BAB 5

1.6K 86 1
                                    

Setelah dari pasar, dan menggendong bila , aku pun masuk ke kamar

"Capek juga" kata ku sambil merebahkan badan di kasur

Tak terasa aku terlelap dalam tidurku. Saat aku terlelap tiba tiba hand phone ku berbunyi menandakan telpon masuk.
Aku pun terbangun , dan mencari hand phone ku. Saat menemukan hp nya aku pun langsung mengangkat ,tanpa melihat siapa yang menelepon

"Hallo" ucapku membuka telpon

"Hallo ron, kata si salma , adek lu habis jatoh" jawb orang di seberang sana

Saat mendengarkan itu pun , aku baru tau bahwa yang menelepon ku adalah diman

"Oh iya man, habis jatuh si bila, bilangin ke salma , makasih ya tadi udah di bantuin "

"Iya ron ,ntar gua sampaiin ke salma"

"Oke man , thanks ya"

"Oke , salamin jg buat bila"

"Iya ntar gua salamin"

"Ok ron, gua matiin ya"

"Iya man"

"Bye" putus rahman

Setelah terputus pun , aku kembali untuk tidur , karena aku masih terlalu ngantuk.

Saat kembali tidur , tiba tiba di saat aku setengah terlelap  , dari arah pintu ada orang mengedor gedor pintuku , aku yang benar benar ngantuk pun akhirnya bangun dengan sedikit agak kesal.

"Apaan sih gedor gedor" ucapku saat sudah membuka pintu

"Adek kepleset lagi di kamar mandi, kata ibu di suruh nganter ke rumah sakit atau tukang pijet" jelas edo

Saat aku mendengar bahwa adekku jatuh lagi, aku pun langsung berlari ke arah kamar mandi. Sesampainya di sana aku tidak menemukan siapa siapa.

"Do , mana bila?" Tanya ku berteriak

"Udah gua gendong ke kamarnya bang" ucap edo dengan santaihya

"Ngomong dong" jawab ku sewot dan memukuk kecil kepala edo

"Aduh, makanya tanya, jangan asal lari aja" jawab edo lagi sambil memegangi kepala yang habis di pukul

Aku pun meninggalkan edo yang masih memegangi kepala. Setelah aku sampai di kamar bila, aku melihat kaki bila yang bengkak

"Allahuakbar, kok bisa sih dek" tanya ku lumayan kaget

"Hehehe, adek salah melangkah jadi jatuh lagi" ucap bila sambil cengengean

"Bisa bisanya ketawa sih dek" ucapku heran dan lagi lagi hanya di balas dengan cengiran khas nya

"Ayo ke rumah sakit, apa abang panggilin tukang urut ?" Tanyaku lagi

"Ngga usah bang, ntar juga kempes sendiri, habis di kompres" jawab bila santai

"Ngga ada ya , ini udah bengkak banget , jadi hrs milih antara tukang urut apa dokter" ucapku final

"Yaudah rumah sakit aja, klo ke tukang urut sakit" jawab bila akhirnya memilih

Setelah bila memilih untuk dibawa ke rumah sakit, rony pun segera pamit dengan ibu nya dan adiknya edo

"Bu, mas mau bawa bila ke rumah sakit, ibu di rumah aja sama edo" ucapku kepada ibu

"Ibu ikut aja bang, biar ibu ngga khawatir" jawab ibu masih dengan kecemasanya

"Jangan deh bu, panas di luar, biar abang sama bila aja , gapapa" ucapku lagi meminta ibu tetap di rumah.

Tapi ibu adalah ibu, ibu tetap memaksa untuk ikut. Ibu di boceng oleh edo, sedangkan bila membonceng aku

Sesampainya di rumah sakit, edo dengan sigap mengambilkan kursi roda untuk bila

"Nih dek, duduk disini aja" ucap edo menawarkan kursi roda kepada bila

Setelah bila duduk , edo pun mendorong ke ugd , sedangan aku sudah mendaftar kan untuk kaki bila yg kesleo

Bila di tangani oleh dokter ortopedi, nama dokternya adalah dokter rini. Saat bila di tangani dan aku pun menemani di dalam,saat menemani di dalam tiba tiba ada seoramg paruh baya masuk dengan seenaknya

"Mamah" panggil gadis itu tanpa menghiraukan ada pasien di dalamnya

Aku yang melihat itu pun langsung menegurnya.

"Heh, lu gk lihat ada pasien, main nyelonong masuk aja" ucapku sewot dan cewek paruh baya itu pun langsung menengokku.

"Lah elu sal" ucapku kaget karena selalu bertemu salma

"Lahh, ka rony, lahh bila" ucap salma tak kalah kaget

"Ngapain kalian di sini?" Tanya salma lagi

"Ya menurut lu, kita ngapain?" Tanyaku balik

"Hehehehe, ya maap" ucap salma dengan cengengesan khasnya

"Lagian kamu dek, kebiasaan klo masuk ngga lihat lihat dlu, main nyelonong aja , ngga sopan" ucap dokter rini alias ibu salma

"Ya maap, adek kira ngga ada orang hehehe, maaf ya ka " jawab salma dan hanya aku balas dengan deheman saja

Akhirnya pemeriksaan bila pun selesai, kaki bila di gips dan harus bed rest supaya pemulihanya sempurna. Untuk pengobatan kali ini membutuhkan biaya yang lumayan besar, untung aku selalu menyimpan  sedikit uangku untuk dana darurat

Setelah semuanya selesai , kita pun memutuskan untuk pulang. Saat aku dan edo hendak mengambil motor di parkiran tiba tiba ada yang memanggilku dari belakang

"Ka rony" teriak perempuan itu dari belakang

Aku pun menengok dan mendapati salma di sana

"Kenapa sal?" Tanya ku saat salma sudah mendekat

Tiba tiba salma mengeluarkan amplop coklat dari kantong jaketnya untuk di kasihkan ke aku

"Nih ka" ucap salma memberi amplop coklat itu

"Apaan sal?" Tanyaku bingung

"Nih duit ka rony, ngga usah bayar ka, buat kaka gratis, nih" ucap salma masih menyodorkan amplopnya

"Ngga sal, ngga usah gratis, gua masih mampu buat bayar, jadi gk usah ya, makasih" ucapku menolak secara halus

"Tapi ka, ini rumah sakit juga punya keluargaku , jadi emng beneran gapapa , ambil aja , gratis ka" kata salma masih memaksa

"Sal stop ya, gua masih punya duit untuk ini, biarkan gua bertanggung jawab untuk keluargaku, kali ini aja, ya " ucap ku sedikit agak tegas dan memohon

Edo yang melihat dari tadi pun hanya bingung dengan apa  yang terjadi

Akhirnya salma pun mengalah.

"Yaudah deh , tapi klo kaka butuh bantuan bilang aku aja, klo ngga bilang sama mas dim oke" ucap salma masih tak mau kalah

"Iya klo gua butuh gua minta bantuan ya , tapi semoga , gua ngga butuh ya , jadi lebih baik, lu doain gua sama keluarga gua sehat, biar gua ngga minta bantuan kalian , okey" ucap ku kepada salma

"Aamiin, salma doain semoga lancar semuanya"

"Aamiin , makasih ya sal, atas kebaikanya , dan maaf blm bisa menerima ya" ucapku dan langsung di angguki oleh salma

"Yaudah, aku masuk dlu ya ka" ucap salma dan hanya kuberi anggukan .

Setelah drama ini selesai , aku pun segera menuju ke pintu utama untuk menjemput adek dan ibu ku , dari tadi edo sudah meninggalkan ku sendiri an .

Sesampainya disana

"Lama amat sih bang" tanya bila sedikit cemberut

"Maaf ya tadi ada temen abang ngajak bicara" jawab ku dan langsung mengajak bila pulang

"Yok pulang" ucapku dan langsung di angguki

Akhirnya kita pulang ke rumah yg jaraknya 2 km dr rumah sakit 

Ragnala Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang