Lalisa Brussel Murid Blasteran Indo-Swiss Sang Primadona Sekolah yang terkenal karena kecantikan dan sikap bar-barnya jatuh cinta pada murid teladan yang sangat santun turunan Jawa tulen Minggo Agus Rahman.
"Mas Kiming, gue suka sama lo. Jadian yuk...
"Ih kenapa sih hari Minggu gak sekolah sekalian. Kalo libur gini kan gue jadi gak bisa ketemu Kiming !!" Gerutu Lisa.
Pokoknya kalo berhubungan dengan Kiming Lisa siap 24/7 .
"Eh gue kan udah ada nomor Hp nya. Gue chat aja kali ya. Eh alasan apa ya enaknya biar bisa ketemu. Eh lagian ngapain harus pake alasan, siapa sih yang nolak buat kencan sama Lalisa." Lalisa masih asyik bergumam sendiri.
My Kiming 💋
( send location ) Mas Kiming jemput gue dong Gue mau belajar ke perpustakaan kota gak ada temennya 2 Minggu lagi kan ujian kenaikan kelas *Lalisa Cantik.
Eh Dek Lisa Oh kalo buat belajar oke Dek Saya siap2 dulu Kalo dilihat dari shareloc Dek Lisa Insyaallah 30 menit sampai rumah Dek Lisa
Oke Mas Kiming Gue tunggu 💋💋💋
Astagfirulloh saya kaget.
🌼
Minggo sudah sampai di depan rumah Lalisa sesuai maps yang dikirimkan dan dia juga sudah menghubungi Lalisa untuk memberitahunya kalau dia sudah sampai.
"Astagfirulloh Dek Lisa." Minggo langsung mengalihkan pandangannya yang awalnya melihat keluar jendela mobil menjadi memandang ke bawah kakinya sendiri.
"Hai Mas Kiming. Loh Mas Kiming kenapa kok nunduk aja?" Tanya Lisa sambil menutup pintu mobil dan duduk di kursi penumpang.
"Ndak apa-apa Dek." Jawab gugup Minggo.
Dia nampak melepaskan jaket kulit yang dipakaianya.
"Dek Lisa tolong dipakek ya. Nanti masuk angin." Jawab Minggo dengan masih menunduk.
"Loh kenapa, udah cantik dan seksi gini lho gue masa ditutupin jaket. Gak bikin masuk angin juga kali. Gue udah terbiasa." Jawab geli Lisa yang melihat ekspresi Minggo.
"Dek, gangguan setan ndak ada yang tau. Kalo ndak mau pake mending ndak usah berangkat. Saya takut aja." Minggo mulai merah padam mukanya. Dia malu sendiri.
Lisa hanya terkekeh.
"Iya iya Mas Kiming ganteng. Aku pake jaketnya skalian simulasi kalo di peluk Mas Kiming." Jawab Lisa centil.
Minggo hanya terus istighfar dalam hati.
🌼
Sesampai di perpustakaan, Minggo langsung nampak bahagia dan bersemangat mencari buku-buku latian soal dan beberapa buku pelajaran untuk di bacanya. Lisa hanya terperangah melihatnya. Niatnya mau modus belajar, eh Minggonya bener2 kegirangan buat belajar.
Dan disinilah Lisa sibuk memandangi dan mengagumi wajah favoritnya, sedangkan Minggo sibuk memgerjakan latian-latian soal sambil sesekali membaca buku.
"Mas Kiming." Panggil Lisa pelan.
"Iya Dek?" Jawab Minggo yang tetep fokus membaca buku.
"Mas Kiming kalo lagi serius terus pake kacamata gini gantengnya nambah 1000 kali lipat. Seksinya nambah 100rb kali lipat." Kata Lisa masih tetep menatap intens Minggo, dia benar-benar menganggumi pahatan tegas muka Minggo.
"MasyaAllah. Dek Lisa jangan diliatin terus." Jawab Kiming sambil menunduk lebih dalam menutupi wajahnya yang tersipu.
"Mas Kiming salting ya. Latian aja Mas. Ntar kalo jadi pacar gue juga bakalan tiap hari denger kaya gini, jadi biar terbiasa." Goda Lisa sambil mengerlingkan sebelah matanya.
Minggo yang sudah gak kuat karena salting dan malu langsung berdiri dari kursinya.
"Dek maaf, saya ke toilet dulu." Dan Minggo pun langsung melesat menuju toilet.
"Ih gemes banget sih calon pacar. Kayaknya gue bener2 jatuh cinta deh. Lihat wajahnya aja hati gue menghangat.Apa Kiming kira dia aja yang salting. Gue juga salting njir muji kaya gitu" Gumam Lisa sambil tersenyum sendiri dengan muka yang memerah.
Dan hari itu Kiming tidak fokus belajar karena serangan gombalan bertubi-tubi dari Lisa.
Tapi sisi positifnya dia bisa mengucapkan istighfar lebih banyak dari hari-hari biasanya.
🌼🌼🌼
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Penyebab Minggo terus beristighfar
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lisa yang langsung asdfgggbbhfhjgfdfghggf melihat Mas Kimingnya hari ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
