Hello guyss
Semoga sukaaaaaaaaaa hehehe✨✨✨
Sudah seminggu setelah kejadian Aubrey dan El bertemu dengan lelaki yang bernama Andrean itu. Seminggu itu pula Aubrey tidak pernah keluar dari istana, waktunya hanya ia habiskan dengan pedangnya itu. Namun ia juga menjadi banyak bertanya pada ayahnya tentang Kerajaan Naverland.
Aubrey ingin mencari tahu tentang siapa lelaki yang bersikap angkuh dan tidak sopan kepada Kaisar mereka itu. Sekarang ini Aubrey sedang bersama ayahnya berlatih pedang di ruangan yang selalu menjadi tempatnya berlatih itu. Kali ini ia tidak berlatih sendirian, ayahnya juga berlatih pedang dengan alasan ingin melihat sampai mana Aubrey berlatih pedang. Dengan ayahnya sebagai lawannya sekarang ini.
Baik Aubrey maupun ayahnya sudah mengancang-gancang gerakan tangan dan kakinya. Aubrey sedikit memajukan kakinya mendekati ayahnya lalu membentangkan pedang kebanggaannya pada lawannya itu yang merupakan ayahnya sendiri namun dengan gesit ayahnya menahan pukulan pedang yang Aubrey berikan.
Menariknya kembali pedangnya itu kini Aubrey berputar seakan mencari lowongan yang memungkinkan dia untuk melawan. Putaran terakhir hingga ayahnya lah yang lebih dulu menggerakkan pedang kearah Aubrey hingga suara pedang yang berbunyi terus seperti tak ada yang mau mengalah, suara pedang itu terus terdengar Aubrey tidak ingin lengah dari pukulan pedang yang diberikan ayahnya, ia juga membalas dengan pukulan pedangnya.
Tentu saja latihan pedang kali ini dimenangkan oleh Aubrey. Entah ayahnya yang mengalah padanya itu Aubrey tidak tahu.
"Ternyata latihan pedangmu meningkat Aubrey. Bahkan kau bisa mengalahkan ayah" Ujar ayah Aubrey yang sedang mengatur hembusan nafasnya itu. Umurnya yang sekarang membuatnya mudah capek jika melakukan apapun yang menyangkut dengan fisiknya berbeda ketika dirinya masih muda.
Mungkin ini karena putrinya yang semakin hari semakin gesit dalam belajar pedang sehingga ia sendiri dikalahkan oleh putrinya itu.
"Terimakasih ayah. Namun ayah juga masih pandai memegang pedang" Balasnya dan tersenyum memberikan ayahnya minuman yang disediakan maid Litta tadi.
Ayahnya hanya membalasnya dengan tersenyum juga.
"Ayah" Panggil Aubrey duduk disamping ayahnya itu.
"Ada apa Aubrey. Apa kau masih penasaran tentang kerajaan Naverland lagi" Sahut ayahnya. Entah kenapa putrinya ingin sekali mendengar semua mengenai kerajaan Naverland dimasa lalu. Bahkan beberapa hari ini selain berlatih pedang putrinya itu berada di ruangan yang berisikan banyak buku-buku dan membacanya tanpa mengenal waktu.
Sekarang Aubrey sudah tahu tentang kematian kedua orangtua Kaisar El karena bertanya pada ayahnya itu.
"Apa Kaisar El memiliki saudara yang berniat jahat padanya?" Tanya Aubrey serius.
"Kau tahu kerajaan yang dipimpin Kaisar El sangat banyak. Sebagian dari mereka pasti ingin berkuasa seperti Kaisar El" Jawabnya "Kerajaan Acrley satu-satunya kerajaan yang dipimpim Kevlar yang merupakan adik dari Kaisar Kelandras ayah Kaisar El" Tutur ayah Aubrey.
Aubrey mendengarnya dengan serius.
"Terus Andrean itu siapa ayah?" Aubrey langsung menanyakan lelaki yang mengaku sebagai saudara El kepada ayahnya tanpa rasa takut.
"Andrean adalah anak dari Kevlar dan merupakan saudara Kaisar El" Ucap ayah Aubrey.
Ternyata lelaki itu tidak berbohong. Namun mengapa mereka berdua keliatan seperti musuh!
"Apa Kerajaan Acrley juga ingin berkuasa seperti kerajaan Naverland?"
"Tentu saja. Kevlar ingin sekali menjadi seorang Kaisar dan menguasai semua kerajaan yang ada. Saat kedua orangtua Kaisar El masih ada Kevlar sangat melayani kerajaan Naverland dan ternyata dibalik itu ia berharap bisa mendapatkan jabatan sebagai seorang Kaisar ketika Ayah El meninggal. Namun semua itu tidak bisa ia dapatkan begitu saja karena adanya Kaisar El yang menjadi penerus satu-satunya Kaisar ayahnya"
"Apa yang terjadi dengan Kevlar setelah itu?"
"Sampai sekarang dia masih tetap ingin berkuasa dan menjadi seorang Kaisar"
Sekarang Aubrey paham mengapa Andrean dan Kaisar El tidak seperti saudara ketika bertemu. Ternyata Andrean memiliki dendam tersendiri dan juga ayahnya itu.
Apakah Andrean akan membalaskan dendam ayahnya itu nanti pada Kaisar El sehingga saat itu Andrean mencoba mengigatkan Kaisar El untuk berhati-hati. Namun Kaisar El tampak biasa saja menghadapi Andrean. Tentu saja seharusnya Andrean lah yang harus takut pada Kaisarnya tetapi lelaki itu dengan beraninya mengancam Kaisar secara langsung.
✨✨✨
.
.
.
.
.
.
.Maaciw yang udah baca lope sekebon ❤