Follow + Vote dulu sebelum baca~
Sore hari sesuai janji Javas mengajak serta Jergas untuk berbelanja bulanan di Supermarket yang paling dekat dengan Apartemen mereka.
Javas sudah lebih segar setelah mandi, begitu juga dengan Jergas yang sudah siap setelah mengenakan hoodie hitam miliknya. Ah, milik Javas maksudnya.
Setelan mereka hampir sama, hanya saja Javas menggunakan zipper jacket dan celana jeans hitam.
Di mobil Jergas meluruskan kakinya ke atas paha Javas sesuai perintah si Leo. Jergas sih nurut saja, toh enak juga diusap-usap oleh Kekasihnya.
Sangat nyaman.
"Nanti jajannya dikontrol ya. Jangan berlebihan kaya kemarin, akhirnya banyak yang ga kamu suka terus kebuang." Ingat Javas.
Sekitar dua minggu yang lalu mereka belanja dan Jergas kalap memenuhi satu troli dengan banyak macam camilan.
Jergas membeli itu semua hanya karena rasa penasaran, bukan karena menyukainya. Jadi ketika dia kurang suka dia akan membuangnya tanpa Javas tau.
Sampah-sampah makanan memang selalu menumpuk di dapur sebelum diambil petugas, Javas pikir semua bungkus camilan itu sudah kosong.
Ternyata ketika tanpa sengaja Javas menyenggol bungkusan itu, isinya berhamburan keluar.
Masih penuh seperti baru dibuka.
Tentu saja Javas marah karena dia memang tidak menyukai orang yang suka membuang makanan. Di luar sana banyak orang yang untuk mendapatkan nasi saja kesulitan, maka ketika mereka bisa memilikinya, harus dihargai.
Jergas mengangguk patuh, dia tidak mau membuat Javas marah lagi terlebih dengan alasan yang sama. Takut didiamkan lagi, takut ditinggal lagi.
Sampai di Supermarket mereka segera mengantri untuk mengambil troli, sepertinya hari ini cukup ramai.
"Kita ke section sayur sama buah dulu, baru camilan ya." Ujar Javas seraya mendorong troli mengikuti Jergas.
Yang lebih tua menuntun ke tempat di mana sayuran, buah dan daging berada.
"Kamu pilih yang kamu suka dulu, nanti sisanya aku tambahin."
Bukan tanpa alasan Javas meminta Jergas memilih lebih dulu. Karena pada dasarnya lelaki itu kurang suka makan sayur, jadi setidaknya Ia makan apa yang bisa dia telan saja.
"Kamu mau dada ayam, kan? Biasanya buat sarapan atau dimakan sehabis gym." Tanya Jergas.
"Ambil dua kilo aja, sekalian paha sama sayap buat kamu. Aku mau pilih daging sama udang dulu."
Javas melipir ke arah kanan untuk membeli daging sapi dan udang. Tak berapa lama ada dua orang wanita yang datang mendekat ke arah si Leo dan mengajaknya bicara.
"Hai. Boleh kenalan?"
Javas menatap sangsi pada dua gadis aneh yang kini tengah menatap ke arahnya.
Iya, aneh.
"Saya sudah punya Tunangan, Mba." Balas Javas sekenanya.
Ternyata dua wanita itu masih tidak diam juga. "Tapi Tunangannya ga ikut, kan? Bisa lah tukeran nomor aja."
Dari sisi lain Jergas memutar bola matanya malas. Tidak dimana selalu saja ada yang genit pada Kekasihnya.
Dengan kesal Jergas menghampiri Javas kemudian berdiri di depan dua wanita yang menatapnya kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOTALLY YOURS | JAEMJEN
FanfictionTentang Jergas Tirta Yudha dan Javas Evan Kalandra, baca aja.