Bab 1: Pembelajar Seumur Hidup

263 24 7
                                    

BoBoiBoy © Monsta

Di Atas Bentala, di Bawah Bumantara © Roux Marlet

The author gained no material profit from this work of fiction.

Canon, Friendship, School Life, Culinary

#FallToberKEB

Hari Pertama: Sekolah

Bab 1: Pembelajar Seumur Hidup

.

.

.

.

.

Siang itu panas terik, namun lima sosok yang duduk mengelilingi meja bundar itu terlipur oleh masing-masing satu gelas es cokelat khas Kokotiam Tok Aba.

"Yaaah, sudah waktunya libur sekolah," gumam Yaya murung.

"Iya, lho! Saya sedih, ma," timpal Ying, ikut cemberut.

Gopal, anak lelaki Kumaran, menoleh cepat mendengar keluh-kesah dua gadis teman sekelasnya.

"Dey! Kalian ini. Akhirnya libur sekolah!!!"

Sorakan Gopal dibalas kekehan oleh BoBoiBoy.

"Hehehe. Terbaik~"

"Seperti biasa, lah. Ada dua kubu di sini," seloroh Fang yang sepasang netranya sibuk menekuni layar gawai. Tampak gambar-gambar diagram dan tulisan yang padat di layar digital itu, sepertinya laporan misi.

"Dey, Fang. Kau juga! Kita ini sudah diberi libur oleh Komander Koko Ci, jadi nikmatilah!"

"Hmmph. Aku, 'kan, masih punya tugas dari abangku," balas Fang yang masih serius. "Lagipula, sekolah di Bumi itu hanya satu dari sekian banyak tugas dari Kapten Kaizo."

"Oooh, jadi, Fang juga sekolah di Bumi meski bukan penduduk planet Bumi?" Sesosok alien berwarna hijau muncul dari balik kedai. Selain Ochobot, Qually juga kadang-kadang diperbantukan di Kokotiam ketika tim mereka sedang bebas misi.

"Iya, Qually. 'Kan, jadi membuat penduduk asli Bumi tersaingi secara akademis. Ya, 'kan, BoBoiBoy?" celetuk Gopal asal.

"Err ... tapi, Yaya dan Ying peringkatnya masih di atasnya Fang, 'kan?" BoBoiBoy berkelit, berusaha tak memihak siapa pun. Fang sudah mendaratkan lirikan maut pada si pemuda India.

"Jadi, alien sekolah di Bumi itu diperbolehkan, ya?" Qually sudah bertanya lagi dengan mata berbinar, membuat BoBoiBoy lega karena Fang lebih memilih menanggapi Qually daripada bertengkar dengan Gopal. Diam-diam, BoBoiBoy melempar pandang memperingatkan pada kawan gempalnya itu.

"Tentu saja boleh. Asal bisa lulus seleksi masuknya saja," sahut Fang sambil membetulkan letak kacamata.

"Dey, Qually. Jangan bilang kau juga tertarik ikut sekolah di Bumi?" Gopal bertanya dengan dahi berkerut.

"Ehh ... itu ...." Sang juru masak TAPOPS memainkan jemarinya. "A-aku lihat di Malaysia banyak sekolah kuliner. Aku jadi ingin mencoba sekolah di salah satunya."

"Wow!" Ying tampak terkesima.

"Keinginan yang bagus, Qually!" puji Yaya.

"Sekolah kuliner ...?" gumam BoBoiBoy sambil bertopang dagu. "Aku tahu! Sepertinya aku pernah lihat beberapa di Kuala Lumpur!"

"Kita bisa cari informasi di internet," timpal Fang yang segera berselancar dengan gawai di tangannya.

"Qually ... bukannya kau sudah pernah lulus sekolah di planet asalmu dulu?" Gopal masih keheranan. "Dan, kau sudah punya buku resep dari Tuan Gaharum! Buat apa lagi sekolah kuliner di sini?!"

"Gopal, Gopal." Qually menepuk bahu kawannya sambil nyengir. "Sekolah boleh saja tamat. Tapi, yang namanya belajar, itu sepanjang hayat."

Gopal terkesiap keras, lalu tiba-tiba menangis. "Huhuhu. My BFF, Qually! Kau memang the best!"

Sepertinya sejak hari itulah Gopal tak pernah lagi merepet dan berkeluh-kesah soal sekolah.

.

.

.

.

.

Catatan Penulis:

Bentala artinya tanah/bumi, dan bumantara artinya angkasa/langit.

.

Selain event sebelah, Roux juga mau buat kumpulan drabble BoBoiBoy dengan latar mayoritas Canon atau Alternate Reality. Event Falltober diselenggarakan oleh KEB (Komunitas Edufiction BoBoiBoy) EdufictionBoBoiBoy. Terima kasih untuk prompt-nya! ^^

Terima kasih juga untukmu, yang sudah membaca!

[1 Oktober 2023]

Di Atas Bentala, di Bawah BumantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang