BAB 15

1.1K 92 5
                                    

Rony pov

Setelah pertemuan selesai, aku , bila dan ibu memutuskan untuk pulang ke rumah.
Setelah sampai rumah . Aku pun langsung bebersih tubuh dan merebahkan tubuh di kasurku. Semua ingatan tentang tadi masih terngiang di kepalaku. Semuanya berputar putar, aku masih belum percaya bahwa aku akan di jodohkan. Tapi sepertinya ini benar adanya. Dan aku harus menjalaninya dengan ikhlas. Saat aku hendak terlelap tiba tiba terdenger bunyi notif dari hp ku. Aku pun meraihnya dan membukanya

"Ka rony udah sampe?"

"Udah sal"

"Ka mau nanya boleh?"

"Nanya apa sal?"

"Ka rony beneran mau
  Jadi suami salma?"

"Kan tadi gua udah bilang,
Kalo gua mau dateng nemuin
Ortu lu , brarti tandanya gua
Mau sal "


"Ka bimbing gua jadi yg
Terbaik ya ka" 

"Insyaallah ya sal, jalanin
Aja dulu"


"Tapi ka, salma pengen balon" 


"Hah ? Maksudnya?"

"Wkwkwk, salma pengen
Beli balon ka"

"Beli tinggal beli sal sal"

"Ya atulah beliin"

"Dih kenapa jadi gua?"

"Dasar nggak PEKA"

"Lah?"

"(Read)"

Setelah pesan terakhir yang tidak di balas salma, aku pun meletakkan hp ku sembarangan dan pergi ke luar kamar untuk melihat keadaan sekitar, takutnya ada pesanan lagi yang belum ibu kerjakan. Dan benar saja , ibuku dan bila sedang sibuk memotong semua sayuran dengan terburu buru.

"Lagi pada ngapain?" Tanya ku kepada mereka

"Mas bantuin, ibu lupa ada pesenan buat jam 3 pagi udah harus di anter" ucap bila meminta bantuanku

"Lah, kenapa ngga ngomong dari tadi, edo mana?" Tanya ku mencari edo

"Abang beli telor sama mie , abang bantuin potongin tempe aja" ucap bila

Aku pun langsung mulai memotongi tempe sesuai arahan bila , sedangkan ibuku pergi ke dapur untuk membuat nasi, dan meracik bumbu.

"Berapa box dek pesenanya?" Tanyaku kepada bila

"70 mas, banyak kan" ucap bila yang lumayan riweuh dengan pekerjaanya

Setelah semua tempe aku potongi, edo pun datang membawa mie dan telor.

"Bang bantuin bawa, di motor masih ada" ucap edo sambil membawa barang di kanan dan kirinya

"Iya" jawabku dan langsung berdiri mengambil barang yang tertinggal di motor.

Setelah berkutik di dapur selama ber jam jam akhirnya selesai semua pesanan tepat di jam 1 pagi. Aku pun menyuruh semuanya tidur , sedangkan aku yang menjaga sampai jam 3 , takutnya nanti yang mengambil pesanan datang.

Ragnala Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang