40 ; Bercerita

406 41 0
                                    

Hyuna menginap di rumah Hwanhee karena permintaan Hwanhee sendiri, jika saja Hyuna tidak merasa tidak enak. Hyuna tidak mau menginap disana, sebagaimana yang dirinya tau kalau Hyuna itu tidurnya kebo dan malu kalau saja Hyuna bangun tidur nya siang. Malu sama calon mama mertua.

Tapi, aneh nya tadi pagi Hyuna yang paling duluan bangun dan membuat Jihoon aneh juga karena 'kan biasanya Hyuna bangun siang apalagi jika sedang hari libur begini.

Setelah semua orang sarapan, Hyuna sedang bermain bersama anak-anak disana. Tentu tiga anak laki-laki yang waktu itu juga jadi ngintilin Hyuna terus.

Saat sedang bermain itu, atensi Hyuna langsung tertuju pada Jihoon yang tengah menggendong Hayeon dari arah sebuah kamar. Hyuna langsung bangkit dan menghampiri Jihoon yang sekarang duduk di sofa serta yang ada di pangkuan nya.

"Ini, kenapa mas?" tanya Hyuna duduk di sebelah Jihoon.

"Hayeon demam sejak dua hari lalu, dia tidak mau minum obat," jawab Jihoon seraya mengusap punggung sempit milik Hayeon, Hayeon menenggelamkan wajahnya di bahu Jihoon.

Tangan Hyuna terangkat menyentuh dahi Hayeon. "Ih, iya panas banget. Udah ke dokter?" Hyuna menatap Jihoon lalu menatap Hayeon lagi.

"Sudah, semua anak-anak disini akan langsung di periksa oleh dokter kalau ada yang sakit karena takut penyakit mereka menular, tapi tidak ada perubahan sama sekali untuk Hayeon. Padahal dokter bilang kalau Hayeon hanya demam tinggi saja," jelas Jihoon masih mengusap sayang tubuh mungil Hayeon. Meskipun sedang sakit, Hayeon tidak rewel hanya akan manja saja pada Jihoon.

Hyuna melirik Jihoon yang menunjukan rasa cemas di wajah nya.

"Hayeon udah makan dan minum obat?" tanya Hyuna berusaha berbicara dengan gadis kecil itu. Hayeon hanya mengangguk sebagai respon.

Hyuna diam sejenak, berpikir cara apa untuk membuat Hayeon semangat lagi.

"Oh iya, Hayeon kan belum kenalan sama kakak. Kita ngobrol sambil kenalan, Hayeon mau nggak?" ajak Hyuna antusias. Jihoon hanya tersenyum menanggapi nya.

Hayeon mendongakan kepala nya menatap Jihoon se akan Hayeon meminta izin pada nya.

"Kalo Hayeon masih lemes, Hayeon boleh kok duduk di pangkuan nya kakak," sambung Hyuna sembari menepuk kedua paha nya.

Bibir pucat Hayeon tersenyum kecil, kemudian Hayeon mengangguk dan langsung beranjak dari pangkuan Jihoon menuju Hyuna.

Hyuna pun tersenyum puas, "kita ngobrol nya di gazebo ya. Biar ada angin-angin nya dikit," kata Hyuna dan langsung di angguki oleh Hayeon.

Hyuna pun langsung menggendong tubuh Hayeon.

"Hati-hati sayang, Hayeon berat," peringat Jihoon ketika melihat langkah Hyuna yang hampir oleng.

"Enggak kok, Hayeon gak berat. Cuman aku nya aja yang lemah," kata Hyuna sambil berjalan menuju gazebo yang ada di halaman depan panti.

Jihoon menggelengkan kepalanya gemas, hati Jihoon rasanya menghangat ketika melihat Hyuna dekat dengan anak kecil, Jihoon gemas melihat nya. Kapan ya Jihoon melihat Hyuna menggendong anak mereka nanti, eh malah kesana lagi;v

Hyuna duduk di gazebo sedangkan si kecil Hayeon menidurkan kepala nya di atas paha Hyuna, Hayeon lemas tapi tidak mau duduk di pangkuan Hyuna jadi Hayeon hanya menidurkan kepala nya saja disana.

"Hayeon pusing ya?" tanga Hyuna mengusap rambut Hayeon.

