Follow + Vote dulu sebelum baca~
Matahari sudah memancarkan cahaya sejak beberapa jam yang lalu, tetapi itu tidak membuat dua cucu Adam beranjak sedikitpun dari tempat ternyaman serta kain tebal yang membalut hangat keduanya.
Javas yang seharusnya sudah berada di kantor kini masih bergelung memeluk erat tubuh sang kekasih, Jergas.
Jika biasanya Jergas yang bangun lebih lambat, hari ini berbeda karena justru si Leo yang enggan membuka mata sama sekali. Jergas sudah mengeluh perihal perutnya yang kelaparan tetapi Javas tetap sibuk menjelajahi mimpi.
"Javy.. aku lapar banget. Kalau kamu ngga mau bangun lepasin dulu pelukannya." Kesal Jergas.
Bukannya apa. Kemarin mereka tidak jadi makan malam karena sibuk beradu peluh dan setelah kegiatan panas itu selesai mereka langsung tertidur.
Tanpa mandi, tanpa sempat memasang setidaknya satu helai kain untuk menutup tubuh polos mereka.
Jergas mendengus ketika melihat Javas masih tertidur sangat tenang tetapi lengannya sangat kuat mengunci pinggang.
"Javy!! Bangun dulu!!"
Si Taurus memukul punggung lebar sang kekasih kuat-kuat. Karena hanya itu yang bisa Ia gapai selagi lengan satunya tertekan di tengah pelukan.
"Sebentar, sayang.. sebentar lagi ya aku ngantuk banget ini." Balas Javas dengan suara serak khas bangun tidur.
Daripada bangun ternyata Javas memilih untuk melanjutkan tidur seraya mengeratkan dekapannya.
Jergas menghela nafas berat. Ada rasa kasihan karena Javas pasti kelelahan sebab permintaannya semalam.
Kemarin Jergas tidak datang ke kantor dan bisa tidur seharian sedangkan Javas pergi bekerja bahkan setelah permainan mereka di hari sebelumnya. Dan ketika pulang justru dia kembali meminta hal yang sama pada Javas.
Javas tidak pernah menolak jika Jergas meminta lebih dulu. Lelaki itu hanya akan menanggapi dan membantunya.
Maka dari itu Jergas memilih mengalah agar Javas bisa beristirahat setelah berkegiatan selama tiga hari penuh.
Jergas mendongak, memandangi wajah tenang Javas dengan bibir yang sedikit terbuka menghembuskan nafas pelan.
Lucunya, Javas setiap tidur selalu bernafas melalui mulut tetapi tidak mengorok. Hanya nafas teratur dan tidak berisik.
Rasanya ingin Jergas abadikan, tetapi apa daya dia tidak bisa bergerak sama sekali. Hah.. menyebalkan.
Karena bingung harus melakukan apa selain melamun, Jergas memilih untuk kembali tidur meski suara dari perutnya semakin sering terdengar dan memalukan.
Sekitar pukul satu siang Jergas kembali terbangun, tetapi kali ini dia merasa lega tanpa pelukan super erat seperti sebelumnya.
Apa Javas sudah mandi? Ke mana si Leo itu pergi?
Selagi Jergas mengumpulkan nyawa untuk yang kedua kalinya, pintu kamar terbuka menampilkan sesosok pria tampan tanpa atasan. Shirtless.
"Kamu udah bangun? Mandi dulu terus kita makan ya." Ucap Javas seraya mendekat ke arah Jergas.
Javas duduk di tepi ranjang ikut membalas tatap dari yang lebih tua. Matanya sangat lucu, tidak bulat tapi tidak sipit juga.
"Gendong." Pinta Jergas seraya merentangkan tangannya.
Si Leo tersenyum gemas, dengan sigap kedua lengannya memeluk pinggang Jergas kemudian dia bawa ke dalam gendongan koala.
Orang-orang pasti tidak akan percaya jika laki-laki dengan tubuh penuh otot seperti Jergas suka sekali digendong depan seperti ini. Sangat nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOTALLY YOURS | JAEMJEN
FanfictionTentang Jergas Tirta Yudha dan Javas Evan Kalandra, baca aja.