BoBoiBoy © Monsta
Di Atas Bentala, di Bawah Bumantara © Roux Marlet
The author gained no material profit from this work of fiction.
Canon, Gur'latan arc
#FallToberKEB
Hari Ketujuh Belas: Senyuman
Hari Kesembilan Belas: Mimpi
.
Bab 11: Adiwira
.
.
.
.
.
Mimpi adalah kunci untuk menaklukkan dunia.
Impian Putri Kira'na sesederhana kalimat itu. Dia ingin Gur'latan menaklukkan dunia; menguasai jagat raya, seluruh galaksi. Apa yang pernah dilakukan Retak'ka pada planet kediaman Kira'na, kampung halamannya, ayahnya—Komander Laskar Guruhan—rakyatnya, telah memantik satu mimpi besar. Kira'na akan menaungi seluruh galaksi di bawah kekaisaran Gur'latan, menjaga semuanya dengan aman sentosa.
Bersama Laskar Guruhan, dia tidak sendirian.
Dan, bersama kuasa Voltra, dia tak terkalahkan.
"Sambaran Voltra!"
Seharusnya impian Maharani Kira'na berjaya dengan sederhana. Direnggutnya kembali kuasa warisan neneknya itu dari seorang bocah asal planet Bumi yang sudah punya enam kuasa elemental lainnya. Berkurang satu elemen saja harusnya tak masalah bagi BoBoiBoy. Bocah itu bahkan bisa membuat kuasa baru dari gabungan dua kuasa.
"BoBoiBoy Glacier!"
Sewaktu menyaksikan BoBoiBoy Halilintar menebas robot Satriantar sebelum ini, Kira'na seolah kembali melihat sendiri Retak'ka menumbangkan Kul'dar, ayahnya tercinta. Merebut kuasa Voltra yang sejak semula sudah merupakan haknya tidak menyelesaikan masalah. Kuasa elemental bocah itu masih ada enam lagi dan itu akan sangat berbahaya bagi impian Kira'na yang berharga!
"Sambaran Voltra Maksima!"
Bagaimana bisa TAPOPS membiarkan bocah seberbahaya ini berkeliaran dengan bebas? Organisasi itu memang sebaiknya dibubarkan saja. Mereka menyebut BoBoiBoy itu adiwira, superhero? Lihat nanti kalau si bocah sudah dibutakan kuasanya yang hebat-hebat itu! Bahkan ada satu lagi yang dicapainya ke tahap tiga!
"Sambaran Mega Voltra!"
"Bahaya!" BoBoiBoy Rimba menarik Fang menjauh menggunakan akar menjalarnya.
"Dia sudah hilang kendali!" pekik seseorang.
"ARRRRRGHHH!!!" Kira'na menjerit nyaring ketika kuasa beraliran listrik yang demikian hebat justru menguasai dirinya.
"Berhenti!" seru BoBoiBoy berbaju serbahijau, berusaha meraihnya dengan akar menjalar .... Kemudian ada bunyi ledakan, lalu semuanya gelap.
"Apa menjadi seorang adiwira adalah impianku?"
Suara itu ...?
Kira'na melihat BoBoiBoy duduk di depannya, tersenyum manis.
"Waktu aku kecil, aku mengagumi ayahku yang seorang adiwira. Aku juga ingin jadi sepertinya! Seperti superhero di film-film itu! Lalu, ternyata aku pun mendapat kuasa. Tapi ... sesungguhnya, awalnya aku hanya membayangkan diriku bisa membuat orang lain tersenyum dengan apa yang aku sanggup lakukan. Cukup dengan membuat orang tersenyum."
"Tersenyum?" ulang Kira'na keheranan.
"Ya. Senyuman timbul dari rasa cinta kepada hidup."
"Apa maksudmu?"
"Tetap saling menjaga dan melindungi. Meski hidup kadang tidak adil."
Kira'na kembali teringat mendiang ayahnya dan termenung. "Ayahku tersenyum saat dia meninggal."
"Beliau yakin kau sanggup meneruskan apa yang selama ini dilindunginya." BoBoiBoy masih tersenyum. "Lagipula, kita hanya bisa memberikan apa yang kita punya, bukan?"
Sang Maharani tak akan melupakan dialog singkatnya dengan BoBoiBoy. Senyuman itu telah menyelamatkan Kira'na.
.
.
.
.
.
Catatan Penulis:
Terinspirasi dari lagu Laskar Pelangi oleh Nidji!
Terima kasih sudah membaca :)
[19 Oktober 2023]
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Atas Bentala, di Bawah Bumantara
FanfictionDi atas bumi yang sama, di bawah langit yang sama, kita bergandengan dan saling menjaga. Kumpulan drabble BoBoiBoy berlatar Canon dan Alternate Reality. Untuk event FallTober KEB 2023.