Jergas berjalan lurus menuju ruangan Wakil Direktur Utama, tatapan tajam serta sikap yang dingin sudah menjadi hal biasa bagi semua karyawan.
Sampai tepat di depan pintu, Jergas dihadang oleh sekretarisnya membuat dia seketika berhenti.
"Ada yang ingin menemui anda, Tuan. Dia memaksa terus untuk menunggu di dalam walaupun sudah saya larang. Namanya Alexa." Jelas Nirma.
Bisa dipastikan jika si Wakil Direktur Utama tidak menyukai berita yang menyambanginya pagi ini.
"Sudah dari tadi?" Tanya Jergas yang langsung dijawab dengan anggukan oleh sang sekretaris.
Jergas mendengus kesal. Untuk apa lagi orang itu datang menemui dirinya? Dan hal menyebalkan apa lagi yang akan Ia dengar kali ini.
"Kamu tunggu di luar. Siapkan bahan untuk rapat, jika saya suruh masuk baru kamu masuk. Oke?"
Sekali lagi Jergas mempersiapkan diri dan mulai memasuki ruangan besar tempatnya bekerja.
"Hey, akhirnya datang juga." Sapa gadis dengan balutan dress mini yang sangat kencang melilit tubuhnya.
Jergas bahkan tidak nafsu sama sekali melihatnya.
"Mau apa kamu ke sini? Urusan kita sudah selesai sejak dua tahun yang lalu!" Ucap Jergas seraya duduk di hadapan Alexa.
"Eyy.. kita kan teman, memangnya tidak boleh saling mengunjungi?" Ucap Alexa yang tanpa tau malu membusungkan dada seperti berusaha menggoda.
Dua tahun lalu mereka sempat memiliki hubungan pertemanan karena berada di fakultas, jurusan serta kelas yang sama.
Dan tanpa Jergas tau, ternyata teman yang sudah Ia percayai justru memiliki perasaan yang lebih dari sekedar teman padanya.
Di acara angkatan, Alexa menjebak Jergas dengan minuman yang diberi obat perangsang dosis tinggi. Sampai Jergas berhasil di bawa ke kamar hotel.
Namun Jergas yang masih setengah sadar, untungnya, sempat memberontak dan segera menelfon kontak darurat di ponselnya.
Javas.
Lelaki yang lebih muda tentu selalu aktif meski di malam hari, terlebih memang Javas sedang menunggu Jergas yang berencana meminta dijemput.
Saat itu Javas langsung pergi ke hotel terdekat dari club yang disambangi sang kekasih dan kawan-kawan.
Javas membawa serta pihak keamanan hotel untuk menangkap Alexa sebagai tertuduh pelaku pelecehan.
Meski bisa dibilang tidak masuk akal pelecehan tetaplah pelecehan, terlebih ada bukti satu botol obat yang Alexa gunakan untuk menjebak Jergas.
Setelah itu mereka tidak pernah bertemu lagi. Alexa keluar dari kampus karena mendapatkan sangsi sosial.
Sedangkan Jergas mendapatkan trauma sampai dia harus terapi rutin selama setengah tahun.
Baru kali ini Jergas bertemu kembali dengan Alexa setelah dua tahun.
Berani juga rupanya.
"Teman? Sejak kapan kita berteman?"
Jergas menatap nyalang pada Alexa. "Saya tidak pernah memiliki teman yang licik dan suka menjebak seperti kamu." Ucapnya dengan lantang.
Emosinya seketika meluap apalagi ketika teringat dengan kejadian yang sangat memuakkan bertahun lalu.
"Lebih baik kamu pergi sekarang, atau mau saya usir kamu dengan cara saya sendiri?" Tantang Jergas.
"Kamu kenapa sih? Itu kan sudah kejadian yang lalu. Kenapa masih diungkit juga?"
"Kejadian di masa lalu yang menyangkut saya dan kamu adalah hal paling menjijikan bagi saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
TOTALLY YOURS | JAEMJEN
FanfictionTentang Jergas Tirta Yudha dan Javas Evan Kalandra, baca aja.