BAB 13

1.1K 88 0
                                    

Setelah seharian aku berkegiatan, dari mengantar catering, mengatar nabila, kuliah , akhirnya selesai juga. Jam menunjukan pukul 14.30, dan aku mrmutuskan untuk pulang dulu, karena pertemuan akan di laksanakan jam 18.30 .

"Pulang dulu lah gua, orang masih lama juga" gumamku dan berjalan menuju parkiran

Tapi saat hendak ke parkiran aku di panggjl oleh seseorang di belakangku, yang tak lain dan tak bukan adalah sahabat aku sendiri.

"Woy ron.. nebeng napa" teriak paul dari belakang

"Nebeng kemana? Lu mau kemaneee?" Ucapku agak gregetan

"Ke warung depan , mak jah mak jah, mak jah kita"

"Gass yok .. udah lama juga gua gk kesana" ucapku, dan langsung menyuruh paul untuk menaiki motor ku.

Aku pun langsung menacapkan gas keluar dari kampus dan menuju ke warung mak jah. Sesampainya di sana , warung itu terlihat rame dari biasanya, sepertinya ada diman , rahman dan danil disana. Setelah memarkirkan motor, kita memutuskan untuk turun dan langsung masuk kedalam warung mak jah

"Buset rame bener, tumben" ucapku kepada paul

"Ini mah masih sepi, lu aja yang udah jarang ikut nongkrong makanya lu bilang ini rame" jawab paul dan langsung duduk di kursi dekat danil

"Anjayyyy abang rony ikut nongkrong, tumben kali" ucap danil mengejekku

"Yaaaa kali kali lah, ini aja juga gak lama, nil bagi sebat nil" kata ku dan membuat semua orang agak terheran heran

"Lu ngape ngap? Tumben mau sebat, ada masalah lu?" Kali ini diman yang menanyakan

"Ngga aman, udah bagi aja satu" jawabku dan hendak mengambil rokok di meja, tapi di tahan oleh paul

"Ngomong dulu lu kenapa, baru kita ijinin lu ngerokok" ucap paul melarangku untuk merokok

Akhirnya aku pasrah dan mulai ngomong ke temen temen

"Gua mau di jodohin sama nyokap" ucapku dan membuat semua orang terdiam melihatku

"Lahhhh, sama kayak salma" jawab diman dan membuatku lebih heran

"Salma? Mau dijodohin, sama siapa?" Tanyaku agak kaget

"Kata bokap gua sama anak temen nya pas sd namanya gala kalo ngga salah" jelas diman dan membukatku makin terkejut

"Lahh cok, gua dong, emak gua juga bilang anaknya temenya namanya salma" jawabku dan membuat semua orang nganga tak percaya

"Goblok, kita iparan dong cok" kata diman yang masih bingung

"Lahhh, apa lagi ini, nanti malem bukan pertemuanya?" Tanyaku lagi

"Iya, di cafe nuansa, lu juga ? " ucap diman

"Iyaaa, wah gilakk, anjir gua di jodohin sama salmaa" ucapku tak percaya

Semua orang masih terheran heran dengan berita yang baru saja terkuak, dimana aku akan di jodohkan oleh salma adek dari sahabatku sendiri.

"Bentar.. sejak kapan lu di panggil gala?" Tanya danil kali ini

"Gua di rumah di panggil gala cok, kalo di luar dipanggilnya baru rony" jelasku kepada danil

"Dahlah gua mau cabut aja, bantuin catering emak gua" ucap ku kembali dan pergi meninggalkan mereka.

Semua itu hanya alasanku saja, aku tak sepenuhnya langsung pulang ke rumah, aku masih pergi mengelilingi kota untuk sekedar menenangkan pikiran.

Setelah ku rasa cukup untuk menenangkan pikiran, aku pun memutuskan untuk pulang. Pukul 17.00 tepat aku sampai di rumah dan langsung pergi menuju ke kamar.

Ragnala Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang