Songo.

507 74 20
                                    

Hari Kelima - SENIN

My Kiming 💋

Assalamualaikum
Dek Lisa maaf nanti siang
ndak bisa temeni istirahat ya
Saya janjian sama Bu Mala
bantu koreksi ujian harian kelas 10

Pagi calon pacar
Ih Bu Mala modus aja itu Mas Kiming
Biar deket2 sama lo

Walaikumsalam Dek
jawabnya.

Maksudnya ?

Maksud saya kalo ada yang bilang
Assalamualaikum dijawab Walaikumsalam
Ndak modus Dek
Emang saya selalu bantuin.

Oh gitu
Walaikumsalam
Ih gak seru dong gak ada lo!
Yauda sebagai gantinya, pulang anterin gue kalo gitu

Tapi saya bawa motor
Ndak apa-apa ?

Kalo sama lo mah
Mau ngesot juga gue jabanin
😘

Astagfirulloh Dek Lisa emotnya
Yaudah sampai nanti.

🌼

"Somiiiiiii gue nanti pulang bareng Kiming naik motor. Asyik bisa modus peluk Kiming. Gak sabar  bersandar di punggung lebarnya. Awwww."Lisa teriak-teriak kegirangan.

"Mesum amat otak Lo dasar crazy." Seru Somi kesal. Kalo menyangkut Kimingnya emang Lisa jadi super alay.

"Dih tuh bule kematian gak berisik sehari langsung item kali ya kulitnya. Hobi banget teriak-teriak." Gumam Jackson.
'Woy Brussel gak ada akhlak. Lo sehari gak teriak2 napa sih. Bisa budeg gua lama-lama!" Kesal Jackson.

"Diam lo anoa. Iri aja lo. Gue laporin grandpa tau rasa lo." Jawab Lisa kesal.

"Giwi lipirin grindpi tii risi li. Basi tau ancaman lo." Jawab tengil Jackson.

"Fuck You." Jawab Lisa.

"You too." Jackson tetep gak mau kalah.

"Woy Crazy siblings bisa diam gak. Pusing gue dengerin kalian !"Kesal Somi.

Yah tentu saja adu bacot itu tidak selesai sampai bel masuk berbunyi. Padahal sebelum kejadian Jackson dijadikan intel rahasia Lisa untuk mengorek informasi Kiming, mereka hampir gak pernah interaksi di sekolah. Karena Lisa lebih sering diam jutek dan bodoamat sama orang. Tapi semenjak dia jatuh Cinta sama kiming. Lisa berubah menjadi sosok yang super berisik dan lebih ekspresif serta sedikit ramah kepada siswa lain. Dulu mah kalo bukan sama Somi mana mau dia peduli orang lain. Efek jatuh cinta guys.

🌼

Dan disinilah Lisa, berdiri di parkiran motor dengan perasaan bahagianya menunggu Mas Kimingnya. Dia sudah membawa helm pink cantik di tangannya. Iya si bule satu tadi langsung telpon supirnya untuk segera membeli helm yang cantik dan mahal dan mengantar ke sekolahnya sambil bilang gak usah nunggu dia, karena dia bilang mau diantar pangeran pulang pakai kuda besi. Si sopir hanya mangguk-mangguk aja dengerin celoteh nona mudanya itu.

"Dek Lisa udah nunggu lama?" Tanya Minggo tiba-tiba tepat di belakang Lisa.

"Anj ..... eh maaf maaf Mas Kiming. Kirain siapa tadi ternyata calon pacar. Enggak kok Mas baru aja." Kata Lisa yang langsung menelan umpatannya begitu melihat wajah adem Minggo.

"Yuk pulang sekarang, keburu tambah panas." Ujar Minggo dengan wajah merahnya. Padahal Lisa sering banget manggil dia calon pacar tapi ntah kenapa selalu membuat Minggo malu.

Mereka berdua bergegas menuju motor Minggo. Minggo menoleh menatap Lisa untuk memastikan Lisa sudah memakai helmnya.

"MasyaAllah Dek Lisa lucu banget pake helm. Tambah cantik." Batin Minggo dalam hati.

Wajahnya memerah jantungnya berdebar. Segera Minggo naik motor duluan untuk mengalihkan fokusnya dan dengan tetap mempertahankan tas ranselnya di punggung. Lisa yang melihat itu mengernyitkan dahi.

"Mas Kiming gak pengen gitu itu tas di gendong di depan biar gak sempit jok motornya?" Tanya Lisa.

"Maaf Dek, saya hanya menjaga batasan saja biar ndak terlalu dekat jaraknya. Takut Dek Lisa ndak nyaman." Jelas Minggo masih dengan debaran di dada nya.

"Duh, santai aja kali Mas. Kayak sama siapa aja. Sambil latihan kalau ntar kita jadian kan bakal sering boncengan motor romantis. Gue nyaman-nyaman aja kok selama sama Mas Kiming." Kekeh Lisa dengan imajinasinya.

Blushh !! Minggo smakin merona. Dia segera menutup kaca helm full facenya sambil sedikit berteriak agar Lisa dengar yang dia katakan.

"Ndak Dek maaf. Saya nyaman gini aja menjaga hal-hal yang tidak diinginkan." Kata Minggo lagi.

"Lo aja kali yang gak pengen. Gue nya pengen gimana dong." Lisa tiba-tiba kesal sendiri.

Tapi tetep sambil cemberut dia naik di belakang tas Minggo. Catet belakang tas Minggo bukan Minggo nya. Mana tas segede gaban. Ini dia bawa buku beserta lemarinya atau gimana sih. Emang beda kalau kutu buku. Begitu pemikiran Lisa.

Minggo pun melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

"Mas Kiming gue gak disuruh pegangan nih?" Tanya Lisa.

"Oh iya Dek. Pegangan tas saya saja. Tas saya berat jadi pasti kokoh buat pegangan." Ujar Minggo.

"Oh shit. Mencintai Kiming memang butuh kesabaran ekstra. Bisa-bisanya ada cowok yang gak mau modusin gue. Emang gak ada gitu kepikiran buat mesum dikit sama gue. Gini namanya bukan boncengan berdua tapi bertiga sama tas" Gerutu Lisa sedikit kesal.

Ekspetasi mau romantis memeluk Kiming dihancurkan oleh realita keberadaan tas Kiming. Tapi setidaknya Lisa bisa ngobrol sama Kiming dari jarak dekat walau pergerakan modusnya terhalang tas sialan. Perjalanan ke rumah Lisa tetap terasa menyenangkan kok dengan obrolan random Lisa dan Minggo.

🌼🌼🌼

Iman Kiming sempat goyah melihat Lisa yang cute overload !! Gemes sekali !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iman Kiming sempat goyah melihat Lisa yang cute overload !! Gemes sekali !

MENGEJAR CINTA MAS KIMING | END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang