10 ; Marah Dan Khawatir

644 66 0
                                    









Esok harinya, Hyuna belum menampakan diri. Pintunya di kunci dari dalam. Semalam itu Jihoon benar-benar tidak mengizinkan Hyuna pergi, Hyuna marah dan berakhir mengurung dirinya sendiri di dalam kamar.

Hyuna juga mogok makan, beberapa maid dan bodyguard lain sudah mencoba membujuk Hyuna. Namun, tetap gagal. Hyuna itu sangat keras kepala dan bandel lebih dari apapun.


Sementara Jihoon, siang ini, Jihoon juga baru akan ke rumah Hyuna lagi setelah dia dapat panggilan dari kantor tadi pagi. Saat di perjalanan, mobil Jihoon harus terpaksa berhenti ketika ada beberapa pengendara motor mengikuti nya dari belakang dan berhenti mendadak tepat di depan mobil Jihoon.

Beberapa pengendara motor itu berhenti dan turun dari motor mereka masing-masing.

"Turun lo!" teriak salah satu dari mereka.

Jihoon mendengkus kesal, dengan berhadapan dengan mereka hanya akan membuang-buang waktu saja. Tapi, jika tidak di layani mereka akan bertindak lebih dari ini.

Ternyata, dia adalah Lee Heeseung dengan beberapa teman nya.

Setelah Jihoon keluar dari mobil nya, Heeseung merdekat pada Jihoon. "Kebetulan banget, lo sendirian," ujar Heeseung dengan suara pelan tapi terdengar menyebalkan.

Jihoon memasukan kedua tangan nya pada saku celananya. "To the poin saja, apa mau mu?" tanya Jihoon dengan santai nya.

Heeseung tertawa remeh, "gue mau, lo serahin Hyuna ke gue. Lo bukan siapa-siapa nya dan lo juga gak berhak ngatur gue, buat jangan deket-deket sama Hyuna. Asal lo tau ya, gue sama lo itu kenal Hyuna. Gue yang lebih dulu tau apa lo tentang dia!" cerocos Heeseung.

Jihoon tersenyum miring, "kau juga bukan siapa-siapa nya. Lantas berhak apa kau mengatur ku," balas Jihoon masih dengan setenang tadi.

Mendengar jawaban dari Jihoon. Tentu saja Heeseung langsung bungkam, ada benar nya juga.

Heeseung tertawa sinis, "sombong banget lo," ucap nya. Tapi, tiba-tiba Heeseung mendekat pada Jihoon dan langsung memukul pipi Jihoon dengan kuat bahkan tubuh Jihoon sampai terhuyung beberapa langkah ke belakang.

Saking kuat nya pukulan Heeseung itu, sudut bibir Jihoon langsung lebam dan berdarah, Jihoon menyeka darah nya. Lalu, menatap Heeseung dengan tatapan tajam.

Nafas Heeseung memburu, begitu juga Jihoon.

"Sebenarnya saya tidak suka membuang-buang waktu hanya untuk meladeni manusia seperti mu, tapi seperti nya saya harus buat kamu jengah." geram Jihoon.

"Halah, jangan banyak bacot lo!" tantang Heeseung.

Setelah itu, adu jotos pun tak terelakan lagi. Jihoon melawan tujuh orang sekaligus hanya dengan dirinya yang seorang diri.

















Hyuna menatap ke arah luar dari balkon nya, dia tidak menapati mobil Jihoon di sana. Jihoon ke kantor lagi?

Tiba-tiba hp nya bergetar dan menandakan ada pesan masuk. Tapi.

Jaehyuk, saya membutuhkan bantuan mu. Saya di keroyok oleh anak-anak nakal itu lagi. Saya ada di jalan ××××.

Mata Hyuna melebar melihat nya, seperti Jihoon salah kirim. Makanya disana tertera nama Jaehyuk.

Tidak banyak basa-basi, Hyuna langsung mengambil jaket dan segera bergegas pergi.

Hyuna langsung keluar dari rumah nya.

"Kita pergi ke ××××, Jihoon lagi di keroyok disana," ucap Hyuna to the poin pada Junkyu dan Jaehyuk. Tanpa banyak bicara, mereka segera pergi ke tempat itu.











Di tempat itu.

Jihoon benar-benar kewalahan, walaupun Jihoon benar-benar Bodyguard terlatih, tapi bukan berarti dia kuat jika di keroyok begini. Apalagi salah satu dari teman nya Heeseung membawa senjata.

Jihoon sudah meringkuk di tanah, ketika bahu nya di gores oleh senjata berupa pisau itu. Tak sampai disana mereka juga terus menginjak-injak tubuh Jihoon, Jihoon sesekali meringis karena menahan sakit.

Mereka berhenti sebentar. "Ternyata lo lemah banget ya, gini doang padahal," sindir Heeseung yang sekarang kaki Heeseung ada di atas punggung Jihoon.

Jihoon langsung saja menarik kaki Heeseung setelah dia membalikan badan nya, Jihoon langsung membanting tubuh Heeseung ke tanah. Namun, saat Jihoon akan memukuli wajah Heeseung.

Jay dan Sunghoon langsung menarik tubuh Jihoon, di tahan nya tubuh Jihoon di kedua sisi nya. Dan salah satu dari mereka langsung melayangkan pukulan bertubi-tubi pada perutnya Jihoon, Jihoon juga beberapa kali batuk.

Tubuh Jihoon benar-benar sudah tidak berdaya lagi, seluruh tubuh nya sakit, luka di bahu nya juga mengeluarkan darah dan itu terasa sangat perih. Wajah nya lebam-lebam, mungkin bisa seluruh tubuh nya juga memar.

Tiba-tiba saja, tubuh Jay limbung ke depan ketika Hyuna datang dan langsung menendang kuat kepala Jay bahkan sampai darah dari lubang hidung juga telinga Jay keluar akibat kuat nya tendangan kaki Hyuna yang berbalut sepatu itu.

"BAJINGAN LO SEMUA, BERANI NYA MAIN KEROYOKAN!" murka Hyuna dengan emosi menggebu-gebu.

Hyuna langsung menarik kerah baju Sunghoon dan memukul laki-laki itu dengan brutal.

Belum apa-apa, mereka langsung pergi pontang-panting meninggalkan Hyuna dan beberapa orang yang tadi dia ajak nya.

"SIALAN LO, CEMEN LO PADA! LAWAN GUE KALO BERANI, BEDEBAH SINTING, MANUSIA-MANUSIA SIALAN!!" seru Hyuna masih emosi menggebu-gebu.

Bahkan Hyuna hendak menyusul mereka kalau saja Jihoon tidak menahan nya.

"AWAS AJA LO ANYING, KALO KETEMU. GUE MUSNAHIN KALIAN SEMUA!" teriak Hyuna lagi.

"Hyuna, Hyuna. Sudah, jangan berteriak seperti itu," ucap tenang Jihoon menahan tangan Hyuna.

Hyuna membalikan tubuh nya, Hyuna menetralkan nafas nya terlebih dulu.

"Tangan kamu terluka?" tanya Jihoon meraih tangan Hyuna.

Hyuna menepis nya. "Gak usah peduli sama gue, lo lebih luka. Muka lo lebam-lebam gini, bahu lo juga berdarah. Ayo pulang," ajak Hyuna langsung membantu Jihoon berjalan dan di bantu Junkyu di satu sisi lain nya juga.

Tanpa di ketahui oleh Jihoon dan yang lain nya, mobil yang di kendarai Jaehyuk sudah tidak ada. Jaehyuk menyusul para pemotor itu.

Jihoon masuk ke mobil dan mobil nya akan di kendarai oleh Junkyu.

Di dalam mobil itu, Jihoon menyandarkan tubuh nya di sandaran kursi sembari memejamkan matanya, nafasnya masih tak beraturan.

Hyuna melirik dan matanya langsung tertuju pada luka di bahu Jihoon yang masih mengeluarkan darah, seperti nya luka nya sangat dalam.

Hyuna lantas melepas jaket nya dan menutup bahu Jihoon dengan jaket nya itu, berusaha untuk memberhentikan darah yang keluar.

Jihoon meringis pelan seraya membuka matanya dan menatap Hyuna yang seperti nya sangat mencemaskan dirinya

Hyuna menoleh pada Junkyu. "Cepetan bisa gak sih bawa mobil nya," tegas Hyuna pada Junkyu. Hyuna tidak tega melihat Jihoon sekarang.

Junkyu mengangguk dan langsung menancap gas nya.

****
Ciat ciatt khawatir nih ceritanya🤸🏻🤸🏻

Bodyguard | JIHOON TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang