"Aunty .........." Teriak Chris anak Somi dan Jackson saat memasuki rumah besar mereka.
"Aunty di dapur sayang. Kesinilah aunty buatkan pancake kesukaanmu."
Jantung Minggo berdebar kencang mendengar suara yang begitu dia rindukan.
"Lihat adonan pancake yang aunty buat untukmu." Katanya sambil tersenyum cerah.
Senyum Lisa langsung sirna tergantikan tatapan sendu melihat sesosok pria yang kini berdiri di depannya.
"Mas Kiming." Ucap Lisa pelan.
Darah Minggo berdesir mendengar panggilan itu lagi. Minggo langsung berlari memeluk Lisa dengan erat.
"Maafkan aku. Maaf karena gak pernah ada di samping Dek Lisa. Maaf karena Dek Lisa harus melalui semua itu tanpa aku bisa bantu apapun. Maafkan aku." Minggo terus mengeratkan pelukannya sampai tak sadar air mata leleh di pipinya.
Lisapun tak kuasa menahan tangisnya. Semua tangisnya tumpah. Semua kerinduan yang dia tahan selama 15 tahun kepada pria yang tidak pernah sama sekali bisa dilupakannya.
"Mas Kiming, aku yang seharusnya minta maaf. Maaf karena meninggalkan Mas Kiming begitu saja. Mas Kiming berhak dapat yang terbaik dan itu bukan aku."
"Sssttt.. jangan bicara omong kosong. Sampai kapanpun Dek Lisa adalah yang terbaik. Sampai detik ini perasaanku masih sama. Aku mencintaimu Lalisa." Kata Minggo sambil melepas pelukannya dan mencium kening Lisa.
Lisa yang mendengarnya semakin dibuat menangis terharu.
"Maaf dan terimakasih." Jawab Lisa sambil memandangi wajah pria yang dicintainya.
Dan Minggo pun tersenyum. Hatinya kembali menghangat persis seperti dulu. Ah, mungkin lebih dari dulu.
🌼
Saat ini Lisa dan Minggo sedang duduk santai di taman rumah dengan posisi Minggo yang menggenggam tangan Lisa.
Lisa menceritakan semua yang dialami selama 15 tahun ini. Sebenarnya tadi Minggo sudah diberitahu oleh Jackson secara singkat tentang kejadian yang menimpa keluarga Lisa.
"Mami dan papi mengalami mati otak. Mereka hidup tapi tidak hidup. Mereka hidup hanya karena bantuan alat. Oleh karena itu hidupku hanya berputar untuk mereka, aku tidak bisa memikirkan yang lain Mas terlebih saat dokter dan keluargaku terus menyarankan untuk merelakannya, itu terasa sulit untukku walaupun sudah 5 tahun aku jalani. Tapi hari itu setelah 5 tahun, aku bermimpi mami dan papi mengatakan bahwa mereka lelah dan ingin beristirahat dan memintaku untuk melanjutkan hidup. Akhirnya saat terbangun esoknya dengan terpaksa aku merelakan orangtuaku. Saat semua alat bantu dilepas, kardiograf mereka langsung bunyi tiiiittttttt." Lisa menceritakan dengan lelehan air mata dan suara terbata. Minggo pun dengan sigap memeluk Lisa dari samping mengusap lengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGEJAR CINTA MAS KIMING | END |
FanfictionLalisa Brussel Murid Blasteran Indo-Swiss Sang Primadona Sekolah yang terkenal karena kecantikan dan sikap bar-barnya jatuh cinta pada murid teladan yang sangat santun turunan Jawa tulen Minggo Agus Rahman. "Mas Kiming, gue suka sama lo. Jadian yuk...