Freen sangat murka di hadapan sang ibu. Sejak dia memiliki ponsel, dia bisa melihat apapun yang terjadi di luar. Dia melihat pemberitaan tentang Becky, tentang kasus video dan juga tentang twit yang diposting Mind. Saat itu juga di meminta ibunya datang menemuinya.
"Aku kan sudah bilang jangan menyakiti Becky?" Freen meninggikan suaranya.
Wajahnya memerah karena menahan amarah dan juga tangisannya. Dia tidak bisa membayangkan seperti apa kondisi Becky saat ini. Pantas saja gadis itu tidak datang menemuinya.
"Aku tidak melakukan apa-apa." Rose berkata dengan datar.
Mata Freen sudah berkaca-kaca, dia kehilangan kata-kata untuk mengungkapkan batapa hatinya sangat sakit melihat gadis kecilnya tersakiti dan menghadapi semua itu seorang diri.
"Mom, bebaskan aku," pinta Freen kemudian.
"Aku tidak tertarik. Jalani saja hukumanmu, itu kan yang kamu inginkan," ucap Rose acuh.
Freen bangkit dari bangku kemudian berlutut di depan sang ibu.
"Aku mohon, aku tidak pernah meminta apapun kepadamu. Bebaskan aku, Mom," mohonnya.Gadis itu bahkan sudah mengeluarkan air mata.
Rose menghela nafas jengkel."Kalau saja kamu bukan putriku," umpatnya.
"Aku akan membebaskanmu tapi tidak sekarang," ucap Rose.
"Tidak. Kumohon, Becky membutuhkanku." Freen menarik-narik lengan ibunya seperti anak kecil yang merengek minta permen.
Rose mengibaskan lengan Freen hingga gadis itu terduduk.
"Apa-apaan sih, memalukan," sentak Rose marah."Aku akan membebaskanmu tapi jangan harap kamu bisa menolong gadis tidak tahu terimakasih itu," ucap Rose kemudian langsung pergi.
Tubuh Freen melemah, tahu ancaman Rose tidak pernah main-main. Dia tidak akan bisa melawan ibunya.
***Sungai Serpentine terlihat gelap di malam hari hanya ada beberapa titik cahaya yang terpantul dari lampu-lampu jalan.
Jika seseorang nekat masuk ke dalamnya mungkin dia akan menggigil kedinginan terlebih di musim gugur suhunya bisa mencapai 18°c.Becky menimbang-nimbang bagaimana seandainya dia nekat terjun ke sana. Suhu di dalamnya mungkin akan meremukkan tulang-tulangnya dan membekukan tubuhnya. Kemudian, mungkin, jasadnya akan terbawa arus yang bergelombang menuju hilir. Kalau beruntung tubuhnya masih akan utuh tapi jika tidak, jasadnya hanya tersisa serpihan-serpihan yang tidak lagi bisa dikenali.
Tapi dikenali atau tidak toh tidak akan ada yang mencarinya.
Becky memejamkan matanya. Kenangan masa kecilnya berputar diingatannya silih berganti kemudian kenangan itu membawanya menuju masa di mana awal semua kepahitan di hidupnya bermula.
Tidak ada gunanya dia hidup di sini. Semua orang menyalahkannya atas kesalahan yang tidak sepenuhnya benar tapi Becky enggan membersihkan namanya. Dia ingin pergi menyusul ayah ibunya berada. Dia berharap dia memiliki keberanian melompat ke sungai yang gelap itu.
"Jangan mati dulu."
Becky membuka matanya ketika merasakan tubuhnya di tarik oleh seseorang.
Pria yang menariknya terengah-engah. Meski dalam keremangan Becky bisa melihat dengan jelas wajah tampan pria jangkung ini."Siapa kamu?" tanya Becky waspada.
"Aku Heng. Temannya Freen," jawab pria itu setelah nafasnya terdengar teratur.
Becky merasa tidak asing dengan nama itu. Tapi kemudian dia ingat Freen pernah memintanya untuk menghubungi temannya yang bernama Heng seandainya dia membutuhkan bantuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite the stars
Fanfictiongosah ada deskripsi ya, Mari ngeteh kalo pengen di spill 😁😁, cuma kalo yg ini gaakan ada moment kocak kayak dibuku sebelumnya. karakter Sapalocha disini beda dari karakter2 yg sebelumnya, begitu juga Nong Bell. Disini dia berubah jadi gadis tanggu...