9 ; Keras Kepala

715 62 0
                                    

Cklek!

Jihoon membuka pintu kamar Hyuna dan di lihat nya perempuan itu masih terlelap tidur, Jihoon menghela nafas pelan. Lalu, Jihoon pun masuk dan menghampiri Hyuna.

Semalam itu, Jihoon juga ikut begadang karena mungkin Hyuna tidak nyaman dengan suhu tubuh nya yang naik turun terus. Jadi, sekarang Hyuna masih tidur.

Jihoon membungkuk dan menyentuh dahi Hyuna, "demam nya sudah lumayan turun," ucap nya pelan. Jihoon menatapi wajah damai Hyuna yang terlelap itu, suara dengkuran halus terdengar, nafas nya naik turun dengan pelan. Rasanya tenang sekali, melihat Hyuna yang seperti ini.

"Eunghhh ..." Hyuna melenguh pelan ketika merasakan elusan di rambut nya dari tangan Jihoon, Hyuna juga bergerak gelisah sekarang. Jihoon langsung mengelus lembut pucuk kepala Hyuna. Jihoon berjongkok di lantai dengan posisi wajah nya yang menatap wajah Hyuna.

Jihoon begitu menyayangi Hyuna, makanya Jihoon rela melakukan apapun untuk perempuan itu. Jihoon hanya ingin Hyuna kembali pada sikapnya, Jihoon ingin sikap Hyuna menjadi baik bukan pembangkang seperti ini. Proses nya mungkin akan sangat lama karena akan susah bagi Hyuna untuk bersikap sesuai arahan Jihoon, walaupun proses nya lama tapi itu bukan berarti tidak akan terjadi.

Jihoon tau, Hyuna begini karena dia jarang di perhatikan oleh papa nya. Jadi nya sikap Hyuna menjadi liar dan nakal.

Tok! Tok!

Seseorang mengetuk pintu kamar Hyuna.

Jihoon langsung beranjak dan membuka pintu nya. "Ada apa?" tanya Jihoon, itu bibi Kim ternyata.

"Tuan tau kan, non Hyuna belum bangun. Non Hyuna harus minum obat dan makan," ucap bibi Kim.

Jihoon lantas mengangguk paham, "sini makanan nya, biar saya yang akan menyuruh nya bangun dan makan," jawab Jihoon. Bibi Kim pun langsung memberikan nampan berisikan makanan itu, setelah nya bibi Kim pergi dan Jihoon masuk lagi.

Jihoon meletakan nampan itu di atas nakal. "Hyuna, Hyuna bangun." suara Jihoon masih lembut seperti tadi.

Tidak ada tanda-tanda Hyuna akan bangun bahkan bergerak se inci saja tidak, Jihoon menghela nafas berat. Harus seperti biasanya kah?

"Choi Hyuna, gadis pemalas! Bangun kamu." sekarang Jihoon meninggikan suaranya, Hyuna pun baru bergerak dan membuka matanya secara perlahan.

"Bangun. Kamu harus makan dan minum obat," ucap Jihoon to the poin.

"Gak mau," balas Hyuna sambil menutup seluruh tubuh nya dengan selimut itu.

Jihoon melipat tangan nya di depan dada. "Baiklah. Tapi, jangan tanyakan saya jika saya tidak ada bersama kamu. Saya tau, kemarin bertanya soal saya pada Jaehyuk. Kamu merindukan saya. Iya?" setelah mengucapkan itu, Jihoon tersenyum miring.

"Kamu sedang sakit sekarang dan jika kamu meminta sesuatu pada saya maupun pada maid yang ada di rumah ini, mereka tidak akan menurut. Saya akan larang mereka untuk jangan turuti perintah kamu. Lakukan saja semuanya sendirian." Jihoon pun beranjak pergi meninggal kan Hyuna yang masih ada di posisinya.

Pintu itu tertutup.

Hyuna pun membuka selimut nya dan menatap ke arah pintu, "segitu doang, ngambek." cetus nya pelan.













"Jihoon! Jihoon!" suara cempreng Hyuna memenuhi setiap sudut ruangan itu, Hyuna sedang mencari Jihoon sekarang ini.

"Bi, liat Jihoon nggak?" tanya Hyuna pada maid yang tak sengaja dia lewati.

"Ada di halaman belakang, nona." jawab nya sambil menundukan pandangan nya.

Mendengar jawaban itu, Hyuna langsung bergegas pergi ke halaman belakang rumah nya.

Tiba di sana, Hyuna menyembulkan kepala nya untuk mencari keberadaan Jihoon, ternyata benar. Jihoon ada di tepi kolam, Jihoon sedang memainkan hp nya.

Dengan wajah ceria, Hyuna langsung berjalan mendekat pada Jihoon. "Jihoon," panggil Hyuna.

Walaupun kedengeran nya Hyuna tidak sopan memanggil Jihoon tanpa embel-embel yang sudah jelas Jihoon lebih tua beberapa tahun dari Hyuna. Tapi, walaupun begitu Jihoon tidak keberatan selagi Hyuna masih mau menuruti segala perintah nya.

"Budeg banget sih, di panggilin juga." ketus Hyuna seraya duduk di bangku samping Jihoon.

Jihoon masih diam.

"Kita ke pasar malam yuk, malam ini ada acara itu. Yah! Boleh boleh." Hyuna memohon dengan suara yang terdengar ceria, wajah nya juga sudah tidak se pucat tadi pagi.

Tanpa menjawab, Jihoon menaruh hp nya dan malah menyentuh dahi Hyuna dengan lembut.

"Gue udah sembuh, ayo pergi ke pasar malam ya. Atau izinin gue pergi sama temen gue aja kalo lo gak mau nganter." tutur Hyuna menatap intens wajah Jihoon, bahkan jarak wajah mereka sangat dekat sekarang ini.

"Malam ini cuaca nya berangin, kamu juga belum benar-benar sembuh. Untuk apa ke pasar malam?" tanya Jihoon dengan suara beratnya dan kalau boleh jujur, Hyuna langsung tersenyum salting mendengar suara itu.

"Tapi kan, kalo besok-besok. Takutnya udah tutup, gue pengen kesana sekarang. Kan gue kesana pake baju tebel aja, gue janji gak bakal sakit lagi habis itu gue juga gak bakal macem-macem deh. Plis dong." Hyuna  memohon dengan suara pelan.

Jihoon bangkit dari duduknya dan meninggalkan Hyuna.

Hyuna langsung bangkit juga dari duduk nya dan mengikuti Jihoon di belakang nya.

"Jihoon pliss dong, ayo. Jihoon ih!" rengek Hyuna mengguncangkan tangan kekar Jihoon hingga Jihoon ikut terombang-ambing. Tapi Jihoon tetap diam dan tidak peduli.

"Jihoon plisss, gue nangis nih ya." ancam Hyuna. Ah, kemana Hyuna yang galak, nakal dan barbar itu. Kenapa sekarang Hyuna jadi begini.

Jihoon pun membalikan tubuh nya dan menatap heran pada perempuan itu. "Saya tadi pagi bilang apa? Saya tidak akan tur—"

"Kan minum obat sama makan nya juga udah, bahkan gue makan udah hampir tiga kali tapi kenapa lo masih kek gini. Ck! Yaudah, gue pergi mau ngajak Haruto sama Jeongwoo aja. Jangan larang-larang gue." Hyuna memotong ucapan Jihoon.

Hyuna langsung pergi, rasanya malu kalau Hyuna terus menerus memohon pada Jihoon.

Jihoon menarik tangan Hyuna. "Jangan macam-macam sama saya, saya tidak mengizinkan kamu untuk pergi karena saya peduli sama kesehatan kamu, kamu masih sakit dan jika kamu pergi keluar malam-malam begini bagaimana kalau kamu sakit lagi. Nanti siapa yang repot!" tutur Jihoon dengan suara di tekan di akhir kata.

Hyuna langsung kiceup mendengarkan nya.

****
🙏😉

Bodyguard | JIHOON TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang