Pitu.

556 79 17
                                    

Hari Ketiga - SABTU

Lisa sudah tersenyum cantik sambil menenteng paper bag berisi sarapan untuk Mas Kimingnya di depan kelas 11 IPA 1. Dari kejauhan dia sudah melihat Minggo berjalan ke arahnya

"Pagi Dek Lisa." Sapa Minggo

Lisa tersenyum tersipu. Tapi berkat kemarin seharian penuh dia memutar rekaman suara Minggo, sekarang dia sudah terbiasa dan bisa mengendalikan dirinya.

"Pagi Mas Kiming. Ini gue bawain sarapan lagi. Di makan ya." Kata Lisa lembut.

"Dek Lisa, bukannya saya mau nolak. Tapi Dek Lisa ndak usah repot-repot soalnya saya setiap pagi sudah sarapan di masakin Ibu. Ibu suka sedih kalau masakannya ndak di makan. Dan saya ndak mungkin sarapan dua kali karena berlebihan itu ndak baik. Dek Lisa daripada mubazir sarapannya buat Dek Lisa atau teman yang lain saja ya. Maaf." Kata Minggo menjelaskan sejelas mungkin dia takut Lisa sakit hati lalu bisa-bisa sahabatnya yang galak itu akan ngamuk padanya.

"Yah, sedih dong gue. Yaudah deh tapi untuk gantinya Mas Kiming tiap istirahat makan siang harus bareng sama gue ya Mas. Gue bakal jemput Mas Kiming ke kelas tiap istirahat." Lisa bicara dengan nada selembut mungkin dengan tetap menampilkan senyum terbaiknya untuk Mas Kiming.

" Lisa bicara dengan nada selembut mungkin dengan tetap menampilkan senyum terbaiknya untuk Mas Kiming

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Luluh gak lo Ming liat senyuman gue. Lo harus luluh sih daritadi gue senyum mulu, rahang gue kaku anjir." Batin Lisa dalam hati.

"Mau ya Mas Kiming?" Kali ini Lisa mengerjap2kan matanya sok imut.

Minggo yang mulai terpesona langsung Istighfar.

"Astagfirullohaladzim."
"I... iya Dek Lisa. Mulai nanti ya kita istirahat bersama. Permisi saya masuk kelas dulu." Minggo langsung bergegas masuk kelas.

"Waduh waduh ndak boleh nih. Astagfirulloh. Bisa dosa lama-lama liat Dek Lisa." Gumam Minggo.

"Sampai jumpa nanti Mas Kiming." Teriak pelan Lisa dengan suara yang di buat seimut mungkin.

"Inggih Dek Lisa." Jawab Kaku Minggo. Jantungnya berdebar.

🌼

Dan disinilah mereka berdua makan bersama di kantin. Yang mengundang tatapan heran dari hampir seluruh murid di sekolah tersebut.

Seorang Lalisa makan siang di kantin sekolah berdua aja sama cowok. Selama ini belum pernah terjadi. Bahkan para pangeran sekolah yang selalu mengejarnya dia tolak mentah-mentah untuk bisa duduk bersama di kantin dengannya.

Ini dia duduk berdua mana sama si Minggo murid kutu buku dan cupu. Benar-benar perpaduan yang sangat kontras.

"Dek Lisa kok orang-orang pada lihatin kita kenapa ya Dek?" Tanya Minggo bingung.

Lisa menjawab sambil tersenyum manis.
"Soalnya Mas Kiming ganteng, terus gue cantik. Jadi kita serasi deh."

Minggo menunduk malu sambil menahan senyum.

"Tapi saya kan ndak ganteng, biasa saja." Jawab Minggo jujur dengan wajah lugu nya.

Lisa yang melihatnya sudah kepalang gemes pengen cium aja. Eh ....

"Mas Kiming ganteng tau. Bagi gue Mas Kiming paling ganteng se dunia. Jadi jangan ngomong gitu dong calon pacar." Jawab Lisa sambil tersenyum centil.

"Uhukkkk uhukkkk." Minggo terbatuk keselek jus jeruk yang diminumnya.

"Pelan-pelan Mas Kiming." Kata Lisa sambil memberikan tisu untuk Minggo.

"Matur nuwun Dek." Jawab Minggo menerima tisu tersebut.

"Matur nuwun?" Lisa tampak kebingungan.

"Terima kasih artinya Dek." Jawab Minggo.

"Ooo gitu. Mas Kiming minta nomor Hp nya dong ?" Lisa langsung menyodorkan HP tanpa basa-basi.

"Oh nggih sini saya ketikin." Minggo menerima HP Lisa dan mengetikkan nomornya.

"Progress yang bagus nih. Yaampun udah gemes banget sama Mas Kiming. Diliat dari sisi manapun gantengnya gak ketolong. Mana badannya kekar kaya gapura kota. Orang goblok mana sih yang bilang dia cupu." Lisa membatin sambil terus mengamati ciptaan Tuhan yang begitu indah di depannya.

Selama istirahat itu. Lisa mengajukan banyak pertanyaan pada Minggo. Bahkan tinggi badan, berat badan sama golongan darahpun ditanyakan sama Lisa. Ntah otak Lisa emang kadang suka random. Jadi lebih kayak interview daripada makan siang bareng. Orang Lisa juga cuma liatin Minggo makan. Katanya udah kenyang liat kegantengan Minggo.

🌼

"Cie yang barusan lunch date sama Mas Minggo." Goda Somi.

Lisa hanya tersenyum malu-malu. Kayak kucing habis kecebur got.

"Som gue udah tanya banyak hal tentang Kiming. Gue udah tau lengkap all about him. Dah kaya petugas sensus kan gue. Tar lo ikut gue ya ke tukang tarot langganan grandpa gue. Mau gue lihat ramalan percintaan gue sama dia." Kata Lisa.

"Si gila !! Mau lo pelet dia ?" Kaget Somi.

"Lo yang gila. Ini cuma ramalan bodoh. Gak ada pelet-pelet gitu. Tapi kalo lo ada kenalan dukun pelet boleh juga." Cengir Lisa.

"Si tolol !!" Ucap Somi kesal.

Lisa hanya senyum-senyum bodoh sambil liatin foto yang dia ambil candid tadi.

Pokoknya hari ini Lisa full senyum. Yang alhasil membuat malam harinya dia terserang demam. Setan dalam tubuhnya sepertinya kepanasan liat Lisa hari ini gak marah-marah ato ngegas kayak biasanya. Lisa yang mode kalem membuat tubuhnya sendiri kaget 😁

🌼🌼🌼

Hasil candid Lisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hasil candid Lisa.
Walo fotonya blur tapi senyum manis Mas Kiming tetep membuat Lalisa Brussel seperti kesurupan 😁

MENGEJAR CINTA MAS KIMING | END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang