BAB 17

1.2K 93 2
                                    

Selama perjalanan aku tidak begitu banyak bicara,berbeda dengan salma. Selama perjalanan banyak sekali cerita yang di lontarkan, dari ada orang gila yang dulu pernah mau ngejar dia, terus gigi lepas karena makan bakso, dan lain sebagainya. Dan di perjalanan kali ini aku mengerti satu hal lagi tentang dia

"Berisik" ya kata itu yang terlintas di otak ku siang ini.

Dia adalah manusia berisik, bahkan kebrisikan adekku yang ku kira sudah sangat brisik, ternyata tidak ada apa apanya dibanding salma. Di perjalanan ini aku hanya meng iyakan semua yang salma katakan. Hingga dia berucap

"Ka rony dengerin aku ngga sih? Dari tadi aku bicara tapi ka rony diem aja , ka rony dengerin ngga sih?" Teriak salma tepat di kupingku

"Dengerin sal... gua diem krn gua dengerin lu... klo lu ngomong gua ngomong terus yang demgerin siapaa?" Jawabku tak kalah teriaknya

"Hah?? Apa ka ? Ngga dengerrr" teriaknya lagi karena tak terdengar suaraku

"Gapapa" jawabku cepat sambil menggelengkan kepala

Setelah sekitar 25 menit perjalanan tanpa berhenti, akhirnya kita sampai di rumah besar kediaman keluarga salma.

"Ka rony, masuk dulu yok.." ajak salma kepadaku

"Ngga deh sal , besok besok aja, di rumah masih ada pesanan soalnya" jawab ku sopan untuk menolak salma

"Kenapa sih kalau dia ajak ke rumah selalu bilang ada pesenan? Ka rony ngehindarin salma sama keluarga salma?"

"Ngga sal... ibu emang kalo jam segini suka bikin pesenan, dan adek gua belum pulang kalo jam segini , jadi gua harus bantu" jelasku kepada salma

"Yaudah kalo gitu salma ikut aja" ucap salma dan langsung naik ke atas motor

"Mau apa?" Tanyaku heran saat salma menaiki motor kembali

"Ikut ke rumah ka rony, buat bantu ibu , boleh kan?"

"Izin dulu sama mamah mu, kalo boleh baru ikut ke rumah"

"Ya kalo gitu, ka rony ikut masuk dulu, izin dulu" ucap salma. Dan mau tak mau aku mengikuti salma masuk kedalam rumahnya untuk pamit dengan orang tuanya.

"Assalamualaikum, mamah" teriak salma saat memasuki rumah

"Ngga usah teriak bisa?" Tanyaku saat melihat salma selalu teriak

"Hehehe" nyengir salma kepadaku

"Waalaikumsalam, mamah di dapur dek, kenapa?" Jawaab mamah salma sedikit berteriak

"Mamah, adek mau ke rum-" belum selesai salma berteriak aku sudah memberhentikanya

"Sal.. bisa ngga teriak teriak? Samperin ke dapur ijin yang baik" ucapku memotong ucapan salma

"Hehehe, iya" cengir salma dan langsung berlari menuju dapur

Aku pun hanya mengikuti salma dari belakang. Sesampainya di dapur

"Mamahku yang cantik.. salma boleh ngga ke rumah ka rony?" Tanya salma sambil memeluk mamah nya dari belakang

"Sendirian?" Tanya mamah salma balik

"Ngga.. sama ka rony, nih ka rony juga disini" jawab salma kepada mamahnya.

Mamahnya pun menoleh ke arahku.

"Loh alah, ada nak rony, ko ngga ngomong dari tadi sih dek" ucap mamah salma. Dan langsung ku salimi tangan mamah salma

"Tante" panggilku sambil salim

"Ini kamu beneran mau ke rumah tante bella sama rony dek? Mau ngapain ?" Tanya mamah salma kepada salma

"Bantu ibunya ka rony bikin catering.. boleh ya mah, ya ya ya" ucap salma sedikit memohon

"Yakin?"

"Iya yakin , beneran suer ngga ngrecokin" jawab salma sambil memberikan tanda peace sebagai janjinya

"Yaudah sana pergi.. nak rony, nanti kalo salmanya malah ngrecokin gojekin pulang aja ya" ucap mamah salma kepadaku

"Aman tante hehehe" jawabku dan di anggukin oleh mamah salma

Kita berdua pun keluar dari rumah mewah milik salma, dan mulai menaiki motor menuju ke rumahku. Selama perjalanan salma menyanyi dengan riang dan gembira. Dan kali ini memberikan kesan manis terhadapku. Satu kata buat salma untuk perjalanan menuju rumahku ini

"Bagus" satu kata yang keluar saat dia menyanyi. Suara dia bagus dan menurutku sangat bagus.

"Belajar dari mana sal " tanya ku kepada salma

"Apanya?"

"Nyanyinya"

"Oh.. suara aku bagus udah dari kecil ka, hahaha anugrah dari Allah yang maha kuasa ini ka..." ucap salma jumawa

"Sombong bener neng..."

"Yeeee.. suara kaka kan juga bagus"

"Masih bagusan elu... suara gua mah serak gampang habis"

"Buahahahha, penyanyi cafe ko suaranya gampang habis.." ledek salma kepada ku

"Yeeee malah ngeledek lu ... "

"Hahaha, maap maap"

Tak begitu membutuhkan waktu lama, akhirnya aku sampai di rumah ku bersama dengan salma.

"Turun sal" ucapku kepada salma

Salma pun turun dari motor dan berdiri di depan rumah menunggu ku

"Ngapain diem aja di depan? Masok sal" ucapku menyuruh salma masuk

"Ka rony dulu.. salma malu, hehehe" jawab salma membuatku geleng geleng kepala

"Assalamualaikum" ucapku saat memasuki rumah

"Waalaikumsalam, mas.. hpnya dari tadi bunyi terus, mas lupa bawa hp ya?" Tanya ibu saat aku memasuki rumah

"Hehehe, iya bu mas lupa tadi, buru buru soalnya"

"Makan dulu mas, terus istirahat, tqdi pagi lupa makan kan?" Tanya ibu dari dapur

"Ka.. ko gua sungkan ya sama ibu?" Tanya salma yang masih stay di belakangku

"Kenapa emangnya, ibu baik ko, bentar gua panggilin , lu duduk dulu aja di meja mkaan" jawabku dan langsung menuju ke dapur

"Ibu... ada salma di depan" ucapku saat sampai dapur

"Kenapa ngga ngomong dari tadi, malah ibu teriak teriak dari tadi"  jawab ibu  bergegas cuci tangan dan langsung keluar dari dapur untuk menghampiri salma

"Loh nak salma.. ko ngga bilang bilang mau kesini ? Tau gitu tadi ibu buatin roti buat kamu nak" ucap ibu kepada salma.

"Eh bu.. ngga usah repot repot.. salma kesini mau bantuin ibu bikin pesenan, kata ka rony pesenan nya ibu hari ini banyak" jawab salma malu malu

"Oalah.. ngga usah di bantu gapapa, udah tinggal dikit aja, bentar lagi juga bila sama edo pulang. Biasanya mereka yang bantu ibu"

" emangnya Berapa box bu hari ini ?"

"Cuma 100 nak... buat nanti sore jam 5... tapi ini udah jadi semua, tinggal taruh di box box"

"Bu.. rony ke kamar dulu deh ya, mau mandi , tadi rony lupa mandi" ucapku memotong pembicaraan mereka.

"Eh ka.. ko aku di tinggal?" Tanya salma tak terima

"Gua gerah sal... gua cuma mau mandi bentar doang" ucapku menjelaskan

"Udah.. nak salma sama ibu dulu kita cerita cerita tentang gala okey" ucap ibu kepada salma

"Yah.. buu jangan di kasih tau aib aib rony ya bu" tuturku agak memohon

"Terserah ibu dong mas, hehehe, udah sana mandi.. bau asem" ucap ibu meledekku

Aku pun akhirnya masuk ke kamar untuk mandi dan bersih bersih, serta sholat.

Ragnala Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang