BAB 6

1.7K 94 7
                                    

Hari ini rony disibukan oleh per surat ijinan buat bila. Dokter memberi tau bahwa bila harus bed rest selama satu minggu, kakinya bengkak dan masih di gips jadi bila harus bed rest terlebih dahulu

"Anjir, ini gimana lagi nulisnya, mana tulisan gua jelek lagi" gumam ku dengan sendirinya

"Do .. edoo" panggilku sambil sedikit berteriak

Edo yang mendengar pun keluar dari dalam kamar dan menemui ku

"Apa bang?" Tanya edo kepadaku

"Tulisan lu jelek apa bagus?" Tanyaku saat edo sudah ada di depanku

"Ngga tau, gua gk bisa nilai tulisan gua sendiri" jawab edo polos

"Ya ngga gitu edooo, ini gua mau nulis surat izinya bila, tapi tulisan gua jelek.. tulisan lu bagus kagak?" Jelasku kepada edo

"Bagus keknya , sini gua coba" ucap edo dan meraih bolpen yang aku pegang

Edo pun mulai menulis, saat menulis pun aku melihat tulisannya

"Bagus juga" kata ku sambil melihat tulisan edo

"Ya bagus lah, calon sekertaris nih boss, senggol dong" ucap edo sedikit jumawa

Aku yang geregetan pun menyenggol edo, edo pun berhenti menulis dan melihat ku

"Apa" ucapku saat edo melihatku

"Ya lu ngapain nyenggol gua, kan jadi kecoret bang, ini gua harus ngulang lagiii" jelas edo dengan nada kesal

"Ya kan tadi lu minta di senggol, ya gua senggol .. salah gua dimana edo?" Jelasku balik dengan wajah polosku

"Ah serah lah.. " ucap edo pasrah dan mulai menulis ulang lagi

Setelah selesai menulis surat izin dan sudah di masuk kan ke amplop , aku pun segera pergi ke sekolah bila , dan dilanjut pergi ke kampus.

Perjalanan hampir 1 jam , setelah ke sekolahan bila , dan berbasa basi dengan sebagian guru, akhirnya aku pergi ke kampus. Sesampainya di kampus

"Anjirlah , padahal tu sekolah deket, tp malah sejam nyampe kampusnya" gumamku sedikit kesal

Aku pun berjalan menuju kelas, setelah menaruh motorku di parkiran

Sesampainya di kelas

"Woy ron.. sinii" panggil paul saat aku sampai di kelas

"Woy, iya" jawab ku seadanya

"Lama amat lu" tanya paul saat aku sudah duduk di bangku sebelahnya

"Iya.. nganter surat izinya bila dlu" jawab ku dengan santai

"Lah si bila kenapa?" Tanya paul dengan nada agak naik

"Bisa biasa aja ngga?"

"Ya ngga, calon pacar gua itu.. dek bila kenapa bang?" Tanya paul sedikit membuat ku geli

Aku pun memukul paul dan langsung berucap

"Amit amit gua , punya adek ipar kek lu, jauh jauh lu dari adek gua .. "

"Ihhh abang kok gitu sih? "

"Jijik powl"

"Makanya izinin gua sama adek lu"

"Ogahh, cari yang lain sono" ucapku dan langsung pindah tempat duduk

"Lah ngambek" ucap paul sambil melihatiku yang pindah secara tiba tiba

Akhirnya pelajaran pun mulai, aku pun mulai mengikuti pelajaran dengan khusyuk , tapi di tengah pelajaran tiba tiba ada satu perempuan masuk nyelonong tanpa permisi, mengagetkan orang satu kelas beserta dosen di depan

"KA RONY, BANG DIMAN BERANTEM" teriak salma terengah engah

Aku yang mendengar itu pun langsung kaget dan tak menghiraukan dosen di depan, aku dan paul langsung pergi mengikuti salma dari belakang

"Dimana sal?" Tanyaku sambil tergopoh gopoh

"Di deket laborat sains" ucap salma masih dengan berlari

Jarak antara laborat sains dan gedung ku cukup jauh , jadi aku dan paul memutuskan untuk menaiki motor , supaya cepat sampai

"Naik motor aja sal" ucapku memberhentikan salma yang sedang berlari

"Bonceng tiga gitu?" Tanya paul kepada ku

"Ya lu naik motor sendiri, gua sama salma" jawab ku kepada paul

"Gua ngga bawa motor rony" jawab paul dan langsung ku jawab dengan umpatan

"Goblokkk, terus boti dong kita?" Ucapku lagi

"Udahlah cepet, malah pada lama.. keburu babak belur mas gua" sela salma saat kita berdebat

Aku pun berlari menuju ke parkiran mengambil motor dan langsung menuju ke arah mereka berdua

"Udah ayo naik" ucapku kepada salma

Salma pun menaiki motor rony dan di lanjut paul

"Anjirr, gua aja yg belakang, jangan di tengah gua" ucap salma dan langsung turun

Paul pun paham yang di maksud salma , akhirnya paul yang di belakang rony dan di lanjut salma

"Bangke , seumur hidup gua baru boti kek gini" umpat salma saat sudah menaiki motor

"Pegangan kalian semua, gua mau ngebut" ucapku dan langsung dapat pukulan dari salma

"Jangan begooo, kalo lu ngebut gua bisa jatohh" ucap salma protes kepadaku

"Jatuh dikit gak ngaruh wirr" ucapku dan langsung menancap gas

Salma yang tak siap pun langsung reflek mencengkeram pundak paul dengan kencang

"Bangsat, sakit cokk, lepasin tangan lu sal" teriak paul

"Kalo gua lepas gua jatohhh" ucap salma tak kalah teriak

"Kalo lu mau gua lepasin, suruh temen lu pelanin motornya" lanjut salma lagi dan di stujui oleh paul

"Pelanin cok motor lu, si salma mau jatohhh" ucap paul kepada ku ..

Aku pun tak menghiraukan paul , karena tujuan ku gimana caranya , harus sampai ke laborat sains dengan cepat

"Pelan cokkk" ucap paul lagi karena merasakan cengkraman salma yang semakin kuat

"Bacot lu pada , pegangan aja yg kenceng , lu mau si diman babak belur" ucap ku denagn kecang dan langsung melajukan kembali motorku dgn kecepatan yang lumayan kencang

Akhirnya kita bertiga sampai di laborat gedung sains. Kita pun langsung turun dan berlari menuju ke arah yang di maksud salma

Sesamapinya di sana , kita bertiga dikejutkan dengan diman yang sedang mengpi bersama rahman dan danil

"Lahhh goblokk, kata si salma lu berantem" ucapku saat melihat mereka ngopi bersama

"Udah kelar.. " ucap si danil sambil menyeruput kopinya

"Anjing.. lu gimana sih sal? Mana pundak gua sakit lagi lu kengkrem" protes paul kepada salma

"Hehehe, gua juga ngga tau klo udah kelar" jawab salma dengan cengiran khasnya

"Bukanya kalian lagi kelas ya?kok bisa keluar?" Tanya diman kali ini dan tentu saja membuatku dan paul kaget

"OH IYA.." ucapku dan paul berbarengan

"Mampus kita powl , mana dosen killer lagi" ucapku dan langsung berlari menuju ke arah motor

"Anjing.. gua juga ngga ngeh lagi, udah ayo balik lagi aja" ajak paul dan langsung ikut berlari ke arah motornya

Kita berdua pun langsung pergi meninggalkan mereka yang sedang asyik mengopi , dan melajukan motor ku menuju gedung musik 

Ragnala Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang