Hello guyss
Semoga sukaaaaaaaaaa hehehe✨✨✨
Aubrey terdiam memperhatikan istana kaca di depannya. Benar-benar sangat cantik. Dirinya yang biasa melihat pohon dan bunga-bunga kali ini hanya ada awan dan langit yang begitu dekat dengannya sangat dekat bahkan awannya bisa dipegangnya.
Halamannya sangatlah cantik semua tanaman dan bungannya mengkilat seperti Kristal. Yang membuat Aubrey terkagum-kagum adalah istana kacanya itu, ia tidak sabar memasukinya dan melihat isi didalamnya seperti apa.
Tiga wanita yang turun dari langit tadi adalah bangsa peri. Aubrey sendiri sedang berada di kediaman bangsa peri itu dan itu semua karena Aubrey penasaran apa maksud mereka yang mengetahui tentang ibunya. Awalnya ia takut mengikuti mereka namun ucapan mereka mengenai kehidupan ibunya sebelumnya membuatnya terpaksa mengikuti tiga orang wanita itu kesini dengan menggunakan portal mereka tadi.
Aubrey berjalan mendekati istana dan mamasukinya. Jika diluar banyak tanaman seperti kristal, didalam justru jauh lebih indah dan sangat cantik, semu benda terbuat dari kaca tentu saja terlihat seperti kristal yang mengkilat. Aubrey merasa berbeda sendiri ketika berada di dalam istana itu. Semua orang didalamnya tidak memakai kaki mereka untuk berjalan melainkan menggunakan sayap yang mereka miliki.
Bahkan tiga peri tadi sudah membentangkan sayap mereka juga dan mulai untuk terbang bersama peri lainnya. Mata Aubrey melihat semua peri-peri didepannya bukan cuman wanita ada juga laki-laki diantara mereka. Sayap mereka berbeda-beda, itu yang membuat mereka terlihat sangat indah.
Warna dari cahaya sayap mereka sangat berkilau menambah keanggunan bangsa peri itu.
Mata Aubrey sedikit melotot ketika seorang anak kecil terbang kearahnya. Perasaan dirinya tidak melihat anak kecil tadi tapi kenapa sekarang ada, bahkan peri kecil itu berada tepat didepannya. Sayap dibelakangnya terkatup ketika kaki peri kecil itu menghampiri Aubrey.
Aubrey terdiam menatapnya. Ia tidak pernah berbicara dengan anak kecil di bumi tetapi sekarang dirinya malah berhadapan dengan anak kecil dari bangsa peri ini.
"Aku baru melihatmu pertama kali disini. Apa kau berasal dari bangsa lain" Ujarnya pada Aubrey.
Peri kecil didepannya ini sangat cantik rambutnya berwarna jingga dan matanya berwarna biru langit. Tingginya hanya sebatas pinggang Aubrey.
"A aku dari bumi" Jawab Aubrey dengan senyum kikuk.
"Wah. Apa kau manusia?" Suara lagi peri kecil itu matanya sedikit berbinar dan kaget.
"Iya"
"Aku pernah mendengar tentang manusia dari ibuku" Ucapnya "Ibuku bilang manusia adalah makhluk yang baik" Tuturnya polos.
Mulut Aubrey tertutup rapat. Apa yang harus ia jawab. Manusia tidak semuanya baik baginya. Mereka adalah makhluk yang tidak puas dan serakah.
Peri kecil itu berjalan memutari Aubrey seperti sedang mencari sesuatu.
"Dimana sayapmu. Apa kau tidak memiliki sayap?"
Sungguh peri kecil satu ini sangat cerewet. Aubrey sering mendengar kalau anak kecil selalu mempunyai rasa ingin tahu dan ternyata itu benar, seperti sekarang ini.
"Manusia tidak memiliki sayap. Apa ibumu tidak memberitahumu" Balas Aubrey dengan sedikit pertanyaan dilayangkannya pada peri kecil yang suka bertanya didepannya ini.
"Tidak, ibuku tidak memberitahuku"
"Sekarang aku sudah memberitahumu" Senyum Aubrey "Lalu siapa namamu?"
"Aku Violene, peri matahari. Tetapi aku belum memiliki kekuatan itu sekarang sampai aku berumur dua puluh tahun baru aku bisa memilikinya." Sahutnya.
"Tetapi kau bisa terbang menggunakan sayapmu"
"Tentu saja aku memiliki sayap ini dari lahir"
Melihat caranya menggunakan sayapnya tadi membuat Aubrey percaya dengan ucapnnya. Tubuhnya kecil tetapi peri kecil yang bernama Violene didepannya ini sudah pandai menggerakkan sayapnya untuk terbang bebas.
Apakah semua peri disini begitu memiliki kekuatan ketika mereka berusia dua puluh tahun. Aubrey juga tidak melihat gambar mengkilat berbentuk matahari diwajah Violene.
"Aku belum tahu namamu" Tanya Violene.
Violene memiliki umur sekitar lima tahun tetapi ia sudah pandai berbicara dengan sangat lancar.
"Aku Aubrey" Balas Aubrey
"Kenapa kau bisa datang kesini. Apa kau ingin meminta sayap pada ratu kami" Sangat polos. Jawabannya membuat Aubrey sedikit tertawa mendengarnya.
"Tetapi sepertinya itu tidak mungkin. Karena kami memiliki sayap sejak lahir" Lanjutnya lagi serius.
Aubrey benar-benar dibuat ketawa oleh peri kecil itu. Jawabannya yang polos membuatnya terlihat sangat imut.
✨✨✨
Komen dong untuk part ini? Jangan lupa vote juga 😁
.
.
.
.
.
.
.Maaciw yang udah baca lope sekebon ❤