Sejak kemarin, Hyuna di buat jengkel oleh Jihoon. Bukan salah Jihoon hanya saja Hyuna yang tidak menyukai Jihoon.
Dari kemarin, Hyuna terus di ikuti oleh pria itu kemana pun termasuk ke kamar nya, hanya tidak ikut masuk.
Jihoon terus menyuruh Hyuna untuk belajar, cara bicara yang baik bahkan Jihoon juga tidak mengizinkan Hyuna pergi malam itu, dan akhirnya Hyuna marah-marah sendiri karena Hyuna di kata-katai oleh Haruto juga Jeongwoo.
Walaupun Hyuna banyak bicara ngegas, kasar dan bicara dengan nada tinggi tapi Jihoon tetap sabar menghadapi nya.
Di rumah itu hanya ada Hyunsuk dan Hyuna pemilik rumah itu, karena Hyunmin pergi ke luar negeri sore kemarin. Jika bertanya ibu Hyuna kemana, ibu nya meninggal saat melahirkan Hyuna. Hyuna tidak pernah merasa kan kasih sayang ibu, makanya sikap Hyuna menjadi pembangkang dan keras kepala.
Apalagi Hyunmin sering lebih sering membedakan antara Hyuna dan Hyunsuk. Jadi jangan salahkan Hyuna, Hyuna menjadi gadis berandal namun banyak di sukai cowok-cowok di luaran sana karena Hyuna memiliki paras cantik, galak, dan seksi tentunya.
Pagi ini, Hyuna baru bangun tidur dan saat dia bangun. Hyuna terlonjak kaget ketika Jihoon sudah berdiri di sebelah kasur nya, Jihoon melipat tangan nya di depan dada. Hyuna melihat tatapan tajam dari Jihoon.
Hyuna merapihkan rambut nya yang kusut itu, lalu dia duduk di pinggiran kasur untuk mengumpulkan nyawa nya terlebih dulu.
"Kamu bangun telat satu jam, harus nya kamu bangun setelah enam pagi. Kamu mandi, terus setrika seragam, bereskan kasur dan buat sarapan," tutur Jihoon.
Hyuna memebelalakan matanya, "di sini banyak pembantu, ngapain juga gue harus beres-beres dan bikin sarapan sendiri. Percuma mereka di gaji kalo gue yang kerja juga." ketus Hyuna, lalu berjalan menuju kamar mandi.
Jihoon langsung mengikuti langkah Hyuna. "Kamu sudah berusia delapan belas tahun, itu berarti harusnya kamu sudah bisa memantaskan diri kamu seperti perempuan pada umum nya. Kamu bodoh, pemalas, nakal dan cerewet. Jika di tegur, kamu malah marah-marah," kata Jihoon.
Hyuna membalikan badannya. "Yang cerewet itu lo! Lagian memantaskan sebagai perempuan? Maksud lo apa coba." ucap kesal Hyuna tak tertahan.
"Kamu perempuan, dan nanti kamu akan punya suami. Kamu harus mengurus suami kamu, membuat sarapan untuk nya, menyiapkan pakaian untuk nya juga."
Hyuna menghela nafas gusar, "lagian siapa juga yang mau jadi suami gue?" Hyuna tertawa miris.
"Saya," celetuk Jihoon.
Hyuna mengerjapkan matanya beberapa kali mendengar ucapan Jihoon barusan, apa katanya? Saya?
Hyuna juga menatap Jihoon lamat, dia bungkam sekarang."Sudah, kamu mandi sana. Atau mau saya mandi kan?" tanya Jihoon menggoda Hyuna dengan cara menaik-turunkan alis nya.
"Gak usah gila-gila, lo ya!" bentak Hyuna lalu bergegas masuk ke dalam kamar mandi.
Jihoon terkekeh gemas, Jihoon dapat membuat Hyuna salah tingkah ternyata. Jihoon melihat pipi merona Hyuna barusan.
Setelah mandi, Hyuna lagi-lagi harus terkejut karena kehadiran Jihoon di kamar nya. Sekarang pria itu duduk di sofa, masih dengan tangan nya yang di lipat di depan dada.
"Lo ngapain masih disini? Lo mesum ya, mau ngintip gue." ketus Hyuna.
Jihoon hanya mendelik kearah Hyuna, lalu dia bangkit dari duduknya. "Pakai seragam kamu, setelah itu turun dan sarapan. Saya tunggu lima belas menit." kata Jihoon dengan suara tenang nya.
Lalu, Jihoon pun keluar dari kamar Hyuna.
Hyuna berdecak sebal, biasanya setelah mandi Hyuna akan santai-santai dulu memainkan hp nya. Tapi sekarang, mau tidak mau ia harus menuruti apa kata Jihoon.
Sampai di sekolah pun Hyuna tetap di ikuti oleh Jihoon, Hyuna benar-benar jengkel di buat nya.
Bahkan hampir semua orang di sekolah menatapi nya, mereka juga ada yang tertawa meledek. Seorang Choi Hyuna gadis berandal itu di ikuti Bodyguard nya.
Tadi nya Hyuna akan pergi ke kantin, namun Jihoon malah menarik cewek itu menuju kelas nya.
"Beberapa menit lagi bel berbunyi, jangan malah pergi-pergian." ucap Jihoon menarik tas gendong milik Hyuna, Jihoon juga menyeret Hyuna untuk masuk ke kelas nya.
"Duduk dan belajar yang benar," tegas Jihoon.
"Lo nyebelin!" ketus Hyuna melempar tatapan tajam pada Jihoon, sedangkan Jihoon keluar dari kelas dan dia duduk di salah satu bangku yang ada di luar kelas. Jihoon akan menunggu disana.
Haruto dan Jeongwoo yang baru datang itu bertatapan dengan Jihoon, namun Jihoon acuh saja.
Kedua cowok itu masuk dan langsung menghampiri Hyuna.
"Kenapa lo batalin, gara-gara lo gue jadi di ejek sama anak buah nya si Lee Heeseung itu. Kemana sih lo tadi malam?" tanya Jeongwoo.
Hyuna melipat tangan nya di depan dada, "gara-gara dia noh, gue di ancam mulu. Jadi nya gue gak bisa pergi, lagian motor gue nya juga gak ada, taulah di kemana in."
"Mampusin jangan?" Haruto terkekeh pelan.
Hyuna langsung melotot mendengar ucapan Haruto, "pen gue pites leher lo! Ngomong sekali lagi, awas aja lo!" bentak Hyuna.
Haruto pun tertawa sekarang.
"Emang dia siapa nya lo sih?" tanya Jeongwoo.
"Bodyguard gue, dia suruhan bokap gue biar ngejagain gue. Gak ngerti gue juga, pake harus di jagain segala," ucap kesal Hyuna.
Kedua cowok itu menganggukan kepala nya sambil memajukan dagu.
Setelah pulang sekolah, Jihoon kecolongan. Hyuna berhasil kabur dari pengawasan nya, tentu saja itu pasti sudah di rencana kan Hyuna bersama dua teman cowok nya itu.
Jihoon pun langsung masuk ke mobilnya lalu menghubungi bawahan nya, Jihoon mengotak-atik hp nya, kemudian.
"Hyuna kabur bersama dua teman laki-laki nya, kalo kalian berhasil menemukan Hyuna. Aku akan membayar kalian dua kali lipat."
"....."
"Baik, jangan sampai kalian mengecewakan ku."
"....."
"Tidak apa-apa, asal kalian harus menemukan nya saja."
"....."
"Oke." Jihoon menutup telepon nya.
Lalu Jihoon pun memutar kunci mobilnya, lalu mobil hitam itupun melaju dengan kencang.
****
Babayonggg😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguard | JIHOON TREASURE
ФанфикFollow dulu dong, sabi kalee "Bisa gak sih lo jangan ngikutin gue terus, gue bukan bayi dan gak perlu di jagain!" Choi Hyuna yang sudah lelah karena di ikuti terus oleh Bodyguard nya. "Saya tidak peduli, ini perintah dan saya tidak suka di bantah!" ...