"Heum. Kepala Ayeon pusing," ia mengangguk sembari menatap Hyuna.

"Oh iya, Hayeon udah tau nama kakak belum?"

"Udah, kata Om Jiun nama kakak. Kakak Hyuna, iya 'kan."

Senyum Hyuna melebar mendengar nya, "iya, nama kakak, Hyuna. Terus kalau boleh tau kenapa Hayeon sakit?"

"Ayeon main hujan-hujanan kemalin, makanya Ayeon jadi demam dan batuk," jawab nya sambil menggosok hidungnya.

"Main hujan. Lain kali jangan main hujan lagi, sakit itu gak enak loh Hayeon. Beberapa hari lalu kakak juga di rawat di rumah sakit dan itu bikin kakak mumet rasanya karena gak bisa pergi keluar,"

Hayeon mendongak menatap Hyuna. "Kakak sakit juga ya,"

"Iya, tapi kakak sakit nya bukan karena demam atau pun batuk. Tapi, ada yang pukulin kakak sampe kakak luka-luka loh," cerita Hyuna.

Hayeon langsung bangkit dari tiduran nya. "Ada yang pukulin kakak! Tapi, kenapa kakak di pukulin."

"Soalnya kakak di culik dan ini bekas di pukul sama penculik nya," Hyuna menunjukan bekas luka nya yang di pipi pada Hayeon. Hayeon menutup mulut dan matanya melebar karena terkejut.

"Jadi, Hayeon harus jadi anak baik kalau gak mau di pukul in dan jangan membantah perkataan nya ibu kalau gak mau di pukulin sama penculik. Ini sakit tau! Jadi lain kali Hayeon jangan main hujan dan harus nurut kalau ibu nyuruh makan serta minum obat ya."

Perkataan Hyuna tentu saja membuat gadis kecil itu ketakutan dan langsung mengangguk patuh.

"Tapi, tenang aja kalau ada Om Jiun pasti Hayeon di jagain kok," lanjut Hyuna sembari tersenyum manis ke arah nya.

"Telus kenapa Om Jiun bialin kakak luka di pukul in sama penculik, kan halus nya Om Jiun tolongin kakak," dengan matanya yang berbinar Hayeon menatap lekat pada Hyuna.

"Karena waktu itu, Om Jiun nya lagi sibuk jadi gak keburu nolongin kakak. Jadi nya kakak luka-luka deh," jawab Hyuna.

"Gitu ya, kakak gak lawan penculik ny?"

"Kakak lawan kok, cuman karena tangan sama kaki nya di ikat jadi enggak bisa. Padahal kakak juga jago berantem tapi kalo tangan sama kaki nya di ikat jadi gak bisa lawan deh. Takut banget pokonya mana penculik nya juga jelek banget lagi."

Hayeon terkesiap mendengar penuturan Hyuna. Rasanya terlalu familiar Hyuna bercerita tentang penculik karena semasa hidupmu Hayeon belum pernah mendengar cerita semacam itu, Jihoon juga hanya selalu bercerita tentang yang baik-baik saja, termasuk kakak-kakak nya yang ada di panti tersebut.

Ini, kalau saja Jihoon mendengar pembicaraan Hyuna. Bisa-bisa mulut Hyuna di bungkam oleh Jihoon, bebas pantauan jadi nya begini.

Setelah itu, Hyuna pun kembali bercerita yang lain lagi pada Hayeon sehingga dari sana Hayeon jadi suka pada Hyuna karena menurut nya hanya Hyuna yang bercerita anti mainstream. Tidak hanya itu, Hayeon juga jadi semangat lagi karena ucapan-ucapan baik Hyuna.

Jangan lupakan Hyuna, walaupun Hyuna sudah menjadi baik karena Jihoon tapi Hyuna tetap lah perempuan ceplas ceplos yang bisa saja mengatakan apapun pada lawan  bicara nya apalagi terhadap si kecil Hayeon yang masih polos dan belum mengerti apa-apa itu. Anggap saja Hyuna dan Hayeon itu sama-sama polos atau bisa juga di sebut kalau mereka itu teman sefrekuensi.



****
Apanya, baybay mau ngilang dulu

Bodyguard | JIHOON TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang