Reuni

372 33 3
                                    

"Javy, aku dapet undangan reuni SMA minggu depan. Kamu dapet juga ngga?" Tanya Jergas dengan mata yang sibuk mencari sesuatu.

Sejak lima belas menit yang lalu lelaki taurus itu tak beranjak sedikitpun dari hadapan lemari.

Entah apa yang dia cari. Bertanya tidak, memberi tau pun tidak juga. Jadi Javas hanya memperhatikan dari atas kasur.

"Haris kirim dari dua hari yang lalu, dia mau datang sama Mahesa katanya." Balas Javas.

Jergas mengangguk kemudian menoleh menatap pada yang lebih muda.

"Kamu ngga liat isi undangannya? Tema yang mereka buat gila banget deh tahun ini. Pasti Mahesa kesenengan." Ujar Jergas diselingi tawa geli.

Javas jadi penasaran, biasanya Jergas selalu jujur ketika memberi reaksi pada sesuatu.

"Apa memang?"

"21+, padahal cuma angka tapi artinya ga sesimpel itu. Grup circle aku sampe heboh."

Bukan tertawa karena kalimat Jergas, melainkan karena cara lelaki itu berbicara sangatlah lucu.

"Kamu kenapa ketawa?! Harusnya kaget mereka nyuruh pake kostum super hero yang ketat banget kayak lemper."

Javas sontak terdiam.

Kostum super hero?

Membayangkan Jergas menggunakan salah satunya, membuat si leo menggeleng tanpa sadar.

"Memangnya mau datang? Aku kurang suka sih kalo kamu pergi keluar pakai baju ga jelas kaya gitu."

"Mauuuuu!!! Aku udah janjian sama Mahesa sama Ravi juga. Kalau kamu ngga mau datang gapapa, kan aku punya banyak temen di sana."

Javas menatap sangsi pada punggung lebar sang kekasih.

Tidak menyangkal jika Jergas memang seseorang yang bersosial tinggi dan mudah berteman.

Berbeda dengan dirinya yang sangat pemilih karena berpikir jika sedikit teman tidak masalah daripada memiliki banyak namun suka membicarakan dari belakang.

Merepotkan.

Tetapi membayangkan tubuh atletis Jergas dibalut kain ketat mengkilap dan sudah pasti akan ditatap oleh banyak manusia kurang belaian.

Javas tidak bisa membiarkan itu terjadi.

Dia saja tidak pernah melihat lantas bagaimana bisa orang lain Ia izinkan untuk menikmati lekuk tubuh paling indah di dunia. Miliknya.

"Kalau aku larang kamu, gimana?"

"Kok gitu???? Aku ngga boleh ikut???"

"Dibilang aku gak suka tubuh kamu dilihat orang lain. Apalagi pakai kostum kaya gitu, kamu pikir ada berapa banyak yang bakal terpesona sama kamu?"

Mendengar kalimat panjang lebar dari Javas, Jergas lantas mendekati lelaki yang lebih muda.

"Kamu cemburu?? Padahal baru kemarin malem kamu liat aku gak pakai baju sama sekali, Javy."

Jergas duduk di pangkuan Javas, tangannya menangkup wajah serius sang kekasih hati agar mau menatapnya.

"Tadi pagi kamu masih liat aku ngga pakai baju, kan? Malah kamu yang pakein. Masih cemburu juga?"

Tidak ada perubahan apapun, Javas tetap dalam pendiriannya. Sejak mereka menjalin hubungan yang lebih daripada teman, Javas sudah banyak melarang pada Jergas.

Salah satunya tentang berpakaian.

Jika bukan dihadapannya Jergas tidak boleh menggunakan baju kurang bahan, baju yang membentuk tubuh, meskipun untuk renang jika bersama orang lain harus pakai yang menurutnya wajar.

TOTALLY YOURS | JAEMJENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang