Bab 8: Lengkap

79 10 2
                                    

BoBoiBoy © Monsta

Di Atas Bentala, di Bawah Bumantara © Roux Marlet

The author gained no material profit from this work of fiction.

BBBGLX S2 Canon: Baraju arc (isu 20)

#FallToberKEB

Hari Keempat Belas: Api

.

Bab 8: Lengkap

.

.

.

.

.

Hei, hei. Kenapa jadi begini?!

BoBoiBoy Blaze merasa ada yang salah, sungguh-sungguh salah, pada diri pecahan elemental di depan matanya. Kembarannya yang berwarna dominan biru—matanya, pakaiannya yang serupa parka, bahkan tangan kanannya yang sebening es—macam orang lain saja. Blaze bisa melihat sepercik api di mata biru itu.

"Apa kaubilang tadi?!" sembur si pecahan kuasa api.

"Hah. Kuasa lemah, pendengaran pun lemah," sahut si pecahan kuasa air dan es.

Satu kalimat dingin menusuk, cukup membuat urat nadi berdenyut di pelipis Blaze. Gelora amarah segera melanda, pikiran dibutakan dalam sekejap mata.

"Tumbukan Berapi!"

"Luncuran Ais!"

Pertempuran tak terelakkan. Planet Baraju bergetar.

"Ceracak Ais!"

"Lontaran Cakeram Berapi!"

"BoBoiBoy!" Suara-suara kecil nan lemah tak mencapai telinga kedua pecahan bernama sama itu.

"Semburan Berapi!"

"Meteor Ais!"

Blaze dan Ais sama-sama dilanda api kesumat. Efek amnesia dari terlalu lama berpecah, ditambah ego masing-masing yang makin membara seiring kompatibilitas elemen mereka dengan planet ini. Arumugam di sana, Mimi di situ, Jessica di sini ... dan siapa itu satu lagi makhluk yang serupa kol warna hijau? Ah, tak penting.

"OMBAK LAVA!"

"RUNTUHAN SALJU!"

Kedua pecahan elemen ini lupa diri, lupa segala masa lalu, lupa bahwa dahulu mereka lahir karena satu sama lain. Elemen api yang muncul karena stres dan elemen air yang menghadirkan ketenangan. Mana ingat juga mereka berdua pernah berjuang bersama, hanya berdua saja, ketika bahkan pecahan elemen yang sudah mereka anggap sebagai sosok ketua pun direnggut paksa oleh Retak'ka.

Dengan makin panasnya pertarungan, mereka lupa bahwa mereka berdualah yang pertama kali memunculkan kombinasi kekuatan yang lebih tinggi dan belum pernah terjadi: elemental fusion, yang akhirnya mengalahkan si penjahat besar dan membawa kembali lima pecahan elemen yang lain.

"Berhenti, BoBoiBoy!!! Kau mau membuat planet ini hancur?!"

Kawan mereka yang seorang lagi, Ah Meng ... ah, bukan. Namanya ... Fang? Dia datang di waktu yang tepat. Sebelum mereka berdua semakin kalap, dilalap kesumat.

"Lihat yang kalian buat! Pertengkaran kalian merusak sekitar dan membahayakan nyawa orang lain!"

Apakah ...?

Medan pertempuran luluh lantak, asap di mana-mana. Asap dari sisa berkas api, pun dari sublim hujan es. Blaze dan Ais saling pandang nanar. Mereka berdua sejatinya bagaikan api dan asap; tak terpisahkan satu sama lain. Untuk sejenak, kedua pecahan elemen yang sejatinya satu orang itu menunduk penuh sesal.

"Ingat pesan Kuputeri! Kau yang kawal kuasa dan emosi kau, bukan sebaliknya!"

"Maaf, Blaze ...."

"Sama, aku juga, Ais ...."

Pertengkaran berkepanjangan antara Bara dan Salju jauh lebih penting daripada sekadar membuktikan kuasa elemen siapa yang lebih hebat. Blaze dan Ais bersalaman, kembali ingat dan sadar bahwa kekontrasan mereka bukan untuk saling meniadakan melainkan saling melengkapi, dan mereka pun bercantum semula.

.

.

.

.

.

Catatan Penulis:

Roux selalu suka dinamika antara si api dan si air ini mwehehe

Terima kasih sudah membaca :)

[14 Oktober 2023]

Di Atas Bentala, di Bawah BumantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang