Bab 5: Sang Tuan

104 12 2
                                    

BoBoiBoy © Monsta

Di Atas Bentala, di Bawah Bumantara © Roux Marlet

The author gained no material profit from this work of fiction.

Canon, Friendship

(BBB Galaxy S2 issue 22 spoiler!)

#FallToberKEB

Hari Keenam: Daun

Hari Ketujuh: Persahabatan

Hari Kesembilan: Matahari

Bab 5: Sang Tuan

.

.

.

.

.

Dulu kita sahabat, teman begitu hangat ... mengalahkan sinar mentari ....

Tapi itu dulu. Dan, ternyata, sinar matahari itu justru yang mengalahkan persahabatan mereka.

Memang kalimat yang barusan hanya petikan sebuah lagu dari Planet Bumi yang pernah didengarnya. Hang Kasa melangkah perlahan-lahan, melayangkan pandang ke hamparan daun-daun hijau yang dipayungi sinar matahari di Planet Quabaq sambil terkenang masa lalu.

Retak'ka dahulu adalah sahabatnya; begitu erat dan hangat. Mereka sudah seperti saudara sendiri bagi satu sama lain yang hidup sebatang kara. Adalah dua buah power sphera yang menuntun Hang Kasa memperoleh kuasa Kristal dan Retak'ka mendapat kuasa Gamma. Memberi keduanya kekuatan untuk bertahan dan menanjak naik di terjalnya kehidupan ... sampai di titik tertentu, kuasa dari Gammabot yang teramat terang telah membutakan mata hati sahabat Hang Kasa.

Semua yang berlalu, biarkanlah berlalu, seperti hangatnya mentari ....

"Ochobot!" seru pemuda yang berjalan di sisi Hang Kasa, membuyarkan sang pendekar kristal dari lamunan masa lampau. Pemuda bertopi dinosaurus itu meraih ke depan dan mendekap sebuah robot bundar berwarna kuning-hitam yang tadinya terbang rendah di depannya.

"Ada apa, BoBoiBoy?" Hang Kasa bertanya.

"Sayapnya Ochobot seperti ada yang rusak, Tok. Terbangnya agak miring barusan." BoBoiBoy mengamat-amati si power sphera dengan hati-hati.

"Coba terbang sedikit lagi, Ochobot?" usul Hang Kasa.

"Baik, Tok." Ochobot melayang dari tangan BoBoiBoy sejenak. Terbangnya masih mantap tanpa limbung, tapi kepakan sayap kirinya memang kurang seimbang dengan yang sebelah lagi.

"Mungkin tadi, sayap Ochobot tersayat sesuatu di gua kristal," gumam BoBoiBoy yang menengadahkan kedua tangan, memberi isyarat bagi Ochobot untuk kembali pada sang tuan.

Hang Kasa menggeleng. Koreksi. Bukan sang tuan, tapi sang kawan.

"Maafkan aku, Ochobot. Aku belum bisa mengendalikan kuasa Beliung, hingga kamu jadi begini," ujar BoBoiBoy penuh penyesalan.

"Tak apa, BoBoiBoy! Suatu saat, kamu pasti bisa!" seru Ochobot riang. Tampaknya dia tidak keberatan luka sedikit pada sayap robotiknya.

BoBoiBoy tersenyum kecil dan mengusap-usap bagian kepala Ochobot dengan penuh kasih sayang.

"Betul, itu," imbuh Hang Kasa sembari ikut tersenyum. "Kita akan lanjutkan latihan kuasa tahap tiga nanti. Saat ini, kuasa daun-mu yang lebih membutuhkan perhatian."

Mata cokelat BoBoiBoy membola ketika melihat sebuah pohon raksasa di depan rumah Hang Kasa. "Pohon oakuat!!!"

"Benar sekali," sahut Hang Kasa.

"Dia sudah berbuah?!" BoBoiBoy tak bisa menahan antusiasme dalam suaranya yang nyaring. Di kejauhan, Qually telah melambaikan tangannya yang memegang sebentuk buah sebesar mangga di Bumi itu. Ada juga Papa Zola di dekatnya.

"Gaharum bilang, buah oakuat akan keluarkan segala kuasa terpendam dalam dirimu, BoBoiBoy," seloroh Hang Kasa selagi buah itu berpindah tangan kepada si pemuda. "Mungkin dengan cara ini saja kamu bisa belajar cara mengawalnya. Sudah, cepat dimakan."

Siang berganti malam, sembunyikan sinarnya (mentari). Hingga dia bersinar lagi ....

Hang Kasa menatap BoBoiBoy, juga Ochobot yang kembali terbang rendah di sisinya. Ada sinar yang berbeda dalam diri adiwira muda dari Bumi ini. Dia tak hanya punya kekuatan tujuh elemen.

Baginya, power sphera adalah sahabat, bukan sekadar alat.

Hang Kasa percaya, BoBoiBoy tidak akan menjadi seperti Retak'ka. Dia akan jadi lebih baik daripada dirinya maupun semua penguasa elemen yang pertama.

.

.

.

.

.

Catatan Penulis:

Roux mencuplik sedikit lirik lagu "Kepompong" oleh Sind3ntosca yang sempat tenar belasan tahun yang lalu itu (iya, saia tahu saia tua).

Selagi masih bisa nulis, Roux akan terus menulis! Meski harus gabungin 3 prompt sekaligus dalam satu cerita saking kepepetnya /plakk

Terima kasih sekali lagi karena sudah membaca :)

[10 Oktober 2023]

Di Atas Bentala, di Bawah BumantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang