Bab 2

21.2K 1K 17
                                    


༶•┈┈⛧┈♛

Cellyn berlari sekuat tenaga, menghiraukan panggilan yang bertubi-tubi di tujukan untuk dirinya.

" CELLYN ! ", teriak Chris berusaha mengejar langkah kaki Cellyn.

Diam

Cellyn lebih memilih fokus untuk keluar dari area sekolah ini di banding menghiraukan teriakan dari mantan kekasihnya.

" CELLYN TUNGGU ! AKU BISA JELASIN SEMUANYA ", teriak Chris frustasi karena tak kunjung mendapat respon dari sang kekasih.

Lucu

Dua manusia dengan pemikiran yang bertolak belakang.

Keringat mengucur deras, pasokan udara dalam rongga paru-paru Cellyn semakin menipis.

Pandangannya mulai kabur, tanpa di sadari kaki Cellyn menginjak sebuah botol kaca hingga membuat tubuh Cellyn tergelincir dan jatuh.

BUKKH

" Shhh... kenapa harus sekarang sih ? ", ringis Cellyn merasakan perih pada bagian lututnya.

" CELLYN JANGAN BERGERAK SEINCI PUN DARI SANA ! ", teriak Chris memperingati.

Mata Cellyn membulat, dengan panik Cellyn berusaha menyeret kakinya pergi sejauh mungkin dari jarak pandang Chris.

Namun sayang, Cellyn tetaplah seorang gadis biasa yang mudah lelah.

Nyatanya sekuat apapun Cellyn berlari pada akhirnya kaki jenjang Cellyn tak mampu menopang beban tubuhnya hingga--

Brughh

Untuk kesekian kalinya tubuh Cellyn terjatuh ke tanah. Bahkan kali ini tubuh ringkih Cellyn mulai bergetar hebat karena air mata yang mulai meluruh dari obsidian sebening kaca itu.

" Hiks kenapa harus jatuh lagi sih ? hiks dasar lemah hiks lo lemah Cellyn ! "

Bugh.. Bugh.. Bugh..

" Sakit Tuhan, kenapa sesakit ini hiks ? ", pukul Cellyn pada dadanya, berharap rasa sesak akan sedikit berkurang.

" Apa salah gue Tuhan ? "

" Dosa apa yang gue perbuat sampai semua orang yang gue sayang harus pergi dari kehidupan gue hiks ? "

" Gue tahu semua ini bakal terjadi. Tapi kenapa masih sesakit ini hiks ? kenapa Tuhan ? " tanya Cellyn mengiba.

Tubuh Chris menegang, manik hitamnya bergetar kala mendapati seberapa rapuh tubuh kekasihnya.

PUK

Dengan ragu tangan besarnya mengelus bahu ringkih Cellyn, berharap dapat memberi rasa tenang pada sang kekasih.

Cellyn seakan di tarik paksa ke dunia nyata, tubuhnya menegang kala merasakan sentuhan pada bahu kirinya.

Dengan mata sayu, Cellyn berusaha memindai sebuah tangan kekar yang hinggap di bahunya.

Otak Cellyn bergerak cepat kalq mengetahui siapa pemilik tangan tersebut. Dengan cepat Cellyn menepis tangan Chris kasar sambil berusaha menegakkan tubuh lemasnya.

Second Chance (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang