Bab 32

7.9K 325 3
                                    


༶•┈┈⛧┈♛

Cellyn berulang kali melontarkan kata-kata mutiara. Bagaimana tidak ? bisa-bisanya dia baru mengetahui kalau dua hari lagi adalah ulang tahun perusahaan Kellard.

Tapi bukan itu yang membuatnya kesal setengah mati. Masalahnya, sejak kapan dirinya ikut andil dalam perancangan konsep ulang tahun perusahaan ?

Tolong siapapun bantu Cellyn untuk tidak mengobrak-abrik kediaman Kellard. Dengan dalih penebusan dosa, mereka justru ingin menyusahkan Cellyn, what the hell !

Mungkin jika orang lain akan merasa terhormat, tapi Cellyn tidak. Ini adalah malapetaka untuknya.

" Gue bisa gila arghhh ", frustasi Cellyn melihat berbagai kertas berisi foto, rekomendasi, surat-surat reservasi kapal pesiar.

Tolong di garis bawah dan di pertebal dengan garis miring kapal pesiar apa yang harus dia lakukan dengan itu ? trip berkedok pesta ?

Cellyn belum pernah menangani ini sebelumnya. Jika masih di area daratan, Cellyn bisa menghandle tapi di perairan ? Cellyn tidak yakin.

" Otak gue buntu, gak ada satu pun konsep yang terlintas dalam otak gue huh ", pusing Cellyn menelungkupkan kepalanya di atas meja.

Ting

Bohlam lampu muncul di atas kepala Cellyn. Cellyn mengangkat kepalanya dengan mata berbinar cerah.

" Kenapa gue gak kepikiran ? ", senyum Cellyn mengotak-atik ponsel pintarnya.

" Halo ", teleponnya entah pada siapa.

" Hm ya kak hoam ", jawab seseorang dari seberang.

" Dean lo baru bangun tidur ya ? ", tebak Cellyn mendengar nada malas Dean.

" Lebih tepatnya baru tidur, ada apa kacel nelepon dini hari gini ? ", saut Dean.

Cellyn memang menghubungi Dean jam dua dini hari. Mau bagaimana lagi dirinya tidak bisa tidur karena memikirkan tugas dadakan ini.

" Sejak kapan nama gue ganti kucel ? lo manggil apa ngeledek ? ", ketus Cellyn.

" Kacel maksudnya kak Cellyn, nethink mulu ", dengus Dean.

" Oh yaudah lo tidur aja ", jawab Cellyn.

" Hah ? yaudah gue sambung tid--"

" Siapa yang suruh lo nutup telepon ? ", potong Cellyn.

" Tadi katanya--"

" Otak lo yang di tidurin, mata lo gak usah, sekarang pasang telinga baik-baik ", potong Cellyn lagi.

" Hm~ ", malas Dean.

" Lo kan berpengalaman ya kan, secara tangan kanan dari Scoups Corp ", ucap Cellyn mendayu.

Perasaan gue gak enak ini

" Kakak minta tolong untuk cari referensi kapal pesiar yang bagus, oh jangan lupa lo konfirmasi terkait biaya sewa dan konsepnya ya, ah satu lagi gue mau semua selesai lusa ok Dean ", jelas Cellyn cepat membuat rasa kantuk Dean hilang seketika.

Second Chance (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang