Bab.6

8K 293 5
                                    


Setelah pembicaraanku dengan Dina, akhirnya aku menitipkan surat ke pos satpam toko untuk pak Ardan.Aku belum sanggup menemuinya saat ini dan aku minta waktu sampai aku siap bertemu.

Ternyata dia menitipkan sebuah hadiah dan kartu nama dengan pesan bila sudah siap segera menghubunginya.Ken dibelikan 1 miniatur kereta api dan 1 mainan kereta api lengkap.Itu adalah 2 barang keinginan Ken entah mengapa dia bisa tahu,mungkin hanya kebetulan atau feeling seorang ayah aku juga ngak tahu.

"Bunda ini beneran hadiah dari ayah??"

"Ya sayang tadi dianter kurir."

"Kok ayah ngak nganter sendiri??ayah ngak mau ketemu Ken ya?"

"Kan ayah masih kerja sayang belum bisa pulang, jadi hadiah buat Ken dikirim dulu."

"Beneran ayah pulang??kapan Bu?"

"Sebentar lagi sayang, kan ayah sudah nulis surat buat Ken kalau sebentar lagi ayah pulang."

"Yes alhamdullilah ya Allah akhirnya Ken mau ketemu ayah,Ken kangen ya Allah."

Ya Allah ternyata anakku sekangen itu terhadap sosok ayahnya,apalah aku salah sudah menjauhkan Ken dari ayah kandungnya sendiri.

"Sekarang Ken mau ngaji dulu ya sudah ditunggu mbak Nadine"....Nadine adalah anak kedua Dina,mereka akan mengaji bersama di mushola deket toko setiap habis ashar.

"Ya hati2 sayang"

"Assalamu'alaikum bunda."

"Waalaikumsalam ganteng."

"Gimana sudah siap ketemu dia??"

"Insya Allah siap sudah 2 Minggu juga,aku mau masalah ini ngak berlarut larut,biar aku dan ken bisa hidup tenang Din"

"Kamu chat aja bilang mau ketemu dimana."

"Ya nanti aku chat dia."

"Misal ayahnya Ken ngajak kamu nikah gimana??"

"Ngaco ngak mungkin lah,kita juga ngak tahu kalau dia sudah punya istri dan anak."

"Ya juga sich....ya udah cepet chat dia mumpung besok weekend biar anak anak besok aku ajak ke Gembiraloka sama Bagas."

"Makasih ya Din,maaf selalu ngerepotin kamu."

"Enggak masalah."

Setelah obrolan tadi aku segera chat dia,aku hanya menulis alamat kita ketemu tampa basa basi.

                          💝

Hari ini setelah Ken diajak jalan oleh Dina,aku segera bersiap bertemu dia.Aku memakai atasan tunik biru dongker,dengan celana bahan hitam dan jilbab biru muda dengan motif bunga.Ya sudah sejak Ken lahir aku mulai berhijab,walau pun belum syar'i tapi aku berusaha memperbaiki diri menjadi manusia yg lebih baik.

Aku tiba disana 10 menit sebelum jam yg sudah kami sepakati,ternyata ketika aku masuk dia sudah menunggu disana.Kami duduk ujung di deket kolam ikan,kami sengaja memilih tempat yg agak pojok dan sepi.

"Kamu mau pesen apa??"

"Jus alpukat aja pak."

"Baik sebentar.".....setelah memanggil pelayan kami pun diam sesaat.

"saya tahu kesalahan saya ke kamu sangat besar dan rasanya memohon maaf pun saya tak pantas."

"Saya dalam pengaruh alkohol dan obat perangsang saat itu,saya ngak sadar kenapa bisa kamu."mengalir cerita awal mula sampai aku mabok dan tentang mama juga.

Accident (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang