Bab 1

50.4K 1.5K 31
                                    


༶•┈┈⛧┈♛

Seorang gadis mengenakan seragam sekolah menengah atas lengkap, tengah berlari menyusuri sebuah lorong sekolah dengan mata memerah dan rahang yang tampak mengeras.

Tatapannya setajam pisau memindai setiap tempat yang dia lewati. Tujuannya saat ini hanyalah satu, taman belakang sekolah.

" Bodoh "

" Harusnya lo gak terlena gitu aja sama omong kosong mereka "

" Sial bodoh bodoh arghhhh !! "

" Gak ada kata ampun buat penghianat kayak lo " gumam gadis berapi-api sambil mempercepat langkah kakinya.

Belok kanan

Di samping ruang musik

Wushh~

Angin berhembus kencang, menerbangkan beberapa helai rambut legam kehitaman yang tampak bersinar di terpa cahaya sang surya.

Netranya menelisik ke segala penjuru taman. Kelereng hitam gadis itu bergulir, menyapu pandangannya dari sudut hingga ke tengah taman.

Mata sebening kristal itu bergetar kala berhasil menangkap siluet sepasang laki-laki dan perempuan, sedang bercengkraman di bawah rindangnya pepohonan.

Dengan nafas terengah, gadis itu mulai melangkahkan kakinya mendekati objek yang menjadi tujuan utamanya.

Jaraknya semakin dekat, gadis dengan name tag Cellyn Valenciana Moretti menatap objek di depannya dengan tatapan datar.

Merasa jarak Cellyn dan sepasang sejoli itu cukup dekat, dengan santainya dia mengangkat tangan putihnya ke atas dan--

PLAKK

Bunyi tamparan yang cukup renyah di telinga, berhasil mengalihkan perhatian kedua remaja tersebut.

Kepala perempuan yang berdiri di depan Cellyn tertoleh ke samping. Tangan gadis itu terangkat memegang pipinya yang berdenyut nyeri.

Oh jangan lupakan cap lima jari yang terpampang nyata pada pipi sebelah kanan gadis tersebut.

" Cellyn maksud kamu apa ? ", tanya gadis itu dengan mata berkaca-kaca, mendapati rasa perih yang menjalar pada pipi mulusnya.

" Gak usah sok polos deh, lo pikir gue gak tahu rencana busuk lo selama ini ? ", tunjuk Cellyn sinis.

" Maksud kamu apa ? aku gak ngerti ", lirih gadis itu masih memegang pipinya yang terasa bengkak.

" LO GAK PERLU BERLAGAK LUGU ! GUE TAHU SELAMA INI LO PURA-PURA BAIK KE GUE ITU CUMA BUAT JEBAK GUE IYAKAN ? "

" LO PERLAHAN-LAHAN NGAMBIL SEMUA YANG GUE PUNYA IBLIS ! KELUARGA, TEMAN, BAHKAN PACAR GUE JUGA LO AMBIL SIALAN ! ", ledak Cellyn tak mampu membendung amarah yang bergejolak di hatinya.

Amarah pada diri Cellyn begitu besar, hingga dia ingin sekali menghabisi manusia di depannya menggunakan pisau kesayangannya.

Namun itu tak bertahan lama, dalam kurun waktu yang cukup singkat, wajah bengis Cellyn yang di penuhi dengan kebencian tiba-tiba berubah menjadi sendu.

Second Chance (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang