belajar ikhlas

82 21 3
                                    

_______________________
   _____________________ 

_______________________   _____________________ 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________________
  _____________________ 

في بعض الأحيان يكون الرحيل مؤلمًا ولكن يجب أن نكون
على استعداد للتخلي عنه 

terkadang melepaskan itu menyakitkan,tapi kita harus rela melepaskannya

                  .

                  .

                  .
     
                  .
   
                  .

semenjak kepergian kak sa Khoirul terus terusan mengurung dirinya sendiri di kamar tidak mau makan dan tidak mau melakukan aktivitas yang lain selain menangis sudah 4 hari Khoirul begini saja mama lia menyuruh lia membujuk Khoirul untuk keluar dari kamar Lia hanya mengiyakan lalu pergi menuju kamar Khoirul

lia sampai di depan pintu kamar yang Khoirul tempati kemudian mengetuk pintu sambil meneriakkan nama Khoirul

tok!tok!tok

"assalamu'alaikum ustadz saya boleh masuk".salam lia

tak ada jawaban dari dalam kemudian lia memegang knop pintu kemudian berusaha membuka teryata pintu itu tidak terkunci lia masuk ke dalam kamar tersebut

"astagfirullah ya Allah". ucap lia yang kaget dan merasa kesakitan karna kakinya terinjak kaca dari vas bunga

"ustadz kenapa berantakan begini ya Allah astagfirullah halazim ok ustadz saya mohon jangan seperti ini,ini semua bisa melukai ustadz khoirul". jelas lia sambil duduk di samping Khoirul yang berada di kasur

lia hanya bisa menahan kakinya yang terasa sakit untuk mencoba membujuk Khoirul "ustadz ayo keluar kita makan jangan seperti ini terus kasian hafidz sudah empat hari ustadz seperti ini ayo".ucap lia

"tidak saya tidak berguna saya gagal saya tidak bisa menjaga istri saya".ucap Khoirul sambil mengusap kepala nya sendiri dengan kasar

"ustadz sudah! tidak boleh seperti ini".ucap lia menghentikan aktivitas Khoirul

dengan sigap Khoirul langsung memeluk lia "saya mohon begini dulu jangan lepaskan pelukan ini saya cape".ucap Khoirul

lia hanya mengelus belakang Khoirul dengan pelan "ustadz ayo kita keluar makan biar saya beresin kamar ustadz ayo, ustadz harus ikhlas dengan semuanya kalo kanyak begini apakah akan mengembalikan kak sa itu tidak mungkin ustadz, ustadz harus ikhlas ini takdir ustadz insyaallah ada hal yang lebih baik dari keikhlasan ustadz ya..". ucap Lia

Khoirul melepaskan pelukannya kemudian lia berdiri mengambil sapu namun, Khoirul menyadari ada bercak darah Khoirul memerhatikan bercak darah tersebut teryata dari kaki lia

"lia darah sini saya obati kaki mu dulu".ucap Khoirul sambil menggandeng tangan lia menuju ke sofa yang berada di kamar

lia hanya menurut karna sudah tak tahan dengan rasa sakit yang ada di kakinya lia memerhatikan Khoirul yang berjongkok sambil membersihkan luka yang ada di kaki lia

lia menatap Khoirul dengan sendu "kak sa seberuntung inikah kak sa mendapatkan lelaki sebaik ustadz masyaallah kak sa pasti bersyukur mendapatkan imam yang baik dan paham agama".ucap lia dalam hatinya

lia

lia

lia

panggil Khoirul menyadarkan lia dari lamunannya

"e-eh astagfirullah ya Allah kenapa tadz".ucap lia kaget

"kenapa melamun,ini sudah selesai saya mandi dulu". ucap Khoirul sambil melangkah pergi menuju kamar mandi

kemudian,lia berdiri dan membersihkan kamar Khoirul hingga rapi lia mengepel kamar Khoirul kemudian keluar dan turun dari lantai dua untuk makan

"astagfirullah nak kakimu kenapa".ucap mama sambil berdiri menuntun lia untuk duduk

"gak papa mam cuma luka kecil aja kok".ucap Lia tersenyum

"nak.. bagaimana apakah Khoirul mau?".tanya mama lia

"Alhamdulillah mah o-om Khoirul mau kok dia lagi mandi".ucap lia dengan gugup karna tak biasa memanggil om ke Khoirul

"Alhamdulillah ya Allah kamu cocok sayang".ucap papa lia

Lia yang mendengar itu pun langsung diam dan bertanya "cocok apa pa?".tanya lia

menyadari hal itu papa dan mama lia saling pandang dan terdiam "e-eh i-itu maksudnya cocok sudah bisa jadi psikologi".ucap papa lia

"oh gitu udah cocok banget ya yey masyaallah".ucap lia tersenyum polos sambil menepuk tangannya

"ya Allah polos sekali anak hamba".ucap papa lia dalam hati




segini aja dulu






jangan lupa follow






jangan lupa komen dan vote ⭐

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

GURU ku,IMAM kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang