"Saya tau kamu marah, tapi apa harus kamu bersikap begitu pada saya!" bentak Jihoon seraya mencekram kuat tangan Hyuna.
Hyuna melepas paksa cekraman tangan Jihoon walaupun nyatanya tidak bisa karena saling kuat nya. "Sekali ini aja kenapa sih, aku males di rumah terus. Lagian sekarang gak pake taruhan, mas tenang aja ini gak bakal bikin mas rugi," balas Hyuna.
Jihoon menggertakan gigi nya kesal, Jihoon tidak boleh kelepasan. "Saya tidak suka, kamu balapan-balapan lagi. Kamu boleh pergi kemana pun asal bersama saya, kecuali balapan dan pergi ke club." kata Jihoon.
Hyuna langsung berdecak sebal, Hyuna melepaskan cekraman tangan nya lalu duduk di pinggir kasur. Sore ini dia ingin balapan lagi bersama Haruto dan Jeongwoo pastinya, tapi selagi ada Jihoon. Hyuna tidak akan bisa pergi.
"Kalau merasa saya ada salah kepada kamu, seharusnya kamu bicara agar saya tau dimana letak kesalahan saya. Tapi, kamu malah mengabaikan saya kamu pikir dengan cara begini itu bisa menyelesaikan masalah, saya tau kamu sedang marah pada saya. Lalu, kamu pikir ini terbaik nya?" tutur Jihoon panjang intonasi suaranya tenang tapi tegas.
Hyuna membelalak dan hanya diam saja.
"Lihat. Saya meminta kamu untuk cerita, tapi kamu malah diam. Giliran saya yang diam kamu yang semakin marah." gumam Jihoon sembari melipat kedua tangannya di depan dada.
Hyuna berdecak malas, "ya gimana mau cerita kalo masalah nya aja ada di mas," protes Hyuna mencebikan bibir nya.
Jihoon pun sekarang menebak, kalau yang membuat Hyuna marah adalah Hyuna memang sedang cemburu.
"Iya apa?" tanya Jihoon sengaja memancing.
Hyuna mendecak, "mas gak peka?!"
Jihoon mengerutkan kening nya heran, seraya menatap Hyuna.
"Cewek yang di kantor, yang sama mas siapa?" tanya Hyuna to the poin.
Jihoon diam.
Hyuna tertawa remeh, "siapa? Sekretaris nya mas, atau mas selingkuh lagi ya." sungut Hyuna tidak memberi jeda pada Jihoon untuk menjawab.
"Dia sekretaris almarhum papa saya, dan sekarang dia yang jadi asisten saya. Kamu cemburu karena kamu melihat saya tengah mengobrol dengan dia, begitu?" balas Jihoon.
"Sama asisten kok bisa ya sampe ngobrol santai, ketawa-ketawa. Harus nya tau batasan dong, mas kan atasan nya dia pasti. Tapi, kenapa mas kayak gitu!" decak Hyuna.
"Dia tidak hanya asisten saya, dia juga teman saja sejak dulu. Jadi tentu saja tidak ada kecanggungan di antara kita, kamu jangan memperpanjang masalah--"
"Iya sekarang teman, nanti ujung-ujung nya saling suka terus pacaran .... " ledek Hyuna.
Jihoon menyugar rambut nya ke belakang, "kamu pacar saya, untuk apa saya berpacaran dengan wanita lain di saat saya sudah punya kamu. Lagipula dia sudah bertunangan dan sebentar lagi menikah, kita hanya sebatas teman tidak lebih." ucap tegas Jihoon.
Hyuna pun kiceup sekarang.
Hyuna pun berdiri, menatap intens pada Jihoon. "Iya, tapi aku gak suka liat nya. Kalau mas emang merasa aku pacar nya itu berarti mas jangan deket-deket sama cewek lain, aku gak suka. Aku cemburu tau!" kesal Hyuna mengerucutkan bibir nya. Hyuna berdiri membelakangi Jihoon.
Jihoon terkekeh pelan lalu dia pun berdiri di samping Hyuna.
"Ternyata perempuan galak saya juga bisa cemburu, saya pikir perempuan nakal tidak pernah merasa cemburu," goda Jihoon mencolek dagu Hyuna.
"Mas nyebelin ish!!" bentak Hyuna langsung mengarahkan pandangan nya ke arah lain.
"Haha. Baiklah-baiklah, saya tau kamu cemburu karena itu," ujar Jihoon merangkul bahu Hyuna. "Maafkan saya, karena sudah membuat kamu cemburu. Tapi, kalau misalnya kamu meminta saya untuk memecat asisten saya itu tidak bisa karena dia sudah menjadi kepercayaan papa saya sejak dulu. Saya hanya akan berjanji tidak akan bersikap ramah lagi pada perempuan lain, kecuali perempuan saya." lanjut Jihoon.
Hyuna mendongak menatap Jihoon, "mas janji?" tanya nya, Hyuna mengacungkan jari kelingking nya di depan Jihoon.
"Iya, asalkan kamu jangan marah lagi," jawab Jihoon seraya mengangguk mantap juga menautkan jari kelingking nya pada milik Hyuna.
Hyuna sebenarnya masih ingin marah pada Jihoon, tapi Hyuna tidak bebas merecoki Jihoon kalau begitu.
"Yaudah, aku gak marah lagi dan maafin mas. Maaf juga karena aku nakal lagi," cicit Hyuna pelan.
Pletak!!
"Aww!" Hyuna meringis ketika Jihoon menyentil dahi nya dengan kuat.
"Untung saja saya sayang kamu, kalau tidak saya akan menghukum kamu. Tapi dengan cara yang berbeda," ucap Jihoon melepaskan rangkulan nya dan duduk di sofa.
"Hukum apalagi?" tanya sewot Hyuna.
"Mengurung kamu di gudang, walaupun kamu tidak takut serangga tapi kamu takut sendirian di tempat tertutup yang berdebu. Saya akan menghukum kamu dengan cara itu .... Kalau kamu sudah menjadi milik saya sepenuhnya, agar saya bebas memperlakukan kamu bagaimana pun," tutur santai Jihoon.
Hyuna ikut duduk di samping Jihoon, "tapi aku gak akan nakal lagi. Biar gak di hukum sama mas," timpal Hyuna langsung menubrukan tubuh nya pada tubuh tegap Jihoon sehingga tubuh Jihoon langsung menyender ke kepala sofa.
Jihoon terkekeh pelan lalu mengusak rambut Hyuna sampai kusut.
Hyuna menyenderkan kepala nya di dada bidang milik Jihoon dan tangan nya memeluk pinggang Jihoon, sementara tangan Jihoon juga memeluk pinggang ramping itu.
"Mas" panggil Hyuna mendongakan kepalanya.
"Hmm," jawaban Jihoon hanya deheman saja.
"I love you," ujar Hyuna yang langsung menunjukan semburat kemerahan di kedua pipi nya, Hyuna seketika langsung menenggelamkan wajah nya di dada bidang itu.
Jihoon terkesiap mendengar perkataan Hyuna itu, namun akhirnya Jihoon pun tersenyum.
"Hmm, loveyou too." balas Jihoon.
Cup!
Tanpa aba-aba sekalipun, Hyuna tiba-tiba mengecup rahang tegas milik Jihoon. Padahal Hyuna tau Jihoon pasti tidak suka karena jika di peluk saja Jihoon sering protes, ini malah Hyuna kecup rahang nya.
Tubuh Jihoon membeku seketika.
"Anjir, gue ngapain sih. Pake di cium udah tau mas Jihoon anti romantis, malah maen nyosor aja di bibir sialan, malu banget gue ah! Kalo salting ya salting aja, gausah main cium-cium juga, gimana kalo orangnya ngamok nanti," gerutu Hyuna dalam hati.
Saking malu nya, Hyuna semakin menenggelamkan wajah nya di dada Jihoon itu. Sedangkan Jihoon, dia tidak menunjukan reaksi apapun.
****
Kelepasan😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguard | JIHOON TREASURE
FanficFollow dulu dong, sabi kalee "Bisa gak sih lo jangan ngikutin gue terus, gue bukan bayi dan gak perlu di jagain!" Choi Hyuna yang sudah lelah karena di ikuti terus oleh Bodyguard nya. "Saya tidak peduli, ini perintah dan saya tidak suka di bantah!" ...