33 ; Bahagia Itu Sederhana

452 48 0
                                    

Setelah membeli makanan, Jihoon segera kembali ke ruangan nya. Jihoon bernafas lega ketika melihat Hyuna yang masih tertidur pulas di tempat nya.

Jihoon sempat khawatir barusan, karena saat sedang membeli makanan. Jaehyuk memberitau kalau ada pria yang gerak-gerik nya mencurigakan, pria itu terus mondar mandir di depan ruangan Jihoon. Untung saja Jihoon mengunci pintu nya dan Jaehyuk juga datang setelah Jihoon benar-benar pergi.

Tidak tau pasti, tapi Jihoon yakin kalau pria itu pasti ingin mencelakai Hyuna atau pun dirinya.

Jihoon meletakan kantong plastik di meja, perlahan Jihoon mendekat pada Hyuna dan memastikan kalau Hyuna baik-baik saja. Walaupun Jihoon mengunci pintu nya tapi Jihoon tetap saja merasa khawatir padahal kenapa Jihoon tidak terpikirkan untuk menyuruh saja tadi, daripada harus meninggal kan Hyuna sendiri kan.

Setelah banyak nya kejadian, orang yang terus menggoda Hyuna. Rasa posesif Jihoon terhadap Hyuna semakin besar, Jihoon tidak ingin kehilangan Hyuna walaupun mendapat kan nya tidak sesulit mengatur nya. Tapi, Jihoon tidak mau jika ada yang ingin memisahkan nya dengan Hyuna. Hyuna hanya milik nya saja.

Jihoon yang telah membuat Hyuna menjadi perempuan yang feminim, Jihoon yang membuat jiwa bar-bar Hyuna hilang, Jihoon yang membuat Hyuna menjadi perempuan yang penurut, makanya tidak mudah untuk menjadikan Hyuna seperti perempuan yang terlihat selalu cantik. Hyuna memang cantik hanya saja dia selalu malas memperpantas diri.

Jihoon sedang mengeluarkan makanan itu dari kantong plastik nya.

"Mas ...," Hyuna memanggil dengan suara serak nya. Lantas Jihoon pun langsung menoleh dan menatap Hyuna sebentar lalu Jihoon pun mendekat pada Hyuna.

"Kenapa, apa kepala kamu pusing?" tanya Jihoon yang tau kalau tidur sebentar pasti selalu terasa pusing di kepala. Jihoon duduk di sebelah nya, lalu menyelipkan rambut Jihoon ke belakang telinga nya.

Hyuna menggelengkan kepala nya. "Enggak," jawab nya pelan.

Jihoon tersenyum sembari mengusap pucuk kepala Hyuna. "Sekarang kita makan ya, setelah itu kita pulang." Jihoon beranjak dan mendekatkan makanan nya. Hyuna hanya mengangguk pelan.

Setelah itu, mereka pun makan bersama.









Selesai, Jihoon pun mengantarkan Hyuna pulang.

"Mas enggak, mau nginep lagi?" tanya Hyuna saat dirinya sampai di dalam rumah nya.

Jihoon tersenyum dan mengusap rambut Hyuna lembut. "Maaf, saya ada urusan jadi sekarang saya tidak bisa menginap, tidak apa-apa kan?"

Hyuna menganggukan kepala, "yaudah, tapi mas hati-hati ya. Kalau ada apa-apa langsung kasih tau aku," ujar Hyuna dengan senyum nya yang merekah.

"Pasti, Hyuna. Sekarang kamu masuk ke kamar kamu dan tidur, jangan pikirkan apapun tentang saya. Kamu perlu istirahat yang banyak sekarang, besok kamu harus pergi kemping kan. Sementara di tempat kemping belum tentu bisa tidur nyenyak, iya kan," tutur Jihoon dengan suara lembut nya. Walaupun suara Jihoon lembut, tapi tatapan matanya tajam, tapi Jihoon memperlihat kan kasih sayang yang dalam.

"He'eum," Hyuna mengangguk, "kalo gitu aku masuk ya, mas hati-hati." Hyuna langsung masuk ke dalam rumah nya. Sedangkan Jihoon langsung pergi lagi setelah nya.
















Hari ini, Hyuna serta teman-teman sekelas nya pergi ke sebuah hutan untuk melaksanakan acara kemping yang bertepatan di adakan di hutan dan mungkin akan di lakukan tiga hari dua malam.

Hyuna dengan segala ke antusiasan nya pasti ikut yang membuat nya terus tersenyum hari ini. Namun, ada satu hal yang membuat Hyuna merasa tidak aman ketika dari kemarin malam, Jihoon lagi-lagi tidak bisa di hubungi. Entah kemana pergi nya laki-laki bermarga Park itu.

"Serius deh, baru pertama kali nya gue ikut kemping beginian," ucap antusias Hyuna seraya menatap keluar jendela di dalam bus.

"Darimana aja lo, masa baru pertama kali nya?" tanya Sarang teman perempuan Hyuna, asal tau aja setelah Hyuna menjadi pacar Jihoon. Justru malah banyak perempuan yang meminta untuk menjadi teman nya, contoh nya seperti Sarang dan Eunbi yang Hyuna percaya.

Jika bertanya bagaimana hubungan Hyuna dengan Haruto, Jeongwoo. Masih sahabatan juga hanya saja sekarang Hyuna lebih menjaga jarak karena tidak mau membuat Jihoon cemburu.

"Demi apa lo baru pertama kali nya ikut kemping begini?" lanjut Eunbi yang terheran dengan ucapan Hyuna.

"Gue seriusan, soalnya dulu gue gak pernah di izinin sama bokap gue. Jadinya gak pernah ikut, tapi sekarang ada mas Jihoon yang minta izin ke bokap gue. Beruntung banget bokap gue luluh," tutur Hyuna masih dengan ke antusiasan nya itu.

Dua teman nya itu mengangguk paham sekarang, walaupun Hyuna terkenal dengan perempuan bar-bar tapi ternyata Hyuna juga bahagia dengan hal sederhana seperti ini.

"Seneng banget lo," kata Sarang yang memang melihat raut wajah Hyuna berseri-seri. Hyuna hanya melirik sekilas pada Sarang.

"Lo alay banget tau nggak," sambung Eunbi sambil tertawa karena tingkah Hyuna yang memang terlihat kekanak-katakan.

Hyuna mendelik kesal, "apa sih gak suka banget kalian liat orang bahagia," balas Hyuna.

Sarang dan Eunbi pun tertawa mendengar nya, "contoh kalo bahagia itu sederhana, di ajak kemping kayak gini aja dia seneng banget," ucap Sarang pada Eunbi.

Eunbi ikut tertawa, "iya lah, kebahagiaan Hyuna hanya sebatas di ajak kemping ke hutan. Itu aja udah seneng banget," celoteh Eunbi.

Mereka pun tertawa, sedangkan Hyuna hanya sibuk dengan dunia nya. Hyuna terlihat seperti anak kecil yang baru di izinkan main keluar rumah, Hyuna terpesona dengan pemandangan di depan nya itu. Padahal itu hal yang biasa, tapi mampu membuat Hyuna lupa segala nya. Termasuk kedua teman nya yang terus mengoceh saja, Hyuna tidak peduli.

Beberapa waktu di perjalanan, kini mereka sudah tiba di area perkempingan nya. Hyuna turun dengan tas lumayan besar di punggung nya. Ternyata bukan hanya dari sekolah nya saja yang kemping di tempat yang sama, ada sekolah lain juga.

Baru saja turun, pandangan Hyuna langsung tertuju pada seseorang yang nampak tidak asing bagi nya. Hyuna memicingkan matanya untuk melihat dengan jelas siapa itu.

"Anjir, kakak panitia nya cakep bener buset!"

"Jadi makin semangat gue kemping nya, kalo kakak panitia nya aja se cakep itu."

"Gue gebet ah, siapa tau aja dia mau sama gue."

"Tapi itu bukan dari sekolah kita ege!"

Hyuna mengernyit heran ketika mendengar ucapan dari berbagai siswi dari sekolah lain.

Sarang yang baru menemui pak wali kelas itu langsung menghampiri nya.

"Eh, Hyuna. Ternyata kakak panitia nya, pacar lo," ucap Sarang to the poin.

"Mas Jihoon!" kaget Hyuna.

****

Bodyguard | JIHOON TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang