30 ; Meminta Izin

509 47 1
                                    

Seminggu kemudian, ujian sekolah sudah di lakukan dengan lancar. Tingga menunggu pembagian raport saja nanti.

Setelah jam pelajaran berakhir, Hyuna langsung berlari menuju Jihoon yang menunggu di parkiran mobil. Dengan wajah sumringah, Hyuna menghampiri laki-laki yang berstatus sebagai pacar nya itu.

"Mas!" panggil nya lalu melompat kecil dan membuat Jihoon tertawa kecil melihat nya.

"Jangan lari-lari begitu, bagaimana kalau kamu nanti jatuh," tegur Jihoon seraya mengusak rambut Hyuna gemas.

Hyuna cengengesan, "mas liat deh nilai ujian aku," kata Hyuna menunjukan kertas itu ke hadapan Jihoon.

Jihoon terbelak kaget serta ada rasa bangga, Hyuna sudah berubah bahkan nilai ujian nya juga sudah lumayan bagus dari sebelumnya.

Jihoon tersenyum ke arah Hyuna, "sangat bagus, sayang." Jihoon mengucapkan itu dan membuat Hyuna langsung salah tingkah.

Wajah Hyuna langsung terasa panas mendengar pujian itu, "terima kasih, ini juga berkat bantuan nya mas," tukas Hyuna lalu mengusap pipi nya yang masih terasa panas itu.

"Menggemaskan," ucap Jihoon gemas sembari mencubit pelan pipi Hyuna dan itu malah membuat Hyuna semakin gila rasanya.

"Udah, ayo pulang. Malu di liatin," Hyuna langsung masuk ke dalam mobil, padahal Jihoon tau kalau Hyuna malu karena dirinya.

Di dalam perjalanan pulang, Hyuna terus mengoceh bahkan Jihoon sampai stres sendiri karena Hyuna yang memang se cerewet itu. Tapi, untung saja Jihoon sayang.

"Oh ya, besok lusa di sekolah mau ngadain kemping. Aku boleh ikut gak?" tanya Hyuna melirik Jihoon sekilas lalu meluruskan pandangan nya lagi ke depan.

"Kemping kemana?"

"Gak tau, ada yang bilang ke hutan tapi ada yang bilang juga ke pantai gitu. Aku pengen ikut, soalnya sebelum nya aku belum pernah ikut kemping-kemping kayak gitu sebab gak pernah di izinin sama papa. Tapi, kan sekarang aku udah Sma dan bentar lagi lulus jadi aku pengen ikut," Hyuna berujar sembari memainkan jari tangannya.

Jihoon diam, Jihoon tau kalau bicara Hyuna sudah begini itu tandanya Hyuna sedang mencoba meminta izin pada Jihoon agar di izinkan pergi. Bukan nya Jihoon tidak akan mengizinkan Hyuna pergi, tapi kalau orangtua nya tidak mengizinkan mau bagaimana lagi. Jihoon tidak ada hak untuk melarang atau mengizinkan.

"Ini acaranya di adain sambil nunggu pembagian rapot," Hyuna masih lanjut.

Jihoon masih geming, Jihoon mengerti.

"Mas izinin aku?" nahkan, Jihoon menebak itu tadi.

Jihoon diam sembari memikirkan apa dia harus izinkan atau justru sebaliknya, Jihoon tau walaupun Hyuna gadis yang sedikit ceroboh. Tapi, Jihoon yakin Hyuna bisa menjaga dirinya sendiri saat sedang ada acara begitu lebih tepat nya. Namun, mendengar bahwa Hyuna tidak pernah mengikuti acara itu sebelum nya. Jihoon tidak yakin seratus persen.

Jihoon juga tau, Hyuna hanya berani minta izin padanya. Pada papa nya belum tentu.

"Kamu yakin?" tanya Jihoon memastikan.

Hyuna langsung mengangguk ribut, "yakin dong, aku janji bakal jaga diri nanti disana. Lagian ini gak cuman dari sekolah aku aja, banyak dari sekolah yang lain juga." Hyuna mulai melancarkan aksi bujuk membujuk nya.

"Emang berani?"

Hyuna berdecak sebal, "kenapa nanya itu, yang pasti aku yakin dan berani aku bukan cewek penakut kayak mas ya. Yang di ajak ke rumah hantu langsung teriak-teriak bahkan sebelum masuk ke dalam—"

Bodyguard | JIHOON TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang