Di Atas Bentala, di Bawah Bumantara

Bab 16: Wasiat

BoBoiBoy © Monsta

Di Atas Bentala, di Bawah Bumantara © Roux Marlet

The author gained no material profit from this work of fiction.

Alternate Reality, Friendship

#FallToberKEB

Hari Kedua Puluh Delapan: Cinta

Hari Kedua Puluh Sembilan: Warna

Hari Ketiga Puluh: Pesan

.

Bab 16: Wasiat

.

.

.

.

.

"Bola Kuasa Adu Du? Namaku Ochobot, lah!"

Pertemuan mereka yang pertama, sudah bertahun silam. Ochobot tidak punya memori apa pun sebelum dirinya terbangun dalam ruangan luas berdinding besi dan makhluk pertama yang dilihatnya adalah sosok kecil bertopi oranye yang tengah berlari.

Hari itu pun telah cukup jauh berlalu dan Ochobot belum pernah merasa setakut hari ini sejauh memorinya yang tersimpan sampai dengan pertemuan pertama yang itu.

"Haaaaaaaaaa!!! Apa yang kamu perbuat padaku?"

Ochobot berada di dalam Probey Jet, bagian belakangnya sedang dibuka oleh Adu Du. Entah apa yang diperbuat alien kepala kotak itu, tapi Ochobot merasakan sesuatu yang asing tengah dipaksakan masuk ke dalam panel sistemnya dan membuatnya kesakitan.

"Aaaaaaaaa!!!" Pekikan si power sphera menggema dalam kabin kecil itu.

"Lepaskan Ochobot!"

Suara itu kembali lagi. BoBoiBoy Taufan ada di luar untuk menolongnya. Berikutnya, dunia terasa seperti berputar bagi Ochobot yang tidak tahu bahwa Probey Jet memang berputar-putar di udara akibat serangan teman-temannya.

.

"Prototipe yang sempurna ...."

"Mari kita upgrade lagi."

Sosok-sosok yang familier, semuanya berkepala kotak, ada dalam rekaman hitam-putih.

"Hei. Cathode-Ray Tube sudah ketinggalan zaman."

Berikutnya, rekaman itu menjadi warna-warni. Ochobot bisa melihat para makhluk berkepala kotak itu seluruhnya berwarna hijau.

Hijau? Dari mana dia mengetahui kata itu?

Sistemnya yang berkata demikian.

"Generasi pertama, Klamkabot! Penuh kuasa, tapi kelewat besar ukurannya."

"Mari kita ciptakan generasi kedua yang lebih kecil."

Lebih banyak warna selain hijau. Merah, biru, kuning. Bentuk-bentuk bulat untuk mewadahi kuasa-kuasa yang besar. Generasi ketiga, keempat, dan seterusnya, dan Ochobot masih tetap ada di sudut ruangan yang sama. Meskipun, sekitarnya jadi tampak lebih penuh dan berwarna. Berkali-kali, satu-dua atau lebih panel logam dari tubuhnya dilepas, lalu disambung lagi. Seringnya partisi yang ditempelkan kembali jadi lebih ringan daripada berat—dari mana pula dia belajar tentang beban kalau bukan dari kecerdasan buatan yang dicangkok dalam sistemnya?

Sampai suatu ketika, Ochobot diambil dari tempatnya bertengger.

"Inilah power sphera generasi kedelapan, yang bisa menampung sampai dengan delapan jenis kuasa yang berbeda!"