Hello guysss
Semoga sukaaaaaaaaaaaaaaaa hehehe✨✨✨
Sekelompok bunga-bunga dengan warna yang berbeda bermekaran liar di hutan. Kilauan warnanya memberikan energi memikat terhadap siapapun yang melihatnya. Kupu-kupu datang menghampiri, membentangkan belalainya pada bunga lalu menyedotnya seakan itu jus yang enak.
Keindahannya tidak berhenti disitu saja. Tidak jauh dari bunga bermekaran itu terdapat air terjun, suaranya membuat kehangatan di hutan dan juga airnya yang sebening kristal.
Sangat cantik bukan. Aubrey sangat senang telah menemukan tempat ini, tak segan ia langsung memberikannya nama dengan sebutan "Forest Sun" yang berarti matahari hutan. Sengaja diberikan unsur matahari karena warna bunga dan air sebening kristalnya berpadu memancarkan cahaya seperti matahari yang bersinar.
Entah dorongan apa yang membuat Aubrey berjalan hingga melewati perbatasan, mendapatkan keindahan yang mungkin disebut seperti "Surga Dunia". Ini kali kedua Aubrey mendatangi tempat itu dan langsung jatuh cinta ketika pertama kali melihatnya.
Aubrey membaringkan tubuh mungilnya pada rerumputan. Matanya ia pejamkan, menikmati suara air terjun dan harumnya bunga-bunga. Aubrey menggerai rambut panjangnya yang tebal, yang memiliki perpaduan warna light ash brown yang ia dapat sejak lahir. Itu merupakan gen dari ayahnya yang juga memiliki warna rambut sepertinya.
Aroma vanilla rambutnya menarik little bee mendekatinya. Berada di sini sendirian bukan hal menyeramkan bagi Aubrey. Sebaliknya, dia senang bisa menikmati betapa cantiknya forest sun yang membuat ia nyaman berlama-lama di dalam hutan.
Telingannya mendengar sesuatu yang mendekat. Tubuhnya bergerak untuk berdiri, Aubrey melihat sekitar untuk memastikan sumber suara itu. Digenggamnya setangkai kayu yang diambilnya dari bawah pohon untuk berjaga-jaga jika suara itu adalah hewan buas atau semacamnya.
Suaranya berasal dari balik semak-semak, Aubrey menajamnkan matanya mengamati semak itu hingga seorang lelaki keluar dengan memegang hewan kecil ditangannya. Mata mereka bertemu, lelaki yang memiliki mata elang dengan bola mata berwarna biru nampak kaget melihat Aubrey, apalagi dengan kayu ditangannya itu.
"Siapa kau?" Suara Aubrey
Tidak menjawab. Lelaki itu malah berjalan mendekati Aubrey ketika tepat di depan Aubrey, matanya menatap Aubrey sekilas lalu berjalan di samping Aubrey menuju pada sekelompok bunga-bunga dan menaruh hewan yang ada ditangannya tadi, membiarkan hewan itu memetik bunga dan memakannya.
Aubrey menatap heran dengan lelaki itu yang sedang melihat hewan yang berbentuk bulat, pendek seperti kelinci namun yang membedakannya hewan itu terlihat sangat kecil dan telinganya bulat.
"Sedang apa tuan putri berkeliaran di hutan sendiri" Ujar lelaki itu tanpa menatap Aubrey.
"Siapa kau, mengapa kau memanggilku tuan putri," Sahut Aubrey.
"Melihat dari penampilanmu sudah pasti kamu berasal dari kerajaan" Jawabnya lagi santai
Aubrey mengamati penampilannya sendiri sekilas memang penampilannya menunjukkan dia seperti seorang putri kerajaan dengan aksesoris yang bertengker di leher dan telingannya.
"Siapa kau? Sedang apa kamu di forest sun." Tanya Aubrey lagi dengan nada yang berbeda.
"Forest sun" Gumam lelaki itu "Sejak kapan hutan ini mempunyai nama" Lanjutnya.
Lelaki itu yang tadinya membelakangi Aubrey menoleh, kakinya membawanya mendekati Aubrey hingga jarak yang mereka punya tersisa satu meter. Seketika Aubrey terhiung mundur ke belakang berusaha untuk menjauh dari pria yang ada di depannya.