BAB 9

1.3K 66 5
                                    

Setelah aku mengantarkan semua pesanan cateringku, aku pun langsung bergegas pergi ke kampus untuk menjemput salma

"Anjir, mau ujan lagi , bismillah aja deh, semoga ngga ujan" ucapku dengan penuh harap.

Perjalanan menuju ke kampus kurang lebih 45 menit. Tiba tiba hujan pun turun di saat aku belum sampai di kampus

"Bangsat, segala ujan lagi" ucapku sambil mencari tempat untuk meneduh.

Akupun berhenti di sebuah indomaret yang lokasinya tak jauh dari tempat dimana hujan mulai turun. Setelah memakai jas hujan, akupun langsung melanjutkan perjalanan menuju ke kampus.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 20 menit, akhirnya aku sampai di kampus , akupun langsung pergi menuju ke fakultas music untuk menjemput salma. Sesampainya di sana, aku langsung mendapati salma yang sedang duduk di bangku depan kelas 109 sambil memainkan hpnya.

"Sal" panggilku saat aku sudah berada tepat di depan nya.

"Lama banget sih ka? Lu tau ngga? Gua udah nunggu hampir sejam. Gilakk gua udah capek banget tau ngga" ucap salma sambil marah marah

Aku yang melihat salma marah marah, hanya diam memperhatikan dari atas motor, setelah kurang lebih 15 menit salma mengoceh tak karuan, akhirnya salma pun diam tapi tak kunjung jalan menuju motor.

"Kenapa diem? Udah ngocehnya? Jadi mau pulang ngga?" Tanya ku kepada salma

Salma tidak menjawab pertanyaanku , dia hanya diam saja tidak mau menjawab semua pertanyaanku. Aku yang melihat salma seperti itu pun langsung pergi berjalan menuju arah salma.

"Ngambek nih ceritanya?" Tanyaku kepada salma.

"..."

"Oh masih ngga mau jawab pertanyaan nih?" Tanyaku kembali

"..."

"Jadi mau pulang ngga nih? Apa masih mau disini aja?"

"..."

"Yaudah, kalau ngga mau pulang , gua pulang dulu ya" ucapku dan langsung pergi meninggalkan salma

Aku pun pergi menuju motorku, saat sudah sampai motor, salma masih tak kunjung bicara, aku pikir dengan cara ini sudah cukup efektif untuk membuat cewek bicara, tapi ternyata tetap tidak mau bicara, akupun tak kehilangan ide. Kunaiki motorku dan mulai meninggalkan salma.

Motor yang aku kendari mulai meninggalkan salma, aku melihat salma dari spion seperti heran dan tak lama kemudian aku melihat salma duduk dan menangis, aku masih menjauh dari salma, tak ingin mendekatinya dulu. Setelah motor yang ku kendarai menghilang dari pandangan salma, aku pun memutar jalan melewati gedung yang lain dan kembali ke tempat dimana salma ada disitu.

Setelah sampai di depan salma. Aku pun turun dan menjumpai salma

"Kenapa nangis?" Tanyaku saat sudah di depan salma

"Kaka jahat, kaka ninggalin aku. Aku udah nunggu kaka dari tadi tapi kaka malah mau ninggalin aku, kaka jahat" ucap salma mengamuk sambil menangis seperti anak kecil

"Hahaha, tadi diem aja, kan tadi udah di ajak pulang, tapi diem aja, pas di tinggal kenapa baru nangis?" Tanya ku menggoda salma

"Ya harusnya kaka bujuk aku dong, bukanya malah di tinggalin. Kan akunya takut ka" jawab salma masih dengen tangisanya

"Bocah bocah" ucapku sambil mengeleng gelengkan kepala

"Udah ayo  pulang, ngga usah nangis nanti cantiknya luntur" ucapku kembali sambil mengelus kepala salma

Salma yang melihat perlakuan lembut rony pun hanya memandang dengan diam

"Udah ayo pulang, malah diem lagi" ucapku sambil menarik tangan salma.

Salma yang di tarik tangannya pun hanya diam tanpa kata.

"Ka jangan gini, hati gua mau mencelos keluar" ucap salma sedikit berbisik dan tentu saja tidak di dengar oleh ku.

Aku hanya mendengar "asawasawasa" alis tidak jelas

Aku yang tau bahwa salma sedang bicara, akhirnya akupun bertanya

"Lu ngomong apa sal? Ngga denger" tanyaku kepada salma

"Hah? Ngga , gua ngga ngomong apa apa" jawab salma sedikit gugup

Aku yang melihat salma gugup pun hanya ku jawab dengan kata ohhh.

Sesampainya di dekat motor , aku menyuruh salma masih di tempat teduh, aku pergi ke motor untuk mengambil jas hujan satunya lagi. Setelah mengambil langsung aku sodorkan ke salma

"Nih pake jas hujannya" ucapku sambil menyodorkan jas hujanya

Salma pun mengambil jas hujannya dan mulai memakainya, setelah semuanya terpakai, aku dan salma pun langsung pergi meninggalkan kampus.

Selama perjalanan , kita saling bercanda dan tertawa bersama

"KAKKK" teriak salma tepat di kupingku

"Buset sal, bisa ngga usah teriak ngga?" Jawab ku sedikit kesal

"NGGA BISA KA, SOALNYA AKU BAHAGIA BANGET, AKU UDAH LAMA NGGA HUJAN HUJAN DAN HARI INI AKU HUJAN HUJAN SAMA KAKA, MAKASIH YA KAKKK" ucap salma masih dengan teriak

"Iya sama sama" jawab ku pelan

Aku hanya melihat salma yang kesenengan dengan hujan. Dan aku membiarkan salma bermain dengan hujan selama perjalanan menuju rumah nya.

Ragnala Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang