BAB 20

2.6K 97 10
                                    

Setelah kejadian dimana salma bertemu dengan mantan pacarnya, aku mulai memprotect salma apapun itu. Entah kenapa aku menjadi seperti tidak mau kehilangan salma, ada yang aneh di diriku tapi ntahlah.

*Time Skip*

Pukul 13.00 sesi bimbingan pun selesai, aku dan paul langsung mutuskan untuk pergi ke warung mak jah bersama, tapi sebelum ke mak jah, aku harus memastikan dulu keberadaan salma. Aku tidak mau kejadian pagi tadi terulang lagi

"Gass mak jah" ucap paul saat kelas selesai

"Tar dulu, gua ke kelas salma dulu. Ntar ada orang gila kek tadi pagi lagi, hahaha"

"Dasarr buloll, bilangnya ngga suka, sekarang demen kan lu, hahhaha" ledek paul kepadaku

"Bacot lu poll, dah sono pergi dulu ke maak jah, gua ntar nyusul" ucapku sambil berlalu pergi, tapi sebeluk pergi paul menarik bajuku.

"Apa lagi sihhhh" ucapku saat paul menarik bajuku

"Ikuttt ke salmaa" ucap paul dengan nada menjijikan.

"Najisssa, lu kira lu imut begituuu"

"Ya bang yaaa, pleasee, abang gala kan baikk" ucap paul lagi kali ini dengan puppy eyes

"Cokkkkkkkk, lu gitu lagi gua bogem sumpahhh" jawab ku sudah hendak memukul paull

"Ah elah, lu mah diajak so sweet ngga bisa"

"Si anjinggg, kalo lu mau so sweet sama pacar lu bego, jangan sama gua, gua masih normal" ucapku dan langsung meninggalkan paul

"Abangg galaa, tunggu abanggg" teriak paul .

Aku tak menghiraukan ucapan paul sama sekali. Aku terus berjalan, dan tentu saja . Paaul sudah mengekori ku dari tadi. Setelah aku sampai di depan kelas salma, aku pun masuk kedalam dan menuju bangku salma. Semua pasang mata tertuju padaku dan paul. Aku masih fokus dengan tujuan awalku bertemu dengan salma, tapi beda dengan paul. Dia sibuk meladeni semua cewek cewek yang terkesima dengan ke bulean paul.

"Sal, gua ke mak jah, kalo lu udah selesai, telfon aja ntar gua jemput disini, jangan jalan sendiri ke mak jah, paham?" Ucapku ke salma

"Iya ka paham, nanti salma kabari" ucap salma

Aku pun hendak langsung pergi, tapi tanganku di pegang oleh salma

"Apa" tanyaku saat salma memegang tanganku

"Hehehe, ngga" cengir salma kepadaku

"Yaudah, gua ke mak jah dulu"

"Iya.. nanti kalo salma udah selesai salma kabari ka" ucap salma dan langsung ku beri anggukan.

Aku mulai beranjak pergi dari kelas itu, tapi seprrti ada yang kurang saat sudah sampai di depan kelas.

"Si anjing , paul ketinggalan" aku pun berbalik arah dan menarik kerah paul.

Paul yang yak siap dengan itu semua hanya  pasrah dan nyengir ke semua anak cewek di kelas salma

"Babay semuaaaaa, ketemu lagi yaaa" ucap paul sambil melambaikan tangan

Jujur saja aku merasa malu , melihat tingkah temanku yang tak tahu malu ini. Kita pun menuju ke mak jah. Sesampainya disana, aku mendapati dio yang sedang bercengkrama dengan teman ceweknya. Aku datang dan mereka yang sedang mengobrol semuanya diam dan melihatiku. Aku mengacuhkan mereka yang melihatiku,

"bodo amat lah, selama lu gk ganggu gua sama salma dan sahabat gua lu aman" batinku

*time skip*

Tak terasa jam sudah mulai sore dan salma sudah meminta untuk di jemput. Segeralah aku pergi menuju ke kampus lagi menggunakan  motorku. Sesampainya di sana sudah ada salma yang menunggu di depan dekanat

"Sall" panggilku saat sudah sampai disana

Samla yang melihat aku pun langsung berlari menuju ke arahku.

"Ka ronyyyy, kata mamah kita disuruh langsung ke rumah, ka rony ngga usah pulang dulu, sekalian pertemuan aja katanya" ucap salma saat sudah sampai di dekat ku

"Iya... tdi ibu jg telfon" ucapku mengiyakan

Kita pun mulai berangkat menuju rumah salma. Sesampainya disana kita dikejutkan dengan dekor seperti akan ada pernikahan. Hatiku sudah dag dig dug tak karuan

"Apakah hari ini pernikahanku?" Ucapku dalam hati

"Anjir kalo beneran nikah gimana?" Semua pertanyaan berenang di kepalaku

Ragnala Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang