BAB 1

3.7K 124 6
                                    

Ceritaku mulai di desember 2018, dimana kehidupan seorang rony bhumi ragnala yang tadinya happy, ekstrovert , mau beli apa aja bisa, selalu foya foya berubah menjadi seseorang yang pendiam, introvert dan tak suka kemana mana.
Pada tahun 2018 keluargaku mengalami bangkrut perusahaan, utang dimana mana , ibuku memintaku untuk bekerja setelah lulus SMA , aku kebingungan

"Dimana aku harus cari kerja?"

"Apakah ada yang mau menerima ku yang hanya lulusan SMA?"

"Apakah aku bisa bertahan untuk keluargaku?" Semua pertanyaan itu selalu berputar di kepalaku dimna , siapa , apakah , semuanya berputar.
Sejak saat itu aku menjadi gala yang pendiam, dan rony yang nakal di luaran sana.
Aku memutuskan untuk kuliah jurusan musik di universitas negeri. Prinsipku hanya, aku harus kuliah, supaya aku bisa kerja di tempat yang layak. Selain kuliah aku juga kerja part time di salah satu restaurant hotel bintang lima, uang yang kudapat setiap bualn cukup untuk membiayai satu ibuku dan 2 adekku. Kalian bertanya dimana bapak ku ? Bapakku pergi meninggalkan kita sehari setelah bangkrutnya perusahaan. Aku sempat mencari keberadaan bapakku , tapi semuanya nihil. Jadi mau tidak mau sekarang yang menjadi tulang punggung keluarga hanyalah aku.

Pagi ini aku akan pergi kuliah

"Ibu rony berangkat ya, assalamualaikum" ucapku sambil berpamitan dengan ibu

"Iya hati hati ya nak ya" jawab ibuku

"Abang, aku nebeng ya sampe depan SMA , nungguin ka edo lama, dandan mulu kek cewek" ucap bila saat aku hendak pergi

"Oke let's go"

"Yeay, ibu bila berangkat ya , assalamualaikum"  teriak bila kepada ibu

"Waalaikumsalam, iya nak hati hati ya" jawab ibu tak kalah berteriak

"Ayo bang berangkat" ajak bila kepadaku

"Iya , ayo naik"

Bila pun menaiki motor vespa yang aku bawa.

Selama perjalanan kita hanya bercanda ringan dan obrolan obrolan ringan saja

"Abang turunin di mana dek?" Tanyaku saat sudah hampir sampai

"Di depan gerbang aja bang"

Aku pun menurunkan bila tepat di depan gerbang, seperti yang bila inginkan

"Bila masuk dulu ya bang, abang hati hati, gak usah jemput bila, nanti bila pulang sama kaka aja" ucap bisa saat sudah turun dari motornya

"Iya bawel, yaudah abang tinggal ya , babay" ucapku dan langsung meninggalkan bila

Tak butuh waktu lama , sekitar 10 menit dari sekolah bila, aku sudah sampai di kampus ku

"Bro, pada kemane nih?" Ucapku kepada paul teman terbaikku sekaligus sahabt ku

"Pada di warung mak jah, kesono ajalah kita"

"Gas, tapi gua ke toilet dulu, kebelet gua"

"Dasar tua lu, dikit dikit beserr, dah sono lu, cepetan"

"Ngusir lu?"

"Kagak, udah sono keburu keluar tu"

"Iya iya" jawab ku dan langsung berlari ke toilet

Sesampainya di toilet , aku pun langsung masuk kedalam. Tak lama kemudian keluarlah aku dari kamar mandi dan tanpa sengaja melihat segerombol wanita di dekat dekanat sedang saling adu bacot

"Wih seru nih , nonton ah" kataku sambil berlalu menuju ke grombolan itu

Sesampainya di sana , tiba tiba terjadi dorong mendorong

"Lah kok jadi brutal" ucapku saat sudah dekat

Akupun berlari untuk melerainya, karena situasi sudah tidak kondusif

"Wei wei wei, udah udah, stopppp, setopp" kataku dan mereka semua berhenti untuk saling dorong mendorong

"Kalian tau kan ini gedung apaan ?" Tanyaku dan langsung di jawb oleh salah satu perempuan disana

"Tau , gedung dekan , emangnya kenapa ? Bapak lu dekan disini?, takut keganggu ama berantemnya kita?" Kata perempuan itu

"Widihhh, hebat banget kalo ngomong gua lihat lihat, keren lu begitu?" Jawabku sambil melihat perempuan itu

"Ah bacot lu, sono sono pergi , gak usah ganggu, ini urusan gua"

"Sopan lu begitu?" Tanyaku dan langsung pergi menjauhi kerumunan itu

Aku pun kembali ke tempat ku dan paul bertemu tadi

"Lama amat sih ron , lu kencing apa boker sih?" Tanya paul yang sudah menyerocos

"Bacot lu ah, gua habis ngelerai anak perempuan pada berantem"

"Dimane ?, mau lihat dong" 

"Deket dekanat , awalnya gua jg mau lihat, karena pada adu bacot , ee pas gua deketin malah pada dorong dorongan , ya gua panik , gua lerai lah , ehh gua di songongin ama salah satu yang disana" jelasku kepada paul

"Ya lagian , ngapain sih lu lerai, biarin aja, kita nikmati pertunjukan itu" jawab paul dan langsung ku pukul kepalanya

"Si goblok" ucapku sambil memukul kepalanya

"udah ayo ke mak jah" ajak paul kepadaku

"Gassss"

Sesampainya di mak jah , aku sudah mendapati teman temanku yang lain ,ada diman ,rahman dan danil

"Lama amat lu berdua" ucap danil kepada kita

"Noh si rony , habis lihat cewek berantem , segala pake di lerai lagi" jelas paul agak kesal

"Dimane ron? " tanya diman kali ini

"Di depan dekanat musik , mana ceweknya ada yg songong lagi atu, pengen gua lindes aja tuh mulut si cewek" jawabku kepada diman

"Ya lindes tinggal lindes lama amat mikir" jawab rahman menimpali yg lain

"Ah cot ah" ucapku dan langsung dihadiahi ketawa oleh mereka

Tak lama kemudian datangah perempuan dan langsung duduk di dekat diman

"Mas , aku minta uang dong" kaca cewek itu kepada diman

"Buat apa?, bukanya udah dikasih mamah ya ?"jawab diman

"Udah tapi kurang" ucapnya lagi

Selama percakapan itu aku selalu melihati cewek itu

"Kaya kenal ama ni cewek" ucapku dalam hati. Dan karena si cewek merasa di lihatin pun menoleh ke arahku . Dia pun terkejut dan langsung memelototiku

"Dih kenape lu melototin gua?" Ucapku kepadanya

Cewek itupun mendekati ku dan berbisik kepadaku

" jangan bilang ke mas diman kalo gua tadi berantem" kata cewek itu berbisik kepadaku

Aku yang mendengar itu pun memiliki ide jahil

"Nama lu siapa ?, semua tergantung kelakuan lu " jawab ku sambil berbisik kembali ke dia

"Nama gua alka salma ginanita, ok gua bakal diem" ucapnya lagi berbisik dan langsung tersenyum kepadaku

Semua orang pun melihat kelakuan ku dan salma yang sedari tadi berbisik bisik

Ragnala Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang