Hello guys
Semoga sukaaaaaaaaa hehehe✨✨✨
Aubrey mengadahkan kedua tangannya pada api kecil didepannya. Tubuhnya menghangat dengan adanya api itu. Saat ini ia sedang duduk bersama seorang lelaki yang Aubrey sendiri tidak ingin bertemu dengannya, namun ia malah terjebak oleh keadaan yang dibuatnya sendiri.
Masih berada di hutan tepatnya di forest sun. Tak ada suara antara keduanya, sedari tadi Aubrey hanya melihat El mengumpulkan kayu-kayu kering dari bawah pohon untuk dibakarnya. Karena melihat pakaian Aubrey yang basah sehabis bermain-main dibawah air terjun tadi lelaki itu mengatakan akan membantu Aubrey mengeringkan pakaiannya agar tidak masuk angin, begitu ucapan yang di lontarkannya tadi pada Aubrey. Aubrey hanya mengikuti arahan El untuk duduk di sebuah dahan kayu besar yang terbaring.
"Sepertinya kau sangat suka bermain dibawah air terjun" Suara El yang duduk di sebelah Aubrey dengan tangannya yang terus menambahkan kayu kering pada api agar api itu tidak mati.
Tentu saja tidak Aubrey juga baru merasakan air terjun itu hari ini.
"Tidak. Aku baru mencobanya hari ini" Balasnya hati-hati ia takut akan ucapan yang keluar dari mulutnya terdengar tidak sopan kepada Kaisarnya itu.
"Apa kau sedang banyak masalah?" Aubrey tidak tahu ingin menjawab apa sebenarnya ia hanya ingin melegakkan badan-badannya saja dibawah air terjun namun kepada Kaisar El menebaknya sejauh itu. Aubrey tidak merasa memiliki masalah ia hanya merasa sangat sedih saja hari ini.
"Tentu saja tidak"
"Jawabanmu terdengar kalau kau mempunyai masalah"
Aubrey mengulum bibirnya. Setaunya Kaisar mereka adalah orang yang irit untuk mengeluarkan suara tetapi kenapa kali ini Kaisar mereka terlihat sangat banyak bicara dan sedikit menyebalkan. Tetap saja Aubrey harus menjawabnya dengan sopan.
"Aku hanya sedikit merasa sedih hari ini" Aubrey memilih untuk jujur saja agar Kaisar El tidak mengiranya memiliki banyak masalah.
Tak ada balasan dari lelaki itu Aubrey juga ikut diam karenanya.
Mata biru elang lelaki itu terdapat pancaran api kecil yang didepannya. El menghiraukan jawaban Aubrey padahal jawaban itu adalah pertanyaan yang dilontarkannya tadi.
Kurang lebih sepuluh detik lamanya tanpa ada suara yang dikeluarkan El tiba-tiba saja ia mengadah tangannya pada api itu mengikuti gerakkan Aubrey tadi. Yang membuat Aubrey sedikit canggung adalah tangan lelaki itu kemudian menaruhnya pada pergelangan kedua tangan Aubrey. Lelaki itu dengan santai menghangatkan tangan Aubrey berbeda dengan Aubrey tubuhnya menegang, matanya fokus melihat wajah yang begitu dekat dengannya itu.
Tampan
Tak ada kedipan dimata Aubrey, ia asik menikmati wajah Kaisarnya itu yang entah kenapa terlihat sangat tampan dan sempurna ketika melihatnya secara dekat seperti ini. Jantungnya pun berdebar sangat kencang dari tadi namun ia menghiraukannya.
Ehemm..
"Sudah puas menikmati wajah tampanku ini" Suaranya.
Aubrey mengalihkan wajahnya kemudian ketika kepergok oleh orangnya. Pipinya yang hangat seakan bertambah panas akibat ulahnya barusan.
"Maaf aku memegang tangangamu tadi. Aku hanya membantumu menghangatkan tanganmu karena api akan segera mati" Ujarnya.
"Tidak perlu minta maaf Kaisar. Terimakasih untuk itu"
El sedikit terkejut dengan ucapan Aubrey barusan. Karena memanggilnya dengan sebutan Kaisar.
"Kau memanggilku Kaisar?" Beonya.
"Tentu saja kau adalah Kaisar kami. Aku juga akan minta maaf kali ini karena sudah lancang memanggilmu tanpa menyebutkan Kaisar diawalannya" Tuturnya.
"Aku tidak mempermasalahkannya. Aku mengerti karena kau baru mengetahuinya pada malam itu" Balasnya "Bahkan kau juga boleh memanggil namaku saja seperti pertama kali kita bertemu".
"Itu terdengar tidak sopan. Kau adalah seorang Kaisar semua orang mengagungkan namamu tentu saja aku juga harus melakukan itu" Sahut Aubrey.
"Lalu apakah kau tidak takut berada dekat denganku seperti sekarang ini?" El berucap serius tendengar dari ucapannya barusan.
Aubrey menoleh heran "Apa kau eh mm maksudku Kaisar El akan memakanku sehingga aku harus takut"
El tertawa kecil mendengar ucapan Aubrey.
"Aku manusia tentu saja aku tidak akan memakan sesama manusia"
Aubrey baru melihat El bisa tertawa untuk pertama kali. Biasanya lelaki itu hanya tersenyum kecil saja dan itu juga tidak berlangsung lama.
"Tetap saja kau harus takut padaku karena semua orang tidak ada yang berani mendekatiku apalagi duduk bersamaku seperti ini. Bukankah kau harus seperti mereka tidak mendekati Kaisar tanpa ada alasan tertentu" Aubrey terdiam. Lelaki didepannya benar-benar suka membuat orang didekatnya gugup karena keseriusan diwajahnya itu.
Aubrey menetralkan kegugupannya.
"Tentu saja aku harus takut pada Kaisar. Tetapi mengapa aku harus menjauhi Kaisar kami. Bukankah Kaisar El adalah pemimpin kami lalu kenapa harus dijauhi"
"Karena semua orang seperti itu menjauhiku"
"Mungkin mereka mempunyai alasan menjauhi Kaisar"
✨✨✨
Bagaimana dengan part el dan aubrey? Komen ya jangan lupa vote juga 😁
.
.
.
.
.
.
.Maaciw yang udah baca lope sekebon ❤