantik ini.
Becky menghela nafas. Kepalanya menjadi pusing karena menghadapi keras kepala Mind. Dengan berat hati gadis itu membiarkan Mind menginap di flatnya.
"Beck apa aku boleh meminjam pakaianmu, rasanya tidak nyaman tidur menggunakan dress seperti ini?" tanya Mind setelah dia selesai menggunakan kamar kecil.
"Pilihlah sesukamu."
Becky sudah lelah menghadapi Mind seharian ini. Wanita itu seperti ingin mendominasinya seolah dirinya adalah miliknya.
Sekarang Becky hanya ingin tidur agar tidak perlu mengobrol dengan wanita keras kepala itu.Becky memejamkan matanya namun pikirannya terus memikirkan Freen.
Apa yang sedang wanita baik itu lakukan.
Biasanya dia wanita itu akan menanyakan apa yang dia butuhkan sebelum beristirahat.
Apa dia sudah makan? Makanan seperti apa yang dia makan saat ini.
Apa dia memiliki teman?
Apa dia bisa tidur nyenyak?
Apa kasurnya empuk dan nyaman seperti kasur di rumahnya?
Mata Becky tiba-tiba terasa panas. Dia mati-matian menahan isakannya agar tidak didengar oleh Mind namun dia gagal.
Becky menyerah dengan isakan pilunya. Nyatanya membayangkan wajah gadis baik yang sekarang di penjara membuatnya semakin menderita.
"Beck, kamu kenapa?" Mind duduk di sisi ranjang yang saat ini terguncang karena isakan kerasnya.
Menghiraukan pertanyaan Mind, Becky terus merutuki dirinya sendiri mengapa dia berbuat seperti ini.
Dia terus menyalahkan dirinya sendiri ketika dia bisa makan dan tidur dengan nyaman sementara gadis baik itu sudah tidak memiliki kebebasan lagi.Becky meremas selimut sekuat tenaganya mengabaikan rasa perih dibuku-buku jarinya untuk menetralkan rasa sakit di dadanya.
"Beck, ada apa denganmu?" Mind bertanya khawatir.
Gadis di hadapannya menangis dengan tangisan pilu seakan hidupnya hanya dipenuhi oleh pesakitan.
"Freen." Becky merintih lirih namun Mind mendengarnya dengan jelas.
Wanita itu mengepalkan kedua tangannya menahan amarah. Sekarang dia tahu apa yang membuat gadis cantik ini menangis seperti itu.
Merenggut selimut yang membungkus Becky dengan kasar, Mind menyusul berbaring di sisi Becky lalu memeluk gadis kecil itu dengan erat tak peduli bahwa gadis itu meronta karena menolaknya.
***Status Freen yang menjadi tersangka dan dijatuhi hukuman penjara sepuluh tahun menjadi bahan pembicaraan seluruh portal berita, terlebih karena dia adalah putri dari Salah satu orang berpengaruh di negeranya.
Masyarakat hampir tidak percaya Freen bisa dijatuhi hukuman selama itu atas kasus yang sudah ditutup empat tahun lalu. Mereka juga bertanya-tanya mengapa Roseanne Evan, sang ibu dari Freen Evan membiarkan putrinya di penjara, padahal kasusnya yang kembali bergulir tidak ada perubahan apapun.
Freen dulu bisa bebas karena kecelakaan itu adalah hasil sabotase dari lawan bisnis ibunya yang pelakunya juga sudah ditangkap dan masih dalam masa hukuman tapi mengapa sekarang Freen bisa menjadi tersangka.
Tidak ada yang menjelaskan semua pertanyaan itu. Media hanya mengatakan putri dari korban kecelakaan itu menuntut Freen atas kasus empat tahun silam.
Dan ternyata kasus itu tidak hanya melambungkan nama Freen namun juga Becky dan kuasa hukumnya Mind Sawaros. Pengacara muda itu sekarang disanjung-sanjung karena berhasil memenangkan kasus yang menjerat Freen Evan.
Pamornya semakin meningkat dua bulan belakangan ini, dia bahkan langsung mendapatkan client yang tidak bisa dikatakan sembarangan. Banyak client-client besar yang memintanya menjadi kuasa hukumnya.
Sementara Becky, langsung pindah ke flat lamanya begitu Freen masuk penjara. Dia belum mengunjungi Freen semenjak wanita itu ditahan dua bulan ini. Becky sangat ingin mengunjunginya tapi dia tidak memiliki keberanian untuk berkunjung.
Gadis cantik itu semakin tertutup, selalu murung dan sering melamun.
Dia juga kehilangan berat badannya secara drastis karena tidak mendapatkan tidur dengan baik.Memenjarakan Freen tidak membuatnya bahagia tapi malah membuatnya menderita karena perasaannya sendiri.
***Satu tahun kemudian....
Mind memasuki ruangan di mana rekan-rekannya sesama pengacara sedang berkumpul, termasuk juga Becky.
Wanita itu tersenyum lebar menandakan dia sedang sangat bahagia.Salah satu dari mereka berseru menggodanya karena Mind mendadak terkenal seperti artis berkat keberhasilannya memenangkan gugatan Becky kepada Freen.
"Berhenti menggodaku. Kami menang karena pihak tergugat tidak mengajukan banding," elak Mind meski sebenarnya dia juga bangga atas kondisinya saat ini.
Rasanya dia tidak rugi membantu Becky secara cuma-cuma, dia malah seperti mendapat berkat atas bantuan yang dia tawarkan. Seperti saat ini, dia baru saja memenangkan kasus besar hanya dalam beberapa bulan saja. Rasanya sulit dipercaya, kasus yang dia dapatkan merupakan kasus besar namun semuanya berjalan dengan sangat mudah. Semua terasa lancar, tidak bertele-tele, dia mendapatkan bukti-bukti valid untuk memenangkan semua kasus yang dia tangani. Hampir dia tidak pernah gagal menangani kasus yang dia dapat. Dalam waktu singkat, Mind Sawaros langsung dinobatkan sebagai pengacara muda paling laris.
Namun di sisi lain, Edward pengacara paling senior yang sebentar lagi akan pensiun menatap Mind dengan tatapan berbeda dari yang lain. Ada sorot khawatir dan prihatin.
***Di tempat lain Roseanne menatap layar televisi yang tengah menampilkan berita mengenai keberhasilan Mind Sawaros untuk yang kesekian kalinya dalam menangani kasus-kasus besar mengalahkan pengacara senior yang jam terbangnya sudah tinggi.
Ekpresi wanita itu datar namun terkesan dingin.
"Kamu tidak tahu siapa yang kamu hadapi, Nak," desisnya lalu menyesap anggur mahalnya.
******Halo guys,,, kemarin aku mau dobel up tp internet ditempatku sempet ngedown sampai tengah malem, bener2 gaada koneksi jadi ga bisa up.
Semoga kalian enjoy dengan part yg ini.
Dan persiapkan diri untuk menerima kejutan konfliknya eaaaa😁😁😁***
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite the stars
Fanfictiongosah ada deskripsi ya, Mari ngeteh kalo pengen di spill 😁😁, cuma kalo yg ini gaakan ada moment kocak kayak dibuku sebelumnya. karakter Sapalocha disini beda dari karakter2 yg sebelumnya, begitu juga Nong Bell. Disini dia berubah jadi gadis tanggu...