"Bukan nya saya tidak mampu, hanya saja. Saya terlalu sibuk untuk mengurusi nya, dia terlalu dalam ikut ke dalam pergaulan bebas. Bahkan hobi nya saja balapan atau pun membuat kekacauan, dan tugas kamu hanya perlu melarang dan mengatur nya jika dia mulai berulah. Saya harap kamu bersabar menghadapi sikap nakal nya."
"Saya akan bekerja sebaik mungkin,"
"Dan jika dia melawan, hukum saja di sesuka mu. Jangan pernah ragu untuk menegur dan membentak nya, bersikap lah setegas mungkin yang kamu bisa. Kamu paham!"
"Baik pak, saya akan bekerja seperti apa yang bapak pinta."
"Kamu juga bisa melaporkan nya pada saya jika dia tetap tidak mau di atur."
"Anclem banget nih, lo jangan minum itu. Nanti lo omelin bokap lo, mau lo!" teriak Haruto langsung merebut botol Wine dari tangan Hyuna.
"Nyobain dikit lah," kata Hyuna lantas meneguk minuman itu.
Haruto menghela nafas pasrah, teman nya itu memang keras kepala.
"Kalo lo mabuk, gue yang repot anying!" umpat Jeongwoo yang turut kesal.
Hyuna hanya tersenyum miring pada kedua teman nya yang menatapnya dengan tatapan sebal, mereka bertiga ini sedang di sebuah Club. Jika Haruto dan Jeongwoo hanya numpang merokok namun tidak dengan Hyuna yang malah memesan sebotol Wine, Hyuna mulai teler karena kedua teman nya tidak bisa melarang gadis itu untuk tidak minum.
Hingga beberapa jam kemudian.
"To, lo kok ganteng banget sih. Jadi pacar gue mau nggak?" ucap Hyuna yabg sudah hilang kesadaran nya.
Tangan Hyuna juga membelai rahang tegas milik Haruto, Haruto dengan cepat menepis nya. Haruto dan Jeongwoo memang sering mengalami kejadian ini bahkan pernah, Haruto akan melecehkan Hyuna karena saat itu Hyuna terus menggoda nya dalam kondisi terpengaruh oleh minuman-minuman itu.
"Woo, lo aja lah yang anterin dia." Haruto beranjak dari duduknya kemudian membuang puntung rokok nya.
"Ya, sama lo juga dong, gak setia kawan banget sih," ketus Jeongwoo.
Haruto membelalak, "iya, iya."
Terpaksa, Haruto pun menggedong tubuh Hyuna dan mereka pulang dari Club dengan menaiki taxsi.
.
.
.
"Kamu berani main ke Club sekarang?" interogasi Hyunmin–Papa nya Hyuna.
Hyuna membelalak, "kenapa emang nya? Aku bosen di rumah terus, sekali-kali kek izinin aku main keluaran sana!" jawab ketus Hyuna.
Brak!!
Hyunmin menggebrak meja dengan kuat hingga membuat orang yang ada disana terlonjak kaget.
"Jaga harga diri kamu sebagai perempuan, kamu itu anak papa. Jangan bikin papa malu Hyuna, tindakan kamu sudah melebihi batas. Berani sekali kamu pergi ke Club di usia mu yang bahkan belum delapan belas tahun. Dan sekarang kamu mengatakan papa harus ngizinin kamu untuk bermain ke tempat sembarangan, apalagi kamu sering main dengan kedua teman laki-laki kamu--
"Yang main aku Pa, yang keluyuran di luaran sana aku. Kenapa papa yang ribet, papa malu karena anak papa ini gadis berandalan yang gak bisa di andalkan. Andai papa tau, kalo prioritas papa emang Abang Hyunsuk dan gak pernah peduli sama aku dan sekarang papa bilang aku malu-maluin papa?!" sela Hyuna dengan suara lantang, wajah Hyuna memerah menahan tangis.
Hyuna menggigit bibir bawah nya lalu dia pun segera pergi setelah menyambar tas nya.
Nafas Hyunmin memburu, dirinya buat skak mat oleh putri nya itu.
Hyunsuk yang memang sedari tadi ada disana, Hyunsuk pun mendekat pada Papa nya itu.
"Udah pa, biarin aja dia dulu. Saat ini dia masih ada dalam pengaruh minuman yang dia minum semalam, nggak biasanya dia semarah ini." Hyunsuk berujar dengan suara lembut nya.
"Sekarang ada Jihoon yang bakal jagain dia, papa nggak usah khawatir lagi." lanjutnya.
****
Segini aja dulu😁Terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguard | JIHOON TREASURE
Fiksi PenggemarFollow dulu dong, sabi kalee "Bisa gak sih lo jangan ngikutin gue terus, gue bukan bayi dan gak perlu di jagain!" Choi Hyuna yang sudah lelah karena di ikuti terus oleh Bodyguard nya. "Saya tidak peduli, ini perintah dan saya tidak suka di bantah!" ...