[21]Pindah Rumah berujung ke Rumah Sakit?

31 2 0
                                    


Heiyoo i em combek!😎

Tanpa perlu berbwasabwasihhh..

Silakan scrool-secrolll!🤗🤗🤗

••••••••••

Seorang perempuan terlihat turun dari pesawat yang dia tumpanginya, sambil menyeret koper dan menuruni tangga perawat. Saat sudah menginjak tanah, perempuan itu disambut oleh pria paruh baya.

"Selamat sore nona, mari saya bantu membawa kopernya." Ujar pria- sopir perempuan itu.

Perempuan tersebut hanya mengangguk dan melepas kaca matanya terlihatlah mata yang indah. Wajah yang seperti model, bibir yang tebal terlihat sexy. Badan yang tak tinggi dan tak juga pendek namun rata-rata perempuan 167 cm. Rambut sepinggang yang bergelombang.

"I'm back Galen." Gumam perempuan itu bersemrik. Dan berjalan ke mobil sopirnya.

♪•••••••••••••••••••••♪

Sebuah mobil berhenti di pekarangan komplek elit. Mobil tersebut berhenti di depan rumah yang terlihat megah, tak terlalu megah juga. Dan keluarlah pemuda dengan gadis di sampingnya, lalu di susul oleh dua paruh baya, di bangku belakang.

"Wah indah ya Yah! Rumahnya kelihatan nyaman." Ujar Wanita paruh baya, terlihat senang melihat rumah yang akan huni oleh anaknya dan menantunya itu.

"Sini sayang. Kita masuk dulu biar Galen sama Ayah yang bawain." Bunda Felisya menarik Alia untuk kedalam. Kunci sudah dibawanya dan membawa Alia masuk kedalam saat sudah terbuka pintunya.

Mereka adalah Alia, Regal, dan kedua orang tua Regal.

"Gimana bagus gak sayang?" Tanya Bunda Felisya.

Alia mengangguk, memang ini bagus dan indah, terlihat sudah barang-barang tersusun rapih tinggal di tambah bahan masakan saja didapur, kasur juga sudah ada. Bertingkat satu tapi terlihat minimalis. "Bagus kok Bun, Alia suka." Jawab Alia tersenyum.

"Alhamdulillah. Bunda seneng deh kalau Alia juga suka, betah-betahin disini ya Al. Dirawat, soalnya nanti untuk cucu-cucu Bunda juga" Ucap Bunda Felisya.

Membuat Alia tersenyum tak enak. Wleowleo aja gak pernah apalagi mau brojolin cucu-cucu nya. 😭😭😭

"Bunda Galen mau izin pergi sebentar ke markas, ada hal penting di sana bund." Ucap Regal tiba-tiba.

"Loh kok gitu si Nak, Bunda sama Ayah mau pergi juga ini, aduh. Terus gimana sama Alia?"

"Biar dia ber-

"Kamu suruh Alia bersihin sendiri!?". Sela Bunda Felisya menatap anaknya tajam.

"Tapi Bund ini penting" Ujar Regal memelas.

"Lebih penting mana, markas kamu dengan Alia Galen!?". Seru Carlos, menatap sang Putra dingin.

"Markas." Jawab Cepat Regal. Sambil menatap jam tangannya, matanya membelakak kaget, lalu segera pergi tanpa berucap sepatah kata pun. Matanya menatap Alia sekilas, hatinya mencelos saat melihat tatapan Alia yang seperti kecewa? Ah biarkan saja ego nya menentang itu.

REGALENTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